Book 5

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
"Umbrella!!" teriak Kuroku.
"Ha?!!!!" balas anggota Umbrella.
"Ikuti aku!!" Kuroku mulai berlari.
"Ha!!!" Balas serentak anggota Umbrella.
Zyna pun melompat ke atas bangunan di kota Mneme diikuti oleh Intt. Mereka berdua melihat ke seluruh penjuru kota Mneme. Suara teriakan, tangisan, terdengar sangat jelas. Bau daging terbakar dan darah sangat pekat di udara kota Mneme.
"Intt apakah kamu memiliki sihir Air atau Es ?" tanya Zyna dengan nada tertekan.
"Aku....." mulut Intt menjadi kaku.
"Kamu satu-satunya harapanku Intt..." Zyna sambil melihat ke depan.
"Zyna...." panggil Intt dengan pelan.
"Ada apa Intt ?" tanya Zyna.
"Aku ingin kamu merahasiakan semua apa yang kau lihat, dan apa yang ku lakukan." Intt memohon ke Zyna.
"Kau bisa percaya denganku." Zyna tersenyum.
Di belakang Intt ada dua goblin yang menerjang, spontan Zyna pun menembakan busurnya ke arah dua goblin tersebut.
"Aku tidak tahu, apakah tubuhku bisa menahan semua ini..." Intt dengan mata berkaca-kaca.
"Intt..." Zyna dengan tatapan sedih.
Intt pun berlari sambil melompat dari satu bangunan ke bangunan yang lain. Ia pun tiba di atas bangunan tertinggi di tengah kota Mneme. Intt menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Baju Intt pun berubah, dan ia melihat Vivid yang menari-nari. Intt melompat dan dengan lembut mendarat di tanah seperti hembusan angin sejuk.
"Heeee.....? Sorcerer ?" tanya Vivid.
"Maaf, apakah kau yang membakar semua ini ?" tanya Intt.
"Bagaimana? Cantik kan bunga api ini ?" Vivid tersenyum.
Intt menghentakan tongkatnya ke tanah, sekejap api pun padam.
"Sihir es !?" Vivid terkejut.
"Ya!" jawab singkat Intt.
"Menarik, sungguh menarik." Vivid terlihat sangat senang, pentagram api pun tercipta di telapak tangan Vivid.
Di bagian selatan Kuroku bersama Hiroku, mereka berhasil menangkap Shaman Goblin dengan sangat mudah berkat barang yang diberikan oleh walikota Mneme. Kuroku pun tertegun beberapa saat karena ia merasakan aura yang tidak asing baginya.
"Hiroku, bawa shaman goblin ke walikota Mneme sekarang!" perintah Kuroku.
"Kamu mau kemana?" Hiroku sambil menarik rantai yang terikat di tubuh shaman goblin.
"Aku ada urusan sedikit." Kuroku meninggalkan Hiroku.
Ia pun berlari dengan sangat cepat, hingga sangat sulit diikuti bahkan oleh mata sekalipun. Ia pun menghentikan langkah kakinya saat tiba melihat Vivid berhadapan dengan Intt.
"Intt hentikan!!" pinta Kuroku.
Intt menghentikan mantra sihirnya.
"Ini bohongkan?!" ujar Kuroku.
Zyna pun datang menghampiri mereka berdua yang sedang berdiri berhadapan dengan Vivid.
"Siapa dia kuroku?" tanya Zyna heran.
"Dia anggota guild Umbrella." ujar Kuroku.
"Lucu, lucu, sangat lucu." Vivid tertawa terbahak-bahak.
Vivid menyerang, dengan fire bold Intt berhasil menangkal serangan Vivid.
"Ehhhhh?! Wah, hebattt!!' Vivid tertawa cekikikan.
"Kalian berdua mundurlah, biarkan aku mengurusi ini." Kuroku dengan nada serius.
Vivid mulai memperhatikan wajah Kuroku, suara cekikikan yang dibuat Vivid pun terhenti, ia merasakan sangat mengenali laki laki yang berdiri di hadapanya.
"Aduh, kepala ku." Vivid merasakan nyeri yang amat sakit.
Vivid berteriak karena rasa nyeri yang amat sangat. Kuroku pun menghampiri Vivid, dan memegang kedua pundak Vivid dengan tanganya. Terlihat raut wajah Vivid yang menahan rasa sakit sambil memandangi wajah Kuroku.
"Sayang" panggil Vivid.
"Kamu Vivid kan?" Kuroku dengan nada lirih.
"Iya, aku Vivid, tapi aku tidak punya banyak waktu, aku ada permintaan." Vivid tersenyum simpul.
"Katakan apapun itu akan aku lakukan." ujar Kuroku.
Intt pun datang kembali, ia berdiri tidak jauh dari Kuroku.
"Ei amaratine drik sei ilya" Vivid dengan terbata-bata.
Lingkaran sihir pun terbuat mengelilingi tubuh Vivid dan Kuroku
"Itu sihir pelindung!" Intt memberitahukan Kuroku.
"Siapa nama mu?" tanya Vivid kepada Intt.
"Aku Intt, anggota Umbrella." Intt dengan mata berkaca-kaca.
Walau tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, namun Intt mengerti dari raut wajah Kuroku bahwa wanita di hadapanya adalah wanita yang sangat penting dan berharga buat dirinya. Jadi Intt sangat mengerti perasaan yang dimiliki Kuroku terhadap Vivid seperti apa.
"Dengar Kuro, aku mohon... Bunuhlah aku." Vivid dengan nada pelan.
"Tidak..." Kuroku meneteskan air matanya.
"Sudah ku duga." Vivid sesempatnya tertawa kecil.
"Aku mohon jangan tinggalkan aku lagi." Kuroku memohon dengan nada lirih.
"Jika kamu tidak membunuh ku sekarang, maka aku bisa bertindak lebih gila lagi. Pelindung sihir yang aku buat tidak akan bertahan lama, karena seseorang telah menggunakan sihir terlarang untuk membangkitkanku." Vivid menjelaskan dengan singkat.
"Walau bagaimanapun, aku tidak mau kehilanganmu untuk keduakalinya" Kuroku memeluk Vivid.
"Aku senang kau masih mencintaiku." Vivid tersenyum.
"Aku tidak mau sendirian lagi." Kuroku dengan berlinangan air mata.
Lingkaran sihir yang dibuat oleh Vivid mulai meredup, Vivid menggunakan sihirnya hingga membuat Kuroku terpelanting hingga 200 meter jauhnya dan menabrak tembok rumah. Kemudian segel pengunci mengikat tubuh Kuroku. Vivid dengan tubuh gemetar ia berdiri.
"Intt, kau tahu aku adalah petinggi di guild Umbrella." Vivid sambil memperlihatkan lambang guild di lehernya.
"Hmmm......." Intt meneteskan air mata dan terdiam.
"Dengar Intt, waktunya semakin sedikit, ini perintah terakhir dariku. Bunuhlah aku sekarang!" Vivid memohon.
"Jangan lakukan Intt!!!!!!" teriak Kuroku.
"Tapi...." Intt Ragu.
"Intt, ini perintah!" Ujar Vivid dengan nada keras.
"Intt!! Tidak Intt!! Jangan!!" Kuroku dengan nada lantang.
Intt pun menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian ia hembuskannya secara perlahan.
"Vivid, kamu boleh mengutukku, membenciku, sedalam apapun, aku akan memenuhi ke inginan mu." Intt dengan nada lirih.
"Terima kasih Intt, aku akan bahagia jika kau melakukannya." Vivid tersenyum lalu menutup matanya.
Intt pun menancapkan tongkatnya ke tanah, kemudian Intt mulai merapal sihir.
"Gospodi, prosti menya, o dusha l'da i ognya, kotoryy zhivet na zemle, ya proshu za bezopasnost' vsey chelovecheskoy zhizni, izbavit'sya ot vsego zla, kotoroye budet svyazyvat' dushu, porabotit' telo, i ispol'zovat' v zhizni." Intt merapal mantra.
Pentagram pun mulai terbentuk, pembekuan mulai terjadi dari kaki Vivid. Kuroku meratapi kejadian yang ada di hadapannya itu. Zyna bersama Hiroku pun datang dan melihat apa yang terjadi.
"Apa yang di lakukan Intt?" Hiroku heran.
Saat Hiroku melihat Kuroku dan Intt yang sedang membekukan seseorang, Zyna menahan Hiroku.
"itu sihir pembeku, untuk menyelamatkan jiwa dan raga seseorang, teknik sihir Archmage Sorcerer, dan salah satu teknik terlarang." Zyna mengetahui sedikit tentang Sorcerer.
Vivid pun tersenyum dan kembali membuka matanya. Kuroku berhasil melepaskan dirinya dari belenggu sihir. Saat hendak melangkah, Zyna melepaskan busur panah ke hadapan Kuroku hingga langkah Kuroku terhenti.
"Zyna apa yang kamu lakukan!!!!!!" ujar Kuroku.
"Diam!!" balas Zyna dengan nada keras.
Hiroku kebingungan dengan apa yang terjadi.
"Aku tidak akan memaafkanmu Intt!!!" Kuroku dengan penuh kebencian.
Setelah selesai , Intt menoleh ke arah Kuroku dengan wajah berlinang air mata.
"Kamu kira aku tidak sedih hah?! Kamu kira apa ini kehendakku?! Aku tahu rasanya kehilangan orang yang kita sayangi! Aku bahkan kehilangan orang-orang yang aku cintai termasuk calon suami ku! Aku tahu rasanya! Aku sangat tahu itu!" Intt dengan nada lantang sambil mengeluarkan air mata.
"Intt....." Zyna hanya dapat terdiam sambil menggenggam bagian baju Hiroku.
"Kau membunuhnya!" Kuroku melepaskan kedua pedangnya.
"Kau tahu apa?!!! Apa kau tahu tentang perasaan anggota guildmu hah?!! Kamu selalu egois, apa kamu pernah memikirkan kami?! Jangan membuatku tertawa!!" Intt dengan nada kesal dan iba.
"Kau telah membunuh anggota guildmu Intt!" Kuroku dengan tatapan tajam.
"DIAM!!!! Aku tanya kau tahu apa?!! Kau kira aku mau melakukan ini hah?!! ini permintaan dari Vivid atau siapa lah itu!! Dan yang aku tahu dia adalah orang yang sangat berarti bagimu" lutut Intt terlihat lemas.
Tiba-tiba Hiroku melompat dan langsung menampar Kuroku.
"Apa maksudnya ini Hiroku?" tanya Kuroku.
"Sadar goblok!!! Itu sihir pengikat jiwa!!" Hiroku berteriak di hadapan Kuroku.
Zyna pun menghampiri Kuroku dari sisi kanannya.
"Kau tahu? Intt telah memperpendek umurnya akibat sihir pengikat jiwa itu. Kau tahu arti dari mantra itu?" tanya Zyna.
"Apa maksud kalian?" tanya Kuroku.
"Setiap mantra itu adalah doa, dalam mantra sihir yang diucapkan, mantra penyesalan, atau kata lain permberian kehidupan, sekarang orang mana yang mau memberikan kehidupannya untuk seseorang yang baru ia kenal?" Zyna sambil berjalan menghampiri Intt.
"..................."Kuroku terdiam.
"Kuroku lihat di dalam kristal es itu, rasakan aura kehidupannya" Hiroku dengan nada pelan.
Kuroku pun merasakan aura kehidupan dari tubuh Vivid yang telah membeku. Zyna membantu Intt untuk berdiri. Kuroku pun mengerti apa yang terjadi, ia pun menangis dan mencoba meminta maaf kepada Intt. Tinggal satu langkah lagi ia menghampiri Intt, Intt langsung menampar pipi Kuroku, tubuh Kuroku pun menjadi mematung.
"Zyna bisa tolong bawa aku ke atas bangunan tertinggi?" pinta Intt.
"Baiklah." balas Zyna.
Setelah berada di atas bangunan tertinggi, Intt mulai merapal mantra lagi dan ia memadamkan seluruh api yang membakar kota Mneme. Kemudian ia menggunakan sihir teleportasi untuk memindahkan Vivid ke dalam bangunan Guild Umbrella.
'Terima kasih Zyna.." Intt pun pingsan.
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded