Book 26 - 30 Vol.1 Tamat

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Grimoire adalah pecahan dari Codex yang sudah tersebar. Awal mulanya Grimoire adalah karya-karya pemegang Codex sebelumnya, Codex bisa disebut naskah asli dari Grimoire. Pemilik Codex sebelumnya mengambil kebijakan, bahwa Codex harus ditulis dengan gaya penulisan yang diesnkripsi dengan sangat baik agar tidak sembarangan jatuh ke tangan yang salah. Untuk dapat membaca sepenuhnya hanya orang-orang yang memang ditunjuk oleh Codex tersebut. Namun dengan adanya God Eyes atau disebut sebagai Odin Eyes, sedangkan di kalangan para penyihir disebut Dark Soul, sehingga penyihir dapat membaca semua isi Codex tersebut.
1500 tahu yang lalu, beberapa penyihir dari berbagai suku dan bangsa berkumpul. Dimana mereka membangun sebuah perpustakaan langit yang bernama Gabriel. Perpustakaan langit diincar oleh para manusia dan ras bangsa lainnya karena menyimpan berbagai macam rahasia dunia. Akhirnya para penyihir bernama Pytagoras mulai menggunakan sihirnya hingga terciptalah dimensi lain yang mengakibatkan dirinya kehilangan nyawa karena kehabisan sumber mana dari tubuhnya. Perpustakaan langit pun berpindah ke dimensi yang telah diciptakan oleh Pytagoras.
Kerajaan Avalon memiliki sejarah panjang dengan Codex, Grimoire, dan sejarah dunia. Kerajaan Avalon adalah kerajaan pertama yang dibentuk oleh Einhasad dan Eva. Untuk kelangsungan kehidupan para ras yang ada di bumi, ditunjuklah sepasang manusia bernama Ara dan Eru. Raja Avalon bernama Ara kemudian Ratu Avalon adalah Eru.
Malam pertama Einhasad dan Eva menunjuk ratu dan raja Avalon yang bernama Ara dan Eru yang masih di dalam kandungan dari pernikahan antar ras itu. Malam kedua, Raja memberikan tahta tertingginya kepada Eru sebagai Raja Avalon dengan memberikan gelar Dohvakin yang artinya perwakilan Einhasad. Malam ketiga Eva memberikan tahta tertingginya kepada Ara sebagai ratu Avalon, dan memberikan gelar Negusa yang berarti mewakili Eva.
Rakyat pun memohon kepada Einhasad dan Eva untuk memberikan hal yang baik lagi. Pada malam keempat Einhasad dan Eva membuatkan istana yang lebih megah, lantai yang dibuat dari bebatuan marmer, benteng yang kokoh, air yang mengalir dengan bersih. Setelah mengabulkan permintaan para rakyat Avalon, para rakyat Avalon meminta lagi hal yang baik. Sehingga di hari kelima saat pagi hari, Eva membuat seluruh tanah kekuasaan kerajaan Avalon menjadi subur, hewan ternak yang melimpah, pohon apel yang subur, dan pada malam hari Einhasad membuat perpustakaan yang berisi akan buku-buku dasar-dasar dari ilmu pengetahuan. Einhasad dan Eva melihat para pengikutnya masih terlihat tidak puas walau keinginan mereka telah dikabulkan. Hari keenam Eva memberikan empat musim pada tanah Avalon, Einhasad menobatkan semua ras adalah mahluk paling sempurna. Malam ketujuh Einhasad dan Eva memberitahukan bahwa mereka akan kembali ke alam dewa dan dewi. Hari ketujuh Einhasad dan Eva memberikan semua ras untuk bebas berkehendak.
Usia kehamilan para calon orang tua Raja Avalon adalah 12 tahun, dengan 12 cobaan berat, 12 kematian sodara dan sodarinya, 12 bencana dan dua belas 12 kemakmuran selama 12 tahun. Jika Raja dan Ratu avalon dilahirkan maka kemakmuran kerajaan Avalon akan berlangsung selamanya. Cobaan tersebut sangatlah berat bagi rakyat Avalon, namun mereka saling bahu membahu hingga dapat bertahan. 12 tahun kemudian, Raja dan Ratu Avalon Ara dan Eru pun lahir ke dunia.
Baru berusia enam hari mereka sudah dapat berbicara, dan mereka tumbuh dengan sangat cepat, serta pola pikir, kepintaran, sihir, teknologi mereka kuasai dengan sangat mudah. Para ilmuan dan penyihir bahu membahu membuat teknologi yang berjalan dengan sihir. Terciptalah berbagai macam peralatan yang luar biasa. Semua sektor pemerintah dan rakyat berkembang dengan sangat baik. Namun Ara dan Eru memutuskan untuk menutup istana dan kota utama kerajaan Avalon dengan benteng yang sangat kuat, serta menutup dari pandangan seluruh mahluk hidup lainnya.
Rakyat avalon sangat bahagia walau mereka hidup di dalam benteng kerajaan Avalon, hingga saat kurang lebih 300 tahun Eru dan Ara menghembuskan nafas terakhirnya. Namun sesuai janji Einhasad dan Eva maka Eru dan Ara akan terlahir kembali. Para rakyat Avalon membuat berbagai macam catatan di perpustakaan Avalon. Hingga mereka membuka sedikit celah penutup dan mengirimkan buku-buku mereka ke luar daerah kerajaan Avalon.
Buku tersebut bernama Codex. Sejarah baru pun dibuat untuk menutupi kerajaan Avalon, tentang pertempuran dewa dewi dengan bangsa Titan, hingga terciptalah kehidupan dunia yang sekarang. Namun sebenarnya sejarah tersebut hanyalah kepalsuan belaka. Dengan cepat para ras di luar sana mengembangkan kembali teknologi dasar dan sihir dasar dari buku yang di kirimkan dari kerajaan Avalon secara rahasia sampai 500 tahun kemudian karena 7 buku tersebut yang mereka sebut sebagai Codex.
Nama-nama dari Codex tersebut adalah Sherapin, Nostradamus, Estentorum, Chrinicon, Soyga, Voynich, dan Ostenterum. itulah nama asli dari 7 Codex yang kini tersebar ke seluruh dunia dan dipegang oleh orang-orang pilihan. Karena semakin lamanya nama-nama tersebut, dan karena dialek tiap kerajaan ataupun ras yang berbeda-beda, nama-nama Codex tersebut mulai berubah-ubah.
Para ilmuan dan penyihir di kota Avalon menyadari bahwa perpustakaan yang berisi bermacam-macam ilmu pengetahuanitu sangatlah berbahaya. Bahkan dewa-dewa rendah, monster, dan pengikut dewi Shilen yang sangat suka merubah sejarah dan menceritakan akan kebohongan mengincar perpustakaan tersebut. Akhirnya para ilmuan dan penyihir menciptakan sebuah alat bernama Crono.
Odin mendapat kunjungan dari Einhasad, ia pun meminta 3 penyihir terbaik Asgard untuk menciptakan Eyes of Odin untuk menolong Einhasad. Namun karena Einhasad tidak kunjung datang, Eyes Of Odin tersebut disimpan oleh 3 penyihir menuju Jountemheim.
Jika Crono dan Eyes Of Odin disatukan maka akan berubah menjadi Crono Triger. Crono Triger adalah alat untuk merubah bahasa Codex menjadi bahasa yang dapat dibaca oleh siapapun. Kemudian para ilmuan dan para penyihir meminta bantuan penyihir di luar kerajaan Avalon. Mereka adalah rakyat Avalon yang dirahasiakan, yang berdiam di dalam Invory Tower atau Menara Gading. Mereka menceritakan apapun tanpa ditutupi, dan akhirnya mereka berhasil menciptakan sihir baru Sayap Gabriel. Perpusatakaan menyatu dengan Invory Tower dan melayang di udara. Terbang kesana-kemari tanpa tujuan dan sangat tinggi. Namun para ras memburu perpustakaan tersebut. Ketua penyihir Pytagoras pun menggunakan sihir Theorema atas permintaan dari ketua ilmuan Avalon, dan ia mengorbankan nyawanya untuk mengirim Invory Tower ke dmensi lain hasil ciptaan mereka.
Invory Tower pun berubah nama menjadi Gabriel Tower, atau yang sekarang dalam legenda disebut Perpusatakaan Terbang. Di dimensi lain tersebut adalah dimensi para ilmuan dan penyihir Avalon yang berada di Invory Tower. Mereka melanjutkan penelitian dan menulis buku, hingga raja Avalon terlahir di dunia kembali. Raja Avalon pun membaca berbagai macam buku dan akhirnya ia memegang Codex Sherapin.
Crono pun diambil dan disimpan dalam Invory Tower. Seorang penjaga waktu selalu mengawasi perkembangan seluruh ras di bumi karena Einhasad dan Eva tidak pernah lagi muncul dan bisa dikatakan sudah menghilang.
Raja Avalon pun akhirnya mengganti namanya. Ratu Avalon yang mencari Raja Avalon ikut merubah namanya, dan keberadaan kerajaan Avalon semua hanyalah dongeng belaka.
Shiro menceritakan kepada Yuke dan Noel tentang Codex halaman 10211 hingga 30492, sehingga Yuke dan Noel mengetahui sejarah yang sebenarnya.
"Nah aku agak bingung Shiro." Yuke dengan mengerutkan alisnya.
"Bingungnya?" tanya Shiro.
"Soal Grimoire." Yuke dengan nada penasaran.
"Iya, aku juga ingin tahu." balas Noel.
Grimoire atau Grimoire Book, dalam artian Grimoire adalah salinan orang-orang yang mencoba meterjemahkan isi Codex yang pernah mereka dapatkan dengan cara yang tidak benar. Karena pada dasarnya semua ras memiliki keingintahuan kan? Maka mereka menulis bermacam Grimoire, dan lahirlah Grimoire Book yang memiliki kekuatan yang sangat mematikan. Grimoire itu berjumlah 103000.
"Apakah Codexmu memiliki Grimoire?" tanya Noel dengan nada santai.
"Codex Sherapin milikku, tidak pernah ada Grimoirenya." Shiro tersenyum lega.
"Bagaimana jika Sherapin memiliki Codex?" tanya Yuke sambil bersandar di dinding kapal.
"Jika Codex Sherapin memiliki Grimoire, kira-kira siang akan jadi malam, malam akan jadi siang." Shiro dengan nada serius.
Bahasa yang digunakan setiap Codex bermacam-macam. Salah satunya ada yang menggunakan bahasa Aramic, sedangkan Codex Sherapin sendiri menggunakan bahasa para Dewa dan Dewi yang hanya dimengerti oleh Raja Avalon.
"Tunggu, kamu raja Avalon?" Noel terkejut.
"Iya, aku raja Avalon." Shiro tersenyum lebar.
"Kan, benar perkiraanku. Dan ia itu adalah sahabatku." Yuke dengan bangganya.
"Kamu jadi sahabat Raja?" Noel menatap Yuke.
"Noel, apa yang dikatakan Yuke itu benar. Bisa dibilang dia juga melebihi saudaraku, dan Yuke mengetahui akan dimensi tempat Perpustakaan Terbang. Kau tahu Perpustakaan Terbang kan?" Shiro menceritakan sedikit.
"Hah!!, Curang!!" balas Noel dengan nada ngambek.
"Maaf sayang, aku juga tiba-tiba saja diajak Shiro kesana. Aku manusia satu-satunya yang sekarang pernah ke sana. Hehehe, kau bangga kan jadi istriku?" Yuke tersenyum lebar mencubit kedua pipi Noel.
"Dasar." Noel ngambek.
Shiro melanjutkan ceritanya selama perjalanan. Namun mereka merasakan aura sihir yang sangat kuat. Shiro, Yuke, dan Noel berdiri dan mereka mencari-cari dari arah mana hawa sihir itu berasal. Kapal yang mereka tumpangi tiba-tiba terhenti.
Zia muncul di atas kapal dan ia mendarat dengan perlahan seperti kapas. Semua orang yang berada di sana panik, mereka tidak mengetahui tentang adanya sihir terbang.
"Shiro~" Zia terlihat sangat senang.
"Zia,?" balas Shiro tersenyum.
"Cantik sekali." puji Noel melihat Zia.
"Apakah dia ratu Avalon?" Yuke keluar keringat dingin.
"Apa kau akan memenuhi nubuat Raja Avalon, Shiro?" tanya Zia dengan nada yang lembut memanja.
"Aku raja Avalon, dan kamu tetap menjadi ratuku." Shiro tersenyum.
Codex di tangan kanan Shiro melayang ke udara, dan halamanya bergerak dengan cepat. Seketika buku itu terhenti di tengah-tengah dengan halaman kosong. Halaman kosong tersebut mulai muncul berbagai macam tulisan. Orang-orang yang ada di kapal berlutut mereka berdoa.
"Aku akan membawa kalian ke Avalon segera." Zia tersenyum simpul.
Buku Codex Sherapin tadi pun dibaca oleh Shiro. Shiro tersenyum lebar saat mengetahui isi Codex tersebut. Setelah Shiro selesai membacakannya, Zia pun menghampiri Shiro dan berlutut di hadapannya.
"Raja ku, Raja Agung Avalon," Zia memberikan hormatnya.
"Berdirilah." balas Shiro.
"Terima kasih yang mulia." Zia memberikan hormat dengan membungkukkan badannya.
Aura sihir terpancar sangat kuat dari tubuh Shiro dan Zia. Yuke Dan Noel tidak dapat berkata apapun. Inilah yang disebut aura kemuliaan raja dan ratu Avalon. Mereka pun menghilang dan tiba di Istana Avalon dengan sihir perpindahan mereka dengan membawa Yuke dan Noel.
Istana yang sangat megah, udara yang bersih, dan banyak benda-benda berkilauan. Legenda Avalon bukanlah sekedar legenda melainkan keberadaannya adalah sebuah kebenaran.
"Yuke dan Noel," panggil Shiro.
"Hamba di sini yang mulia." Yuke dan Noel berlutut.
"Jangan berlutut bodoh, bukankah aku sudah bilang kalau kalian itu saudaraku." cegah Shiro.
Zia terlihat sangat gembira dengan senyum manisnya. Yuke dan Noel pun berdiri, Zia berbisik ke Shiro dan tentunya Noel dan Yuke tidak mendengar apa yang dibisikan Zia ke Shiro.
"Mulai sekarang, Yuke dan Noel aku jadikan bangsawan dan keluarga dari Raja serta Ratu. Yuke Kamu adalah Jendral Kananku. Dan Noel, kaulah Jendral Kiri. Tugas Jendral Kanan adalah mengatur seluruh tentara kerajaan Avalon dan mencegah serangan dari dalam dan luar negeri Avalon. Noel bertugas untuk pertahanan kota dan memimpin pasukan cadangan. Jendral Kanan dan Jendral Kiri mendapat perintah langsung dari raja, bukan ratu." Shiro dengan nada lantang.
"Baik yang Mulia." balas Noel dan Yuke serentak.
"Astaga, kan sudah kubilang tadi. Panggil saja seperti biasa. Dasar kalian ini." pinta Shiro.
"Haha, baiklah baiklah Shiro." Yuke tertawa dan Zia mengikuti dengan senyumannya.
Di Mneme Zyna kebingungan apa yang harus ia lakukan. Zyna mencari keberadaan Intt, orang yang selama ini selalu menemani dan menjaganya. Kuroku yang berada di rumah guild menerima pengunduran diri dari anggota guild yang telah pergi, dan Merry pun terlihat sangat gelisah.
"Ada apa Merry?" tanya Kuroku.
"Apa kita semua akan mati?" Merry dengan nada pelan ketakutan terus memegang tangan Hiroki.
"Jangan bicara seperti itu," Dark Ruby yang berada disamping Noel.
"Apa kalian tidak tahu, tentang kerajaan Avalon?" tanya Merry.
"Hei, aku tidak mengerti kerajaan Avalon." balas Hiroki.
"Seluruh kerajaan kuno dan besar di dunia ini, memiliki sejarah yang sama." Merry mencoba menjelaskan.
"Sejarah yang sama?" tanya Kuroku.
"Kuroku saat di istana Eos apa pernah melihat lambang dua singa yang di tengahnya ada sebuah pedang dan tameng, kemudian ada lambang buah apelnya?" tanya Vivid.
"Ya lambang itu ada di mana-mana, termasuk dalam mahkota kerajaan Eos." balas Kuroku mengerti.
"Itu adalah lambang kerajaan Avalon." Merry mempertegas.
"Jadi Eos adalah kerajaan Avalon?" tanya Kuroku.
"Begini, Shiro itu hidup di bayangan istana. Kerajaan Eos adalah anak dari kerajaan Avalon, dan pada awalnya dunia ini hanya memiliki satu kerajaan yang dihormati oleh seluruh ras di muka bumi ini, dan itulah kerajaan Avalon." Cadfael menyambung cerita Merry dan Vivid.
"Tapi kita tidak memusuhi mereka." Kuroku dengan heran dengan pemikiran semua orang.
"Kita memang tidak memusuhinya, tapi aku melihat raut wajah kekecewaan yang sangat dalam dari wajah Shiro dan Yuke." Vivid dengan nada sedih.
Berita tentang kerajaan Avalon mulai tersebar dengan cepat ke seluruh kerajaan. Dari jalur perdagangan, para ras yang merasa mereka dulunya adalah penduduk kerajaan Avalon mulai berdatangan dengan membawa sebuah koin Avalon dan lambang keluarga mereka.
Banyak orang dari berbagai suku datang ke wilayah kerajaan Avalon. Zia dan Shiro menerima mereka sesuai dengan bukti yang mereka bawa, dan orang-orang yang mencari kehidupan baru pun juga datang. Banyak juga orang yang tidak memiliki apapun, yang mendapat perlakuan tidak adil di lingkunganya.
Dengan banyaknya berbagai ras yang datang ke kerajaan Avalon, Noel mulai membuka gedung pemerintahan yang diambil dari orang-orang yang telah dipercaya di kerajaan Avalon. Setiap warga yang datang dan ingin menjadi penduduk Avalon, wajib mendaftarkan dan menyentuh Cristal Memory, untuk data kemudian diberikan tanda penduduk Avalon serta jaminan sosial.
Zia juga membuat kantor pengamanan yang tersebar di seluruh kota dan wilayah kerajaan Avalon. Kantor penelitian dan pengembangan sihir serta teknologi pun dibuat. Transportasi antar kota dan tempat di ibu kota serta daerah Avalon mulai dinyalakan. Warga baru disediakan tempat tinggal, tanah, dan ladang pertanian yang wajib mereka kelola.
Shiro pun menerapkan pajak kerajaan Avalon yaitu 2,5 persen dari penghasilan yang dibayarkan setiap tahunnya. Peraturan kerajaan bersifat mutlak tidak dapat diganggu gugat karena itu dasar hukum kerajaan Avalon. Yuke membuka penerimaan sebagai tentara dalam beberapa kategori.
Keamanan Militer yang bertugas untuk mengurus segala tindakan kriminal dilakoni oleh anggota Militer. Royal Guard adalah tentara pilihan yang bertugas menjaga istana serta keluarga kerajaan. Militer darat, militer udara, medis, dan seluruh yang menyangkut militer.
Rumah sakit dan klinik juga turut dibangun, sekolah tempat pendidikan, tidak memandang dari keluarga bangsawan atau rakyat biasa tanpa membayar dan diperlakukan sama. Dalam waktu satu tahun saja kerajaan Avalon berkembang dengan pesat. Para pedagang menjadikan kerajaan Avalon salah satu pusat perdagangan. Banyak guild-guild dagang menjadikan kerajaan Avalon sebagai markas guild mereka.
Pengadilan pun didirikan untuk melindungi hak semua golongan tanpa pengecualian. Dalam pemerintahan, kerajaan Avalon memiliki 29 mentri yang bertanggung jawab dengan tugasnya masing masing. Avalon terkenal karena tidak adanya perdagangan budak, pajak yang rendah, hukumnya menjamin kebebasan seluruh rakyatnya, sekolah gratis, rumah sakit gratis, seluruh pajak yang disumbangkan dikelola oleh mentri pajak yang akan dikembalikan ke masyarakat berupa fasilitas negara seperti rumah sakit dan sekolah serta hal-hal yang dapat membuat rakyat menjadi tentram dan damai.
Tempat pencarian pekerjaan pun diawasi oleh pemerintah agar tidak ada kecurangan atau pembodohan terhadap masyarakat kerajaan Avalon. Hukaman mati tentu saja ada di Avalon, bagi yang ketahuan menggunakan dana masyarakatnya demi keuntungan pribadi, membawa atau menyalurkan obat-obatan terlarang, sihir terlarang, talisman terlarang yang dapat merugikan perorangan atau masyarakat banyak.
Untuk masuk ke dalam kerajaan Avalon dengan tujuan berdagang digratiskan biaya masuk dengan cara mendaftarkan rumah dagang miliknya di kantor imigrasi. Mereka mendapat waktu paling lama tiga bulan, jika masih menetap harus segera memperpanjang ijin tinggal.
Tidak hanya masalah pergadangan, bagi orang-orang di luar negara Avalon yang hendak belajar di kerajaan Avalon wajib membuat kartu ijin tinggal dengan keterangan belajar. Sistem tersebut dilirik oleh negara-negara tentangga. Kerajaan tertua Avalon telah bangkit dan membawa kemakmuran.
Yang mereka takutkan, tidak ada yang tahu tindakan Raja Avalon dan Ratu Avalon selanjutnya. Apakah mereka akan berperang mengambil wilayah-wilayah kerajaan Avalon yang kini dikuasai oleh kerajaan lain? Tidak sedikit kerajaan yang menyerahkan wilayahnya ke wilayah kerajaan Avalon. Memilih bergabung dengan kerajaan Avalon.
Banyak juga kerajaan lain yang gentar dengan kerajaan Avalon. Mereka sangat takut jika Kerajaan Tua Avalon itu memulai perperangan. Maka jawabanya hanya ada satu, yaitu kehancuran. Dalam waktu setahun ini, kerajaan Avalon telah memiliki tentara sebanyak lima puluh ribu tentara diluar tentara pengamanan kota dan daerah. Avalon menjadikan jalur perdagangan yang aman, karena banyaknya pos penjagaan.
Desa-desa yang berada di wilayah Avalon dibebaskan dari teror monster-monster dan hewan buas, dan mereka diajarkan sistem pemerintahan. Memiliki 47 kota dan hampir 3.000 desa, 67 persen kota dan desa saat ini dibawah kendali monster. Yuke memimpin pasukan pembebasan untuk mengamankan desa dan kota yang menjadi sarang monster.
Pasukan pengamanan pertama harus membuat negosiasi terhadap monster-monster. Bagi yang mau menerima, mereka pun diperlakukan sama dengan ras-ras yang lain tanpa pengecualian. Zia pun meresmikan bahasa Avalon yang wajib diajarkan di setiap sekolah. Sudah lima tahun lamanya, kerajaan Avalon berkembang dengan pesat. Produksi kapal perang yang dapat berlayar di laut dan di udara. Sistem energi dikembangkan dari batu sihir yang diproduksi oleh pabrik pemerintah. Bagi masyarakat yang hendak membuat pabrik sendiri diperbolehkan dengan ketentuan dan batas yang layak dan diakui oleh kementrian Avalon.
Tidak ada biaya bagi orang-orang yang hendak membuka usaha atau pabrik, kecuali pabrik tersebut besar dan mempekerjakan banyak orang. Pajak untuk pabrik setiap tahunnya adalah 2,5% dari keuntungan yang mereka peroleh.
Para pengusaha negeri bersatu bersama pemerintahan kerajaan Avalon. Walau begitu masih ada saja yang namanya sengketa, perkelahian, dan tindak kejahatan. Namun karena sistem hukum yang ada, hal tersebut sangat kecil potensinya. Karena pihak pengadilan dalam acaman hukumannya tidaklah main-main dan tidak segan-segan dalam menjatuhkan hukuman sesuai undang-undang kerajaan Avalon.
Keagamaan pun beranekaragam. Kerajaan tidak membatasi kegiatan keagamaan selama itu tidak mengganggu ketentraman warga dan pemerintahan. Keanekaragaman agama diatur dalam undang-undang kerajaan Avalon. Setiap rakyat avalon dapat menjadi seorang bangsawan jika berbuat baik terhadap masyarakat dan terhadap pemerintahan.
"Shiro?" panggil Zia.
"Ada apa sayang?" tanya Shiro yang berada di kamar kerjanya.
"Sibuk?" tanya Zia.
"Tidak, aku cuma sedang beristirahat saja." Shiro menghampiri Zia.
Libie bersembunyi di belakang Zia
"Sapa sekarang," Zia berbicara dengan Libie.
"Yang Mulia," sapa Libie.
"Yang Mulia?" tanya Shiro sambil tertawa kecil.
"Sayang jangan gitu." Zia kesal.
"Habisnya anak ini sangat lucu." Shiro masih tertawa.
"Jangan suka menggoda anak kecil," Zia mencubit pipi Shiro.
Shiro pun melirik ke arah Libie.
"Libie Von Avalon, siapa yang memberi namamu itu?" tanya Shiro.
"Ibu," Libie sambil memegang baju Zia.
Shiro melirik ke Zia, Zia pun tersenyum.
"Kalo begitu kamu memanggil Zia adalah ibu kan?" tanya Shiro.
"Iya, dia ib ku yang paling hebat." Libie menyanjung Zia dengan senyum manis terpampang di wajahnya.
"Kalo begitu panggil aku Ayah juga dong," Shiro mengusap kepala Libie.
"Ayah? Kenapa wajah ayah cantik seperti perempuan?" tanya Libie polos.
"Perempuan?" Zia tertawa.
"Karena ayah sudah seperti ini dari lahir Libie sayang~" balas Shiro.
Libie pun mengerti dan ia meminta ijin untuk bermain-main bersama anak-anak di luar istana. Zia pun mengijinkan anak angkat mereka Libie untuk pergi bermain.
"Kata guru di sekolah, Libie sangat pintar?" Shiro tersenyum melihat Libie yang meninggalkan mereka.
"Siapa dulu anakku" Zia tersenyum simpul.
"Aku baru ingat, waktu di negeri Alvater kenapa kamu pergi?" tanya Shiro.
"Aku hanya mencoba membuat kamu tersentuh, apa kamu mencintai aku atau tidak. Hehe~" goda Zia.
"Dasar, tanpa perlu ditanya kalau itu harusnya kamu juga sudah tahu kan," Shiro langsung memeluk Zia.
Tidak lama, terdengar suara batuk dari Yuke yang berdiri bersama Noel. Shiro melepaskan pelukannya dari Zia, dan pura-pura tidak terjadi apa apa.
"Wah ada yang mesra-mesraan." goda Yuke sambil melirik ke arah Noel.
"Sepertinya Libie akan jadi kakak." Noel menanggapi Yuke.
"Apaan sih kalian ini." Zia tersenyum malu.
"Ya, aku harus lebih giat lagi biar Libie punya adik. Hehe~" balas Shiro membuat mereka berempat tertawa.
"Shiro, aku ada permintaan." Noel dengan nada serius.
"Apa itu?" tanya Shiro.
"Aku ingin meminta wilayah selatan yang masih kosong, aku khawatir dengan rakyatku." Noel dengan tatapan serius.
"Wilayah selatan dekat pegunungan, kamu yakin ingin membawa bangsa Sucubus ke tempat itu?" tanya Zia.
"Iya Zia, di sana sangat jauh dari pemukiman penduduk. Dan di sana sangat cocok untuk bangsa kami kan?" Noel dengan nada datar.
"DIAM!!!" bentak Shiro.
Semua orang terkejut dengan sikap Shiro yang tiba-tiba marah.
"Noel, ada 20 hukum utama di kerajaan Avalon. Katakan padaku apa hukum nomor 2!" Shiro memalingkan mukanya.
"Penyetaraan ras dan tidak membeda-bedakan dari mana asal dan keturunan serta bangsanya." Noel dengan nada gemetar.
"Jadi jangan pernah menyebut bangsamu sendiri sebagai orang yang tidak pantas dalam sebuah kehidupan, mengerti!?" Shiro dengan nada tegas.
"Aku mengerti, tapi kamu tahu, bangsa kami ini bisa disebut pelacur kan?" Noel dengan raut wajah yang sedih.
"Itu hanya kata-kata dari orang tidak beradab. Dalam penciptaan dunia, bangsa sucubus memang terlahir dari nafsu. Setahuku perang besar telah menghancurkan semua sucubus, dan itu adalah rahasia kalian. Dan kau adalah seorang Cambion. Apa aku salah?" tanya Shiro.
"Itu benar. Tapi, bagaimana kau tahu Shiro soal Cambion?" tanya Noel terkejut mendengar apa yang diungkapkan Shiro.
"Kerajaan Avalon yang menyelamatkan para Cambion dan menyembunyikan keberadaan mereka di balik hutan kematian. Jadi aku menolak jika jendralku meminta wilayah selatan, aku akan memberikan wilayah di manapun para ras Cambion inginkan." Shiro tersenyum.
"Cambion?" Yuke bingung.
"Gini Yuke, Succubus adalah bangsa yang terlahir dari nafsu atau mereka disebut juga sebagai penguasa nafsu. Kenapa mereka dianggap layaknya pelacur seperti sekarang ini? Karena keirian para ras lain terhadap bangsa Sucubus. Tidak ada satupun bangsa succubus yang tidak memiliki paras cantik, benar? Bangsa Sucubus musnah saat peperangan waktu dulu. Dalam perang itu ada 2 ras, perempuan bernama ras Succubus dan laki-laki Incubus. Mereka menjalin hubungan dengan ras lain hingga melahirkan ras baru beranama Cambion, dan itu tertulis jelas dalam Malleous Melifacarum kitab suci para Sucubus dan salinannya yang ada di perpustakaan Avalon." Zia menjelaskan dengan singkat kepada Yuke.
"Berarti Merry, Noel, dan seluruh orang di kota itu adalah Cambion? Tapi kenapa berpura-pura sebagai Sucubus?" tanya Yuke.
"Karena kami tidak mau diburu, jadi kami berpura-pura menjadi bangsa Sucubus. Maafkan aku sayang sudah bohongimu selama ini," Noel memegang erat tangan Yuke.
"Hoo, tak apa buatku." Yuke tersenyum dan membelai rambut Noel.
Peperanganpun pecah. Perang saudara dan perang antar kerajaan telah dimulai. Hal ini diakibatkan kerajaan Eos yang mulai mengibarkan bendera perperangan. Pertemuan di negara Bahrim pun dimulai. Kerajaan Avalon sebagai kerajaan pertama di dunia juga di undang, Yuke menjadi utusan dari kerajaan Avalon didampingi oleh Noel.
Pertemuan tersebut disebut sebagai Konferensi Tingkat Tinggi Kerajaan. Sebuah negara yang diliputi sebagian besar adalah padang pasir. Yuke dan Noel menjadi satu-satunya utusan kerajaan tanpa membawa pasukan sebagai pengawal mereka. Saat itu pintu besar pun dibuka, Noel dan Yuke berjalan dengan penuh wibawa. Semua mata mengarah kepada Yuke dan Noel.
Orang-orang pun berdiri, dimana sosok jendral kanan dan kiri kerajaan Avalon menggunakan baju jirah yang mengkilap dan bersinar. Yuke pun duduk di sebuah kursi yang sudah di siapkan, sedangkan Noel berdiri di samping Yuke. Pertemuan tersebut membahas tentang kerajaan Eos yang mulai melakukan invasi militer ke negara negara tetangga mereka. Pada pertemuan tersebut, Yuke sebagai kerajaan Avalon menolak bergabung dan mereka meninggalkan tempat pertemuan tersebut dengan alasan kerajaan Avalon saat ini tidak tertarik dalam turut campur dalam perperangan. Hal itu dikarenakan Avalon tidak menyetujui beberapa poin yang dibebankan kepada kerajaan Avalon yang dinilai tidak masuk akal. Namun Yuke dan Noel pun diminta tetap untuk tinggal dan mereka mengkoreksi hal-hal yang mereka bahas.
Dalam perdebatan yang panjang, akhirnya kerajaan Avalon pun sepakat dalam aliansi Gurun.
"Sungguh melelahkan." keluh Yuke.
"Namanya kita bernegosiasi, memang melelahkan." hibur Noel.
"Kita harus segera kembali ke kerajaan, karena tetap di sini kita tidak akan aman." Yuke khawatir.
"Benar, penjagaan di sini cukup banyak celah." Noel duduk di kursi.
"Ada ide?" tanya Yuke.
"Kita mencari penginapan saja, dan rubah pakaian kita jangan terlalu mencolok." saran Noel.
"Baiklah, kita segera berangkat." Yuke menerima ide dari Noel.
Setelah perjalanan selama setengah bulan, Yuke dan Noel pun tiba di kerajaan Avalon. Yuke memberitahukan hasil dari pertemuan aliansi Gurun. Dua belas anggota kerajaan yang tergabung dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerajaan mengeluarkan poin-poin antara lain:
1. Penghapusan perbudakan;
2. Penyamarataan hak untuk seluruh ras;
3. Mendirikan gedung perwakilan di setiap ibukota yang tergabung dalam aliansi Gurun;
4. Pertukaran ilmu pengetahuan;
5. Menghormati seluruh hukum tiap-tiap negara;
6. Tidak mencampuri hal kemanusiaan dan politik;
7. Mempererat dan menjalin kerjasama perdagangan dengan persyaratan yang disetujui oleh tiap negara;
8. Kerjasama dalam meningkatkan pertahanan dalam negeri;
9. Membentuk pasukan 12 negara yang ditempatkan di Alvater sebagai kerajaan yang berdekatan dengan wilayah kerajaan Eos;
10. Kerajasama lebih lanjut dalam perekonomian antar negara.
Shiro dan Zia terlihat sangat senang dalam sepuluh peraturan tersebut. Kesepuluh peraturan tersebut dibuat oleh Noel dari kerajaan Avalon. Shiro memanggil para mentrinya dan memberitahukan akan keputusan tersebut. Kemudian, Zia memilih salah seorang bangsawan dari bangsa Cambion.
Noel terharu mendengar bangsa Cambion dijadikan mentri luar kerajaan Avalon, satu orang lagi dari bangsa Cambion diangkat derajatnya. Noel meneteskan air matanya, terharu mendengar kata-kata tersebut.
"Dengar Noel, bangsa Cambion memiliki hak yang sama di kerajaan Avalon sesuai dengan 20 aturan utama kerajaan Avalon no.2." Zia tersenyum.
Rakyat Avalon pun terlihat sangat bahagia. Walau mereka mengetahui kerajaan Eos telah memulai perperangan, namun mereka menyiapkan hati. Perang yang tidak dapat dihindari, dan mereka akan membela tanah yang mereka cintai ini.
"Noel, ini perintahku sebagai ratu kerajaan Avalon." Zia dengan nada lembutnya.
"Siap yang mulia ratu." Noel memberikan hormat.
"Bentuk tentara perempuan, dan tentara keamanan yang beranggotakan perempuan. Tempatkan mereka di wilayah-wilayah seluruh kerajaan Avalon." Zia mengeluarkan titahnya.
"Baik yang mulia." Noel dengan perasaan bersyukur.
"Selamat." Yuke dengan nada bahagia bercampur haru.
Saat Noel keluar dari istana ditemani Yuke.
"Jendral Noel!" teriak Shiro dari istana.
Noel pun menoleh, dan Shiro mengangkat tinggi pedang kerajaannya. Suara tabuhan drum dan terompet terdengar dengan jelas hingga ke seluruh penjuru kota. Bendera ras Cambion berkibar di samping bendera ras yang lain. Bangsa Cambion yang melihat bendera mereka, tidak dapat berkata apa-apa, dan suasana hening sekitika pecah dengan sorakan para rakyat.
Air mata Noel, dan bangsa Cambion yang lain. Mereka benar-benar merasa diterima di kerajaan Avalon dan seluruh bangsa di kerajaan Avalon. Dari bangsa Cambion banyak talenta yang berperan dalam sihir, kedokteran, serta ilmu pengetahuan lainnya. Salah satunya adalah penerangan kota dengan tenaga listrik tanpa batas yang mereka ciptakan. Mereka sebut Electric Coi., atau mereka biasa menyebutnya EC (Esse) karena susah dalam pelafalannya. EC mulai digunakan di kerajaan Avalon, sebagai energi yang akan menggantikan batu sihir secara perlahan.
Sebuah menara yang tinggi dibuat untuk EC yang akan memberikan tenaganya ke seluruh kekuasaan kerajaan Avalon. Memungkinkan untuk mengirimkangambar, suara, dan berbagai macam hal yang selalu mereka pelajari di EC Tower. EC Tower mengambil energi dari alam dimana para ilmuan menyakini banyak energi yang secara bebas mengalir di alam semesta ini, dan percobaan EC pun berhasil.
Cristal penerangan semakin terang dengan adanya EC. Dan pengisian batu sihir lewat EC sangat mudah daripada memproduksi ulang. Batu sihir dapat diisi ulang dengan bantuan EC dengan waktu yang sangat singkat. Dalam hal ini pemerintah memberikan secara cuma-cuma, karena rakyat yang mendanai proyek pemerintah dengan pajak mereka. Pemerintah hanya memberikan lahan untuk mereka yang selalu ingin belajar dan mengembangkan apa yang telah mereka pelajari.
Kuroku di kota Mneme mendengar bahwa kerajaan Avalon menjadi kerajaan yang makmur. Tidak sedikit orang-orang Mneme yang pergi ke kerajaan Avalon untuk memulai hidup baru. Daripada berada di negeri Eos yang dilanda oleh politik dan perperangan, kota Mneme yang berdiri sendiri tetap bertahan dan menerima teknologi dari kerajaan Avalon yang dibawa dari jalur perdagangan.
Dari karya-karya seni juga berdatangan, gulungan buku bacaan, dan cerita-cerita tetang kerajaan Avalon. Saat bulan purnama api unggun mulai dinyalakan, upacara pemberkatan cahaya bulan dilakukan oleh ratu Avalon. Seluruh masyarakat turut menyaksikan di halaman istana. Ratu Avalon, Zia menggunakan pakaian serba hitam dengan lonceng di kedua kakinya.
Suara seruling mulai dimainkan. Langkah pertama dilakukan oleh Zia. Ia menari sambil mengelilingi pilar yang ada di tengah halaman istana. Tak ada suara dari bibir penonton selain kata pujian. Orang-orang menikmati tarian dan indahnya alunan lagu, suara tabuhan alat musik terdengar dengan sangat jelas mengiringi tarian ratu Avalon, Zia. Shiro duduk di singgasananya, dan Noel terkesima dengan tarian yang dibawakan oleh Zia.
Warna api yang menerangi halaman istana berubah menjadi warna biru. Terlihat sangat panas namun terasa hangat. Kunang-kunang berdatangan entah dari mana menyelimuti sekitar tubuh Zia.
"Sepertinya aku mengerti kenapa kerajaan Avalon disegani serta ditakuti." gumam Noel dalam hati.
Sementara itu, tentara angkatan alut kerajaan Eos mulai berlabuh di perbatasan laut kerajaan Alvater. Jalur perdagangan utara dan selatan ditutup, dikarenakan ratusan kapal perang kerajaan Alvater berada disana. Yuke yang tahu akan kondisi itu pun menghadap Shiro
"Shiro, sepertinya kerajaan Eos mulai bergerak. Aku akan menuju kerajaan Alvater." ujar Yuke meminta ijin dari Shiro.
"Yuke, jangan khawatir. Setelah acara ini selesai, aku, Noel, dan Zia akan bersamamu menuju kerajaan Alvater." ujar Shiro.
"Itu sangat riskan, raja harus berada di istana dan tidak boleh ikut turun berperang." Yuke khawatir.
"Jangan takut, Raja dan Ratu Avalon Alpha Omega." Shiro dengan penuh percaya diri mencoba menenangkan Yuke.
Di pusat komando angkatan laut kerajaan Eos, Laksamana Dio bertemu dengan komandan angkatan laut untuk membahas strategi penyerangan lebih lanjut.
"Lapor Laksamana, tentara aliansi gurun benar adanya. Sekitar dua ratus tentara tengah bersiaga sekarang." Ujar salah satu pasukan pengintai.
"Dua ratus tentara bersiaga di darat buat apa, bagaimana dengan angkatan laut mereka?" tanya Dio.
"Angkatan laut kerajaan Alvater memiliki 25 kapal besar dilengkapi dengan 10 meriam sihir menengah dan satu buah meriam besar yang berada di depan kapal. Kapal kecil berjumlah seratus, dengan enam buah meriam sihir dan senjata utama mereka." ujar pasukan pengintai.
"Jadi total semua armada laut mereka?" tanya Dio.
"Total semuanya, 70 kapal utama, 320 kapal penyergap, 400 kapal penghancur, dan 150 kapal pengangkut, 201 kapal torpedo, pasukan naga langit sebanyak 500 Tuan." pasukan pengintai memberitahukan kekuatan aliansi Gurun yang berada di kerajaan Alvater.
"Kerajaan Eos tetap unggul dalam jumlah armada. Mereka akan kita sapu bersih." Dio penuh percaya diri.
"Pasukan pengintai apakah ada tanda-tanda kerajaan Avalon?" tanya Laksamana Siska.
"Tidak ada Laksamana Siska, sejauh ini pasukan pengintai mengabarkan hanya terdapat bendera kerajaan Avalon, saya curiga bahwa kebangkitan kerajaan Avalon hanyalah isu belaka." laporan lanjutan dari pasukan pengintai kerajaan Eos.
Dio memandangi peta laut Alvater dan kondisi alamnya. Ia pun keluar mengambil alat pengukur bintang. Ia memperhatikan susunan bintang dan menuliskan di atas peta perang. Komandan pasukan utama aliansi gurun Al-Fatih mulai menerima laporan bahwa ada 6.000 kapal pasukan kerajaan Eos yang berlabuh di batas perairan kerajaan Eos dan Alvater. Untuk saat ini Al-Fatih tidak dapat memerintahkan pasukannya menyerang karena adanya hukum laut. Armada kerajaan Eos tidak melanggar perbatasan, dan untuk saat ini saatnya untuk berisaga. Dalam pertempuran ini adalah siapa yang duluan menyerang maka itulah yang akan menjadi alasan untuk berperang.
Pasukan tentara Avalon masih dalam perjalanan, dan jendral tertinggi kerajaan Avalon Yuke masih belum datang. Hal ini membuat keresahan di kalangan pasukan kerajaan aliansi Gurun yang berada di kerajaan Alvater.
Keesokan paginya, Shiro mengenakan baju zirahnya bersama dengan jendral dan pasukannya bersiap.
"Mana Zia?" tanya Yuke.
"Zia akan tetap berada di istana bersama Noel, kita akan segera berangkat." ujar Shiro.
Tidak lama Zia pun menghampiri mereka.
"Yuke jangan khawatir," Zia datang bersama Noel.
"Bagaimana aku tidak khawatir, perjalanan kita akan memakan waktu sekitar satu bulan dengan kapal perang, ditambah kita membawa seratus ribu tentara." Yuke memperhitungkan dengan detail.
"Zia sekarang saatnya," Shiro tersenyum lebar.
"Sebelum ke sini aku sudah memberikan perintah." Zia menggandeng tangan Shiro.
Tidak lama Yuke melihat bayangan yang besar, dan ia menoleh ke atas langit. Kapal-kapal besar dengan meriam sihir yang luar biasa, ditambah kapal tersebut melayang dengan cukup tinggi.
"Luar biasa!!" Yuke kagum.
Tidak lama seorang perempuan dengan pakian serba biru turun dari atas kapal yang sangat tinggi. Dari udara, dan mendarat dengan lembut di atas tanah tepat di hadapan mereka.
"Laksamana Rika melapor 3000 kapal perang kerajaan Avalon siap diberangkat Tuan." Rika dengan posisi tegap dengan tangan kanan mengepal yang berada tepat di depan jantungnya sebagai tanda hormat.
"3000 kapal perang!? Kapan membuatnya?" Yuke heran.
"Avalon memiliki banyak sekali persenjataan yang disimpan dengan rapi serta terawat, jangan khawatir." Zia dengan santainya.
"Luar biasa." Yuke masih saja terkagum-kagum.
Noel melirik ke arah Yuke.
"Kemana mata mu?!" Noel dengan nada kesal.
"Maaf sayang, aku hanya memperhatikan wajah Laksamana Rika agar aku tidak lupa." Yuke tersenyum berharap bisa menutupi kecemburuan Noel.
"Oh.. Asal kamu tahu, bangsawan boleh menikah lebih dari satu kali." Noel dengan nada kesal.
"Tenang sayang, aku tidak akan selingkuh." Yuke mencubit kedua pipi Noel, seketika kekesalan Noel pun luluh.
Berita tentang memanasnya aliansi Gurun dan kerjaan Eos mulai tersebar. Seorang utusan dari kerajaan Eos datang ke kerajaan Alvater. Utusan dari kerajaan Eos itu mengantarkan pesan yang di dalamnya, kerajaan Eos meminta kerajaan Alvater bersama aliansi Gurun untuk menyerah dan akan di ampuni. Namun Al-Fatih bersama raja Alvater menolak akan permintaan tersebut. Sepulang utusan kerjaan Eos dan menyampaikan apa yang ia dapatkan dari Alvater, Laksamana Dio pun tak berpikir dua kali lagi dan ia memerintahkan tentaranya untuk menyerang. Membuka peperangan, pasukan militer angkatan laut Eos menembakkan meriam mereka ke wilayah kerajaan Alvater.
Bersambung ke Vol.2 Umbrella : 7 Codex and 103.000 Grimoire
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded