Sementara itu di kota
Mneme seorang perempuan dengan jubah yang menutupi tubuh hingga wajahnya
pun tidak dapat di lihat, ia berdiri di antara bangunan pertokoan yang
gelap. Matahari mulai terbenam, ia mengetahui tidak ada anggota guild
Umbrella di kota Mneme. Hari semakin malam, penduduk Mneme mulai
terlelap dalam tidurnya. Tentara Goblin yang di pimpin oleh Shaman
Goblin mulai bergerak, mereka mulai membakar setiap bangunan di kota
Mnem. Kebakaranpun terjadi, seluruh penduduk Desa pun menjadi panik
karena api yang membakar rumah rumah. Warga yang keluar dari rumah
disambut dengan senjata tajam oleh tentara Goblin. Wanita misterius
tersebut berdiri di atas bangunan toko roti. Ia merapal mantra api dan
kebakaranpun merambat dengan cepat.
Kepala Desa Mneme
mengirimkan pesan kepada Kuroku dengan Kotak Surat sihir. Dengan
hitungan detik, Kuroku menerima pesan itu. Kuroku langsung membaca isi
pesan itu. Tersentak, dan Kuroku pun langsung memerintahkan seluruh
anggota Umbrella untuk kembali ke kota Mneme.
"Ada apa Kuroku?"tanya Intt.
"Kota Mneme diserang pasukan goblin." Kuroku dengan suara yang khawatir.
"Kami sudah siap, ayo segera berangkat." ujar Hiroku.
"Ayo cepat!" Kuroku memacu kudanya.
Mereka pun bergegas kembali ke Kota Mneme.
"Ku harap mereka masih bisa bertahan." ujar Kuroku dalam hatinya.
Di Kota Mneme wanita
misterius tersebut, sambil menari-nari dan tertawa. Ia membakar apapun
yang ada di hadapannya, dengan berjalan sambil melompat-lompat kecil, ia
membakar rumah-rumah dan orang-orang yang ia temui. Melihat orang-orang
menderita wanita misterius tersebut malah tertawa geli, seperti
menonton acara komedi di televisi. Sewaktu-waktu ia tertawa hingga
terpingkal-pingkal.
Tentara Imperial yang
berada di kota Mneme kewalahan menghadapi para Goblin dan wanita
misterius yang membakar segalanya. Seorang anak kecil menabrak tubuh
wanita misterius tersebut.
"Kakak tolong aku..." ujar anak kecil tersebut sambil menangis.
"Kenapa sayang ?" tanya wanita misterius itu.
"Selamatkan ibuku, dia ada di dalam rumah." anak kecil tersebut memohon.
"Siapa namamu ?"
"Aku Seiha," jawab anak kecil dengan polos.
"Nama ku Vivid." gadis misterius tersebut sambil tersenyum.
Vivid mulai menyentuh
kedua pipi Seiha dengan kedua tanganya. Seiha merasakan panas, kemudian
ia terbakar, Vivid pun tertawa kembali. Mayat anak kecil yang terbakar
itu ia lemparkan ke sisi jalan. Vivid melepaskan jubahnya.
"Lalalalala..." Vivid sambil beryanyi.
Lima orang tentara
Imperial melihat vivid. Sebelum mereka berbicara, Vivid dengan cepat
sudah ada di belakang mereka semua dan memukul ke lima prajurit Imperial
tersebut dengan tongkat miliknya.
"Bagus-bagus..." Ujar Goblin Shaman.
Kuroku bersama anggota
guild pun tiba di kota Mneme. Kebakaran terjadi dimana-mana, Kuroku
memberikan perintah untuk menyelamatkan penduduk. Kuroku pun menemui
kepala desa. Kepala desa bersama beberapa tentara Imperial menjelaskan
bahwa semua ini atas perbuatan goblin Shaman.
"Sangat jarang para Goblin menyerang Desa." Kuroku merasakan hal yang janggal.
"Tuan..." ujar seorang prajurit Imperial yang terluka.
"Ada apa ?" jawab Kuroku sambil memegangi tubuhnya.
"Tuan, mereka semua di pengaruhi oleh Shaman Goblin," jawab prajurit itu.
"Ada di mana Shaman Goblin itu?" tanya Kuroku.
"Ada di utara kota Mneme tuan." prajurit tersebut dengan nada terbata-bata.
"Kuroku!" panggil kepala desa.
"Ada apa tuan ?" jawab Kuroku.
"Saya meminta anda untuk
menangkap hidup-hidup Shaman Goblin itu. Ini adalah rantai yang sudah
diberikan mantra" kepala desa meminta kepada Kuroku.
"Baiklah, aku akan segera mengakhiri ini semua." ujar Kuroku.
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded