Capter 4

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Kami di sambut oleh sekelompok orang, mereka pun memberikan hormat kepada orang tersebut, aku yang terluka segera di bawa oleh team medis dan mereka mengikuti kami di ruangan operasi para dokter tadi segera melakukan prosedur pembedahan. Mereka hanya melihat ku dari kaca sedangkan mereka sedang berbicara entah apa yang sedang mereka omongkan karena aku tidak dapat mendengarnya.
" Mika bagaimana ke adaan Ron ? " tanya Harry
" Dia baik baik saja namun ia juga sedikit terkejut " Mika
" Seperti pertama kali kamu dibawa ke mari " Harry tersenyum
" Walker " panggil Harry
" Apa kamu sudah menghapus semua data tentang Ron ? " tanya Harry
" Aku sudah menyiapkan semua yang di perlukan " Walker
" Kalo begitu aku akan menemuinya setelah ia berada di kamarnya " Harry
" Terimakasih " Mika
Di kantor Harry bersama Walker menanyai Reny tentang Ron yang mereka bawa, sejauh mereka ketahui Ron adalah seorang penegak yang sangat taat terhadap system mother.
" Reny apa kamu tau darimana luka yang ada di tubuhnya " tanya Walker
" Penyebab lukanya karena Mika yang menembak kedua kakinya " Reny
Harry tidak menduga bahwa Mika bertindak terlalu jauh
" Astaga perempuan itu sangat mengerikan " Harry
" Penyebabnya ? " Walker penasaran
" Waktu itu semua teman teman termasuk aku menodongkan senjata kami kepada Ron karena ia mengatakan tetap seorang penegak "
" Teruskan " Walker
" Ia mengatakan bahwa acuanya adalah poin 22 "
" Menarik sekali " Harry
" Mika dengan nada lantang meminta kami semua agar menurunkan senjata namun saat kami menurunkan senjata Mika malah menodongkan senjatanya kepada Ron " Reny menjelaskan
" Terus " Walker
" Mika pun dengan tegas menanyakan poin 22 setelah Ron selesai Mika menembak pahanya Ron dan selanjutnya "
" Selain poin 22 apa yang terus bersikukuh ia menjadi seorang penegak ? " Harry dengan serius
" Poin 22, 27, 41, 55-60, dan 110 itulah penekananya soal penegak " Reny
Harry dan Walker saling berpandangan mereka pun menanggapi hal tersebut dengan serius SWORD di dirikan untuk menegakan Poin 22, 27, 41, 55-60, dan 110 mereka pun memanggil seluruh ketua team unit untuk segera menghadiri rapat darurat. Seluruh Unit organisasi SWORD mulai seluruh anggota SWORD memberikan hormat kepada Harry dan Walker yang baru saja masuk ke dalam ruangan rapat, Harry sebagai ketua organisasi SWORD dan Walker sebagai wakil dari organisasi SWORD duduk di kursi mereka masing masing.
Dalam pertemuan ini mereka membahas tentang dari anggota baru bernama Ron tapi dalam pertemuan ini Walker masih belum percaya penuh dengan Ron dan butuh pengamatan serta penyelidikan lebih lanjut walau ia menekankan tentang Poin 22, 27, 41, 55-60, dan 110 itu adalah poin terbentuknya Organisasi SWORD yang tersebar dimana mana, dan sebagian besar anggota SWORD adalah mantan dari Penegak yang berbeda dari yang lain Ron tetap menyebut dirinya sebagai seorang penegak. Mereka pun saling berunding soal Ron yang masih menganggap dirinya seorang penegak, lalu Walker meminta semua orang yang ada disana untuk tenang.
Walker pun mempertegas ucapan Harry tentang Poin Poin 22, 27, 41, 55-60, dan 110 sebagai aturan yang harus di tekankan dan untuk mereka yang melindungi Mother tetap dijadikan sebagai musuh, seluruh ketua Unit organisasi SWORD sangat mengerti apa isi dari rapat yang di laksanakan secara mendadak.
" Jadi ada yang mau menerima Ron dalam unitnya ? " tanya Walker
" Saya " Mika segera berdiri
Reny yang melihat Mika langsung menerima Ron dalam teamnya menggelengkan kepalanya, Harry mengetahui hubungan Ron dan Mika walau begitu Mika bisa di bilang orang yang profesional karena ia menembak dua kali Ron untuk menyakinkan yang lain.
" Baiklah jaga dan awasi Ron baik baik Mika " Harry
" Sebaiknya Ron berama saya " Timpal Reny
" Bagaimana jika di unit saya ? " Walker
" Hmm ... aku putuskan untuk bersama Mika dan keputusan ku sudah final " Harry
" Terimakasih ketua " ujar Mika
Aku pun terbangun saat membuka kedua mata ku aku berada di ruangan yang asing dan ini bisa ditebak aku berada di ruangan pemulihan.
" Mika ? " panggil Ron
" Sudah siuman ? " tanya Mika
" nanya lagi ini udah kebuka mata terus manggil nama kamu emangnya aku tidak adar apa ? "
" Sepertinya masih kesal atas kejadian kemarin " Mika
" Tidak, tapi aku bersyukur kamu masih hidup " Ron
Dokter dan perawat pun masuk mulai memeriksa Ron, Harry pun tiba dan ia memperhatikan Ron.
" Offricer Ron " sapa Harry
" Terimakasih sudah menerima saya " Ron dengan nada formal
" selamat datang di Lupuela kota yang telah di tinggalkan, nama ku adalah Harry "
" Officer Penegak Khusus Harry maaf saya lancang " Ron
" Jangan terlalu formal, kita bukan bawahan Mother disini adalah markas SWORD dan aku pemimpin disini " Harry
" Baik.... "
" Aku dengar kamu selalu menekankan akan Poin 22, 27, 41, 55-60, dan 110 "
" itu benar , karena itu adalah pegangan saya dalam menghadapi mother "
" Kamu berbeda dari yang lain bahkan tidak segan segan masih menyebut diri mu sendiri seorang penegak "
" Saya masih seorang penegak "
" Kalo begitu jadilah seorang penegak dan pegang baik baik Poin 22, 27, 41, 55-60, dan 110  "
" Siap ! "
" Lalu kamu berada di Unit Delta bersama dengan Officer Mika sebagai Kapten "
" Siap ! "
" Ternyata rumor itu benar kamu orang yang sangat bersemangat "
" Iya Officer "
" Disini mereka menyebut ku sebagai Ketua Harry "
" Maaf, ketua Harry "
" Aku harus ke tempat lainya jadi selamat bergabung di SWORD "
" Terimakasih ketua "
" Oh iya aku hampir lupa, jika kamu berhiyanat dengan kami, maka aku sendiri yang akan mencari mu Ron "
" Siap aku tidak akan mengecewakan anda ketua Harry "
Harry pun meninggalkan ruangan tersebut dan Aku menghela nafas karena bertemu dengan seseorang yang memiliki pangkat tinggi, aku tidak akan menghiyanati organisasi SWORD ini selama mereka berpegang teguh pada Poin 22, 27, 41, 55-60, dan 110.
" Bagaimana dokter ? " tanya Mika
" Tidak ada infeksi dan penyembuhanya akan cepat lalu jangan lupa di awasi "
" Iya dok " Mika
Setelah dokter keluar dari ruangan Mika pun menatap Ron
" Aku akan melakukan 3 hal jadi bersiaplah " ujar Mika
" Jangan tembak aku " Ron
Mika tersenyum simpul dan menampar wajah Ron dengan sangat keras, lalu Mika memeluk Ron dan Mencium bibirnya, Ron hanya terdiam membiarkan Mika melakukan semuanya setelah mencium Ron Mika pun menangis.
" Hei kapan kamu melaksanakan janji mu waktu di akademi "
" Soal itu .... "
" Apa aku tidak menarik bagi mu ? "
" Kamu sangat menarik Mika "
" Apa kamu tidak mencintai ku lagi ? "
" Aku masih mencintai mu "
" Jadi janji itu apa masih kau pegang ? "
" Tentu saja masih aku pegand dengan erat dan aku jaga "
" Terimakasih " Mika tersenyum
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded