Grimoire adalah pecahan
dari Codex yang sudah tersebar. Awal mulanya Grimoire adalah karya-karya
pemegang Codex sebelumnya, Codex bisa disebut naskah asli dari
Grimoire. Pemilik Codex sebelumnya mengambil kebijakan, bahwa Codex
harus ditulis dengan gaya penulisan yang diesnkripsi dengan sangat baik
agar tidak sembarangan jatuh ke tangan yang salah. Untuk dapat membaca
sepenuhnya hanya orang-orang yang memang ditunjuk oleh Codex tersebut.
Namun dengan adanya God Eyes atau disebut sebagai Odin Eyes, sedangkan
di kalangan para penyihir disebut Dark Soul, sehingga penyihir dapat
membaca semua isi Codex tersebut.
1500 tahu yang lalu,
beberapa penyihir dari berbagai suku dan bangsa berkumpul. Dimana mereka
membangun sebuah perpustakaan langit yang bernama Gabriel. Perpustakaan
langit diincar oleh para manusia dan ras bangsa lainnya karena
menyimpan berbagai macam rahasia dunia. Akhirnya para penyihir bernama
Pytagoras mulai menggunakan sihirnya hingga terciptalah dimensi lain
yang mengakibatkan dirinya kehilangan nyawa karena kehabisan sumber mana
dari tubuhnya. Perpustakaan langit pun berpindah ke dimensi yang telah
diciptakan oleh Pytagoras.
Kerajaan Avalon memiliki
sejarah panjang dengan Codex, Grimoire, dan sejarah dunia. Kerajaan
Avalon adalah kerajaan pertama yang dibentuk oleh Einhasad dan Eva.
Untuk kelangsungan kehidupan para ras yang ada di bumi, ditunjuklah
sepasang manusia bernama Ara dan Eru. Raja Avalon bernama Ara kemudian
Ratu Avalon adalah Eru.
Malam pertama Einhasad
dan Eva menunjuk ratu dan raja Avalon yang bernama Ara dan Eru yang
masih di dalam kandungan dari pernikahan antar ras itu. Malam kedua,
Raja memberikan tahta tertingginya kepada Eru sebagai Raja Avalon dengan
memberikan gelar Dohvakin yang artinya perwakilan Einhasad. Malam
ketiga Eva memberikan tahta tertingginya kepada Ara sebagai ratu Avalon,
dan memberikan gelar Negusa yang berarti mewakili Eva.
Rakyat pun memohon
kepada Einhasad dan Eva untuk memberikan hal yang baik lagi. Pada malam
keempat Einhasad dan Eva membuatkan istana yang lebih megah, lantai yang
dibuat dari bebatuan marmer, benteng yang kokoh, air yang mengalir
dengan bersih. Setelah mengabulkan permintaan para rakyat Avalon, para
rakyat Avalon meminta lagi hal yang baik. Sehingga di hari kelima saat
pagi hari, Eva membuat seluruh tanah kekuasaan kerajaan Avalon menjadi
subur, hewan ternak yang melimpah, pohon apel yang subur, dan pada malam
hari Einhasad membuat perpustakaan yang berisi akan buku-buku
dasar-dasar dari ilmu pengetahuan. Einhasad dan Eva melihat para
pengikutnya masih terlihat tidak puas walau keinginan mereka telah
dikabulkan. Hari keenam Eva memberikan empat musim pada tanah Avalon,
Einhasad menobatkan semua ras adalah mahluk paling sempurna. Malam
ketujuh Einhasad dan Eva memberitahukan bahwa mereka akan kembali ke
alam dewa dan dewi. Hari ketujuh Einhasad dan Eva memberikan semua ras
untuk bebas berkehendak.
Usia kehamilan para
calon orang tua Raja Avalon adalah 12 tahun, dengan 12 cobaan berat, 12
kematian sodara dan sodarinya, 12 bencana dan dua belas 12 kemakmuran
selama 12 tahun. Jika Raja dan Ratu avalon dilahirkan maka kemakmuran
kerajaan Avalon akan berlangsung selamanya. Cobaan tersebut sangatlah
berat bagi rakyat Avalon, namun mereka saling bahu membahu hingga dapat
bertahan. 12 tahun kemudian, Raja dan Ratu Avalon Ara dan Eru pun lahir
ke dunia.
Baru berusia enam hari
mereka sudah dapat berbicara, dan mereka tumbuh dengan sangat cepat,
serta pola pikir, kepintaran, sihir, teknologi mereka kuasai dengan
sangat mudah. Para ilmuan dan penyihir bahu membahu membuat teknologi
yang berjalan dengan sihir. Terciptalah berbagai macam peralatan yang
luar biasa. Semua sektor pemerintah dan rakyat berkembang dengan sangat
baik. Namun Ara dan Eru memutuskan untuk menutup istana dan kota utama
kerajaan Avalon dengan benteng yang sangat kuat, serta menutup dari
pandangan seluruh mahluk hidup lainnya.
Rakyat avalon sangat
bahagia walau mereka hidup di dalam benteng kerajaan Avalon, hingga saat
kurang lebih 300 tahun Eru dan Ara menghembuskan nafas terakhirnya.
Namun sesuai janji Einhasad dan Eva maka Eru dan Ara akan terlahir
kembali. Para rakyat Avalon membuat berbagai macam catatan di
perpustakaan Avalon. Hingga mereka membuka sedikit celah penutup dan
mengirimkan buku-buku mereka ke luar daerah kerajaan Avalon.
Buku tersebut bernama
Codex. Sejarah baru pun dibuat untuk menutupi kerajaan Avalon, tentang
pertempuran dewa dewi dengan bangsa Titan, hingga terciptalah kehidupan
dunia yang sekarang. Namun sebenarnya sejarah tersebut hanyalah
kepalsuan belaka. Dengan cepat para ras di luar sana mengembangkan
kembali teknologi dasar dan sihir dasar dari buku yang di kirimkan dari
kerajaan Avalon secara rahasia sampai 500 tahun kemudian karena 7 buku
tersebut yang mereka sebut sebagai Codex.
Nama-nama dari Codex
tersebut adalah Sherapin, Nostradamus, Estentorum, Chrinicon, Soyga,
Voynich, dan Ostenterum. itulah nama asli dari 7 Codex yang kini
tersebar ke seluruh dunia dan dipegang oleh orang-orang pilihan. Karena
semakin lamanya nama-nama tersebut, dan karena dialek tiap kerajaan
ataupun ras yang berbeda-beda, nama-nama Codex tersebut mulai
berubah-ubah.
Para ilmuan dan penyihir
di kota Avalon menyadari bahwa perpustakaan yang berisi bermacam-macam
ilmu pengetahuanitu sangatlah berbahaya. Bahkan dewa-dewa rendah,
monster, dan pengikut dewi Shilen yang sangat suka merubah sejarah dan
menceritakan akan kebohongan mengincar perpustakaan tersebut. Akhirnya
para ilmuan dan penyihir menciptakan sebuah alat bernama Crono.
Odin mendapat kunjungan
dari Einhasad, ia pun meminta 3 penyihir terbaik Asgard untuk
menciptakan Eyes of Odin untuk menolong Einhasad. Namun karena Einhasad
tidak kunjung datang, Eyes Of Odin tersebut disimpan oleh 3 penyihir
menuju Jountemheim.
Jika Crono dan Eyes Of
Odin disatukan maka akan berubah menjadi Crono Triger. Crono Triger
adalah alat untuk merubah bahasa Codex menjadi bahasa yang dapat dibaca
oleh siapapun. Kemudian para ilmuan dan para penyihir meminta bantuan
penyihir di luar kerajaan Avalon. Mereka adalah rakyat Avalon yang
dirahasiakan, yang berdiam di dalam Invory Tower atau Menara Gading.
Mereka menceritakan apapun tanpa ditutupi, dan akhirnya mereka berhasil
menciptakan sihir baru Sayap Gabriel. Perpusatakaan menyatu dengan
Invory Tower dan melayang di udara. Terbang kesana-kemari tanpa tujuan
dan sangat tinggi. Namun para ras memburu perpustakaan tersebut. Ketua
penyihir Pytagoras pun menggunakan sihir Theorema atas permintaan dari
ketua ilmuan Avalon, dan ia mengorbankan nyawanya untuk mengirim Invory
Tower ke dmensi lain hasil ciptaan mereka.
Invory Tower pun berubah
nama menjadi Gabriel Tower, atau yang sekarang dalam legenda disebut
Perpusatakaan Terbang. Di dimensi lain tersebut adalah dimensi para
ilmuan dan penyihir Avalon yang berada di Invory Tower. Mereka
melanjutkan penelitian dan menulis buku, hingga raja Avalon terlahir di
dunia kembali. Raja Avalon pun membaca berbagai macam buku dan akhirnya
ia memegang Codex Sherapin.
Crono pun diambil dan
disimpan dalam Invory Tower. Seorang penjaga waktu selalu mengawasi
perkembangan seluruh ras di bumi karena Einhasad dan Eva tidak pernah
lagi muncul dan bisa dikatakan sudah menghilang.
Raja Avalon pun akhirnya
mengganti namanya. Ratu Avalon yang mencari Raja Avalon ikut merubah
namanya, dan keberadaan kerajaan Avalon semua hanyalah dongeng belaka.
Shiro menceritakan
kepada Yuke dan Noel tentang Codex halaman 10211 hingga 30492, sehingga
Yuke dan Noel mengetahui sejarah yang sebenarnya.
"Nah aku agak bingung Shiro." Yuke dengan mengerutkan alisnya.
"Bingungnya?" tanya Shiro.
"Soal Grimoire." Yuke dengan nada penasaran.
"Iya, aku juga ingin tahu." balas Noel.
Grimoire atau Grimoire
Book, dalam artian Grimoire adalah salinan orang-orang yang mencoba
meterjemahkan isi Codex yang pernah mereka dapatkan dengan cara yang
tidak benar. Karena pada dasarnya semua ras memiliki keingintahuan kan?
Maka mereka menulis bermacam Grimoire, dan lahirlah Grimoire Book yang
memiliki kekuatan yang sangat mematikan. Grimoire itu berjumlah 103000.
"Apakah Codexmu memiliki Grimoire?" tanya Noel dengan nada santai.
"Codex Sherapin milikku, tidak pernah ada Grimoirenya." Shiro tersenyum lega.
"Bagaimana jika Sherapin memiliki Codex?" tanya Yuke sambil bersandar di dinding kapal.
"Jika Codex Sherapin memiliki Grimoire, kira-kira siang akan jadi malam, malam akan jadi siang." Shiro dengan nada serius.
Bahasa yang digunakan
setiap Codex bermacam-macam. Salah satunya ada yang menggunakan bahasa
Aramic, sedangkan Codex Sherapin sendiri menggunakan bahasa para Dewa
dan Dewi yang hanya dimengerti oleh Raja Avalon.
"Tunggu, kamu raja Avalon?" Noel terkejut.
"Iya, aku raja Avalon." Shiro tersenyum lebar.
"Kan, benar perkiraanku. Dan ia itu adalah sahabatku." Yuke dengan bangganya.
"Kamu jadi sahabat Raja?" Noel menatap Yuke.
"Noel, apa yang
dikatakan Yuke itu benar. Bisa dibilang dia juga melebihi saudaraku, dan
Yuke mengetahui akan dimensi tempat Perpustakaan Terbang. Kau tahu
Perpustakaan Terbang kan?" Shiro menceritakan sedikit.
"Hah!!, Curang!!" balas Noel dengan nada ngambek.
"Maaf sayang, aku juga
tiba-tiba saja diajak Shiro kesana. Aku manusia satu-satunya yang
sekarang pernah ke sana. Hehehe, kau bangga kan jadi istriku?" Yuke
tersenyum lebar mencubit kedua pipi Noel.
"Dasar." Noel ngambek.
Shiro melanjutkan
ceritanya selama perjalanan. Namun mereka merasakan aura sihir yang
sangat kuat. Shiro, Yuke, dan Noel berdiri dan mereka mencari-cari dari
arah mana hawa sihir itu berasal. Kapal yang mereka tumpangi tiba-tiba
terhenti.
Zia muncul di atas kapal
dan ia mendarat dengan perlahan seperti kapas. Semua orang yang berada
di sana panik, mereka tidak mengetahui tentang adanya sihir terbang.
"Shiro~" Zia terlihat sangat senang.
"Zia,?" balas Shiro tersenyum.
"Cantik sekali." puji Noel melihat Zia.
"Apakah dia ratu Avalon?" Yuke keluar keringat dingin.
"Apa kau akan memenuhi nubuat Raja Avalon, Shiro?" tanya Zia dengan nada yang lembut memanja.
"Aku raja Avalon, dan kamu tetap menjadi ratuku." Shiro tersenyum.
Codex di tangan kanan
Shiro melayang ke udara, dan halamanya bergerak dengan cepat. Seketika
buku itu terhenti di tengah-tengah dengan halaman kosong. Halaman kosong
tersebut mulai muncul berbagai macam tulisan. Orang-orang yang ada di
kapal berlutut mereka berdoa.
"Aku akan membawa kalian ke Avalon segera." Zia tersenyum simpul.
Buku Codex Sherapin tadi
pun dibaca oleh Shiro. Shiro tersenyum lebar saat mengetahui isi Codex
tersebut. Setelah Shiro selesai membacakannya, Zia pun menghampiri Shiro
dan berlutut di hadapannya.
"Raja ku, Raja Agung Avalon," Zia memberikan hormatnya.
"Berdirilah." balas Shiro.
"Terima kasih yang mulia." Zia memberikan hormat dengan membungkukkan badannya.
Aura sihir terpancar
sangat kuat dari tubuh Shiro dan Zia. Yuke Dan Noel tidak dapat berkata
apapun. Inilah yang disebut aura kemuliaan raja dan ratu Avalon. Mereka
pun menghilang dan tiba di Istana Avalon dengan sihir perpindahan mereka
dengan membawa Yuke dan Noel.
Istana yang sangat
megah, udara yang bersih, dan banyak benda-benda berkilauan. Legenda
Avalon bukanlah sekedar legenda melainkan keberadaannya adalah sebuah
kebenaran.
"Yuke dan Noel," panggil Shiro.
"Hamba di sini yang mulia." Yuke dan Noel berlutut.
"Jangan berlutut bodoh, bukankah aku sudah bilang kalau kalian itu saudaraku." cegah Shiro.
Zia terlihat sangat
gembira dengan senyum manisnya. Yuke dan Noel pun berdiri, Zia berbisik
ke Shiro dan tentunya Noel dan Yuke tidak mendengar apa yang dibisikan
Zia ke Shiro.
"Mulai sekarang, Yuke
dan Noel aku jadikan bangsawan dan keluarga dari Raja serta Ratu. Yuke
Kamu adalah Jendral Kananku. Dan Noel, kaulah Jendral Kiri. Tugas
Jendral Kanan adalah mengatur seluruh tentara kerajaan Avalon dan
mencegah serangan dari dalam dan luar negeri Avalon. Noel bertugas untuk
pertahanan kota dan memimpin pasukan cadangan. Jendral Kanan dan
Jendral Kiri mendapat perintah langsung dari raja, bukan ratu." Shiro
dengan nada lantang.
"Baik yang Mulia." balas Noel dan Yuke serentak.
"Astaga, kan sudah kubilang tadi. Panggil saja seperti biasa. Dasar kalian ini." pinta Shiro.
"Haha, baiklah baiklah Shiro." Yuke tertawa dan Zia mengikuti dengan senyumannya.
Di Mneme Zyna
kebingungan apa yang harus ia lakukan. Zyna mencari keberadaan Intt,
orang yang selama ini selalu menemani dan menjaganya. Kuroku yang berada
di rumah guild menerima pengunduran diri dari anggota guild yang telah
pergi, dan Merry pun terlihat sangat gelisah.
"Ada apa Merry?" tanya Kuroku.
"Apa kita semua akan mati?" Merry dengan nada pelan ketakutan terus memegang tangan Hiroki.
"Jangan bicara seperti itu," Dark Ruby yang berada disamping Noel.
"Apa kalian tidak tahu, tentang kerajaan Avalon?" tanya Merry.
"Hei, aku tidak mengerti kerajaan Avalon." balas Hiroki.
"Seluruh kerajaan kuno dan besar di dunia ini, memiliki sejarah yang sama." Merry mencoba menjelaskan.
"Sejarah yang sama?" tanya Kuroku.
"Kuroku saat di istana
Eos apa pernah melihat lambang dua singa yang di tengahnya ada sebuah
pedang dan tameng, kemudian ada lambang buah apelnya?" tanya Vivid.
"Ya lambang itu ada di mana-mana, termasuk dalam mahkota kerajaan Eos." balas Kuroku mengerti.
"Itu adalah lambang kerajaan Avalon." Merry mempertegas.
"Jadi Eos adalah kerajaan Avalon?" tanya Kuroku.
"Begini, Shiro itu hidup
di bayangan istana. Kerajaan Eos adalah anak dari kerajaan Avalon, dan
pada awalnya dunia ini hanya memiliki satu kerajaan yang dihormati oleh
seluruh ras di muka bumi ini, dan itulah kerajaan Avalon." Cadfael
menyambung cerita Merry dan Vivid.
"Tapi kita tidak memusuhi mereka." Kuroku dengan heran dengan pemikiran semua orang.
"Kita memang tidak
memusuhinya, tapi aku melihat raut wajah kekecewaan yang sangat dalam
dari wajah Shiro dan Yuke." Vivid dengan nada sedih.
Berita tentang kerajaan
Avalon mulai tersebar dengan cepat ke seluruh kerajaan. Dari jalur
perdagangan, para ras yang merasa mereka dulunya adalah penduduk
kerajaan Avalon mulai berdatangan dengan membawa sebuah koin Avalon dan
lambang keluarga mereka.
Banyak orang dari
berbagai suku datang ke wilayah kerajaan Avalon. Zia dan Shiro menerima
mereka sesuai dengan bukti yang mereka bawa, dan orang-orang yang
mencari kehidupan baru pun juga datang. Banyak juga orang yang tidak
memiliki apapun, yang mendapat perlakuan tidak adil di lingkunganya.
Dengan banyaknya
berbagai ras yang datang ke kerajaan Avalon, Noel mulai membuka gedung
pemerintahan yang diambil dari orang-orang yang telah dipercaya di
kerajaan Avalon. Setiap warga yang datang dan ingin menjadi penduduk
Avalon, wajib mendaftarkan dan menyentuh Cristal Memory, untuk data
kemudian diberikan tanda penduduk Avalon serta jaminan sosial.
Zia juga membuat kantor
pengamanan yang tersebar di seluruh kota dan wilayah kerajaan Avalon.
Kantor penelitian dan pengembangan sihir serta teknologi pun dibuat.
Transportasi antar kota dan tempat di ibu kota serta daerah Avalon mulai
dinyalakan. Warga baru disediakan tempat tinggal, tanah, dan ladang
pertanian yang wajib mereka kelola.
Shiro pun menerapkan
pajak kerajaan Avalon yaitu 2,5 persen dari penghasilan yang dibayarkan
setiap tahunnya. Peraturan kerajaan bersifat mutlak tidak dapat diganggu
gugat karena itu dasar hukum kerajaan Avalon. Yuke membuka penerimaan
sebagai tentara dalam beberapa kategori.
Keamanan Militer yang
bertugas untuk mengurus segala tindakan kriminal dilakoni oleh anggota
Militer. Royal Guard adalah tentara pilihan yang bertugas menjaga istana
serta keluarga kerajaan. Militer darat, militer udara, medis, dan
seluruh yang menyangkut militer.
Rumah sakit dan klinik
juga turut dibangun, sekolah tempat pendidikan, tidak memandang dari
keluarga bangsawan atau rakyat biasa tanpa membayar dan diperlakukan
sama. Dalam waktu satu tahun saja kerajaan Avalon berkembang dengan
pesat. Para pedagang menjadikan kerajaan Avalon salah satu pusat
perdagangan. Banyak guild-guild dagang menjadikan kerajaan Avalon
sebagai markas guild mereka.
Pengadilan pun didirikan
untuk melindungi hak semua golongan tanpa pengecualian. Dalam
pemerintahan, kerajaan Avalon memiliki 29 mentri yang bertanggung jawab
dengan tugasnya masing masing. Avalon terkenal karena tidak adanya
perdagangan budak, pajak yang rendah, hukumnya menjamin kebebasan
seluruh rakyatnya, sekolah gratis, rumah sakit gratis, seluruh pajak
yang disumbangkan dikelola oleh mentri pajak yang akan dikembalikan ke
masyarakat berupa fasilitas negara seperti rumah sakit dan sekolah serta
hal-hal yang dapat membuat rakyat menjadi tentram dan damai.
Tempat pencarian
pekerjaan pun diawasi oleh pemerintah agar tidak ada kecurangan atau
pembodohan terhadap masyarakat kerajaan Avalon. Hukaman mati tentu saja
ada di Avalon, bagi yang ketahuan menggunakan dana masyarakatnya demi
keuntungan pribadi, membawa atau menyalurkan obat-obatan terlarang,
sihir terlarang, talisman terlarang yang dapat merugikan perorangan atau
masyarakat banyak.
Untuk masuk ke dalam
kerajaan Avalon dengan tujuan berdagang digratiskan biaya masuk dengan
cara mendaftarkan rumah dagang miliknya di kantor imigrasi. Mereka
mendapat waktu paling lama tiga bulan, jika masih menetap harus segera
memperpanjang ijin tinggal.
Tidak hanya masalah
pergadangan, bagi orang-orang di luar negara Avalon yang hendak belajar
di kerajaan Avalon wajib membuat kartu ijin tinggal dengan keterangan
belajar. Sistem tersebut dilirik oleh negara-negara tentangga. Kerajaan
tertua Avalon telah bangkit dan membawa kemakmuran.
Yang mereka takutkan,
tidak ada yang tahu tindakan Raja Avalon dan Ratu Avalon selanjutnya.
Apakah mereka akan berperang mengambil wilayah-wilayah kerajaan Avalon
yang kini dikuasai oleh kerajaan lain? Tidak sedikit kerajaan yang
menyerahkan wilayahnya ke wilayah kerajaan Avalon. Memilih bergabung
dengan kerajaan Avalon.
Banyak juga kerajaan
lain yang gentar dengan kerajaan Avalon. Mereka sangat takut jika
Kerajaan Tua Avalon itu memulai perperangan. Maka jawabanya hanya ada
satu, yaitu kehancuran. Dalam waktu setahun ini, kerajaan Avalon telah
memiliki tentara sebanyak lima puluh ribu tentara diluar tentara
pengamanan kota dan daerah. Avalon menjadikan jalur perdagangan yang
aman, karena banyaknya pos penjagaan.
Desa-desa yang berada di
wilayah Avalon dibebaskan dari teror monster-monster dan hewan buas,
dan mereka diajarkan sistem pemerintahan. Memiliki 47 kota dan hampir
3.000 desa, 67 persen kota dan desa saat ini dibawah kendali monster.
Yuke memimpin pasukan pembebasan untuk mengamankan desa dan kota yang
menjadi sarang monster.
Pasukan pengamanan
pertama harus membuat negosiasi terhadap monster-monster. Bagi yang mau
menerima, mereka pun diperlakukan sama dengan ras-ras yang lain tanpa
pengecualian. Zia pun meresmikan bahasa Avalon yang wajib diajarkan di
setiap sekolah. Sudah lima tahun lamanya, kerajaan Avalon berkembang
dengan pesat. Produksi kapal perang yang dapat berlayar di laut dan di
udara. Sistem energi dikembangkan dari batu sihir yang diproduksi oleh
pabrik pemerintah. Bagi masyarakat yang hendak membuat pabrik sendiri
diperbolehkan dengan ketentuan dan batas yang layak dan diakui oleh
kementrian Avalon.
Tidak ada biaya bagi
orang-orang yang hendak membuka usaha atau pabrik, kecuali pabrik
tersebut besar dan mempekerjakan banyak orang. Pajak untuk pabrik setiap
tahunnya adalah 2,5% dari keuntungan yang mereka peroleh.
Para pengusaha negeri
bersatu bersama pemerintahan kerajaan Avalon. Walau begitu masih ada
saja yang namanya sengketa, perkelahian, dan tindak kejahatan. Namun
karena sistem hukum yang ada, hal tersebut sangat kecil potensinya.
Karena pihak pengadilan dalam acaman hukumannya tidaklah main-main dan
tidak segan-segan dalam menjatuhkan hukuman sesuai undang-undang
kerajaan Avalon.
Keagamaan pun
beranekaragam. Kerajaan tidak membatasi kegiatan keagamaan selama itu
tidak mengganggu ketentraman warga dan pemerintahan. Keanekaragaman
agama diatur dalam undang-undang kerajaan Avalon. Setiap rakyat avalon
dapat menjadi seorang bangsawan jika berbuat baik terhadap masyarakat
dan terhadap pemerintahan.
"Shiro?" panggil Zia.
"Ada apa sayang?" tanya Shiro yang berada di kamar kerjanya.
"Sibuk?" tanya Zia.
"Tidak, aku cuma sedang beristirahat saja." Shiro menghampiri Zia.
Libie bersembunyi di belakang Zia
"Sapa sekarang," Zia berbicara dengan Libie.
"Yang Mulia," sapa Libie.
"Yang Mulia?" tanya Shiro sambil tertawa kecil.
"Sayang jangan gitu." Zia kesal.
"Habisnya anak ini sangat lucu." Shiro masih tertawa.
"Jangan suka menggoda anak kecil," Zia mencubit pipi Shiro.
Shiro pun melirik ke arah Libie.
"Libie Von Avalon, siapa yang memberi namamu itu?" tanya Shiro.
"Ibu," Libie sambil memegang baju Zia.
Shiro melirik ke Zia, Zia pun tersenyum.
"Kalo begitu kamu memanggil Zia adalah ibu kan?" tanya Shiro.
"Iya, dia ib ku yang paling hebat." Libie menyanjung Zia dengan senyum manis terpampang di wajahnya.
"Kalo begitu panggil aku Ayah juga dong," Shiro mengusap kepala Libie.
"Ayah? Kenapa wajah ayah cantik seperti perempuan?" tanya Libie polos.
"Perempuan?" Zia tertawa.
"Karena ayah sudah seperti ini dari lahir Libie sayang~" balas Shiro.
Libie pun mengerti dan
ia meminta ijin untuk bermain-main bersama anak-anak di luar istana. Zia
pun mengijinkan anak angkat mereka Libie untuk pergi bermain.
"Kata guru di sekolah, Libie sangat pintar?" Shiro tersenyum melihat Libie yang meninggalkan mereka.
"Siapa dulu anakku" Zia tersenyum simpul.
"Aku baru ingat, waktu di negeri Alvater kenapa kamu pergi?" tanya Shiro.
"Aku hanya mencoba membuat kamu tersentuh, apa kamu mencintai aku atau tidak. Hehe~" goda Zia.
"Dasar, tanpa perlu ditanya kalau itu harusnya kamu juga sudah tahu kan," Shiro langsung memeluk Zia.
Tidak lama, terdengar
suara batuk dari Yuke yang berdiri bersama Noel. Shiro melepaskan
pelukannya dari Zia, dan pura-pura tidak terjadi apa apa.
"Wah ada yang mesra-mesraan." goda Yuke sambil melirik ke arah Noel.
"Sepertinya Libie akan jadi kakak." Noel menanggapi Yuke.
"Apaan sih kalian ini." Zia tersenyum malu.
"Ya, aku harus lebih giat lagi biar Libie punya adik. Hehe~" balas Shiro membuat mereka berempat tertawa.
"Shiro, aku ada permintaan." Noel dengan nada serius.
"Apa itu?" tanya Shiro.
"Aku ingin meminta wilayah selatan yang masih kosong, aku khawatir dengan rakyatku." Noel dengan tatapan serius.
"Wilayah selatan dekat pegunungan, kamu yakin ingin membawa bangsa Sucubus ke tempat itu?" tanya Zia.
"Iya Zia, di sana sangat jauh dari pemukiman penduduk. Dan di sana sangat cocok untuk bangsa kami kan?" Noel dengan nada datar.
"DIAM!!!" bentak Shiro.
Semua orang terkejut dengan sikap Shiro yang tiba-tiba marah.
"Noel, ada 20 hukum utama di kerajaan Avalon. Katakan padaku apa hukum nomor 2!" Shiro memalingkan mukanya.
"Penyetaraan ras dan tidak membeda-bedakan dari mana asal dan keturunan serta bangsanya." Noel dengan nada gemetar.
"Jadi jangan pernah
menyebut bangsamu sendiri sebagai orang yang tidak pantas dalam sebuah
kehidupan, mengerti!?" Shiro dengan nada tegas.
"Aku mengerti, tapi kamu tahu, bangsa kami ini bisa disebut pelacur kan?" Noel dengan raut wajah yang sedih.
"Itu hanya kata-kata
dari orang tidak beradab. Dalam penciptaan dunia, bangsa sucubus memang
terlahir dari nafsu. Setahuku perang besar telah menghancurkan semua
sucubus, dan itu adalah rahasia kalian. Dan kau adalah seorang Cambion.
Apa aku salah?" tanya Shiro.
"Itu benar. Tapi, bagaimana kau tahu Shiro soal Cambion?" tanya Noel terkejut mendengar apa yang diungkapkan Shiro.
"Kerajaan Avalon yang
menyelamatkan para Cambion dan menyembunyikan keberadaan mereka di balik
hutan kematian. Jadi aku menolak jika jendralku meminta wilayah
selatan, aku akan memberikan wilayah di manapun para ras Cambion
inginkan." Shiro tersenyum.
"Cambion?" Yuke bingung.
"Gini Yuke, Succubus
adalah bangsa yang terlahir dari nafsu atau mereka disebut juga sebagai
penguasa nafsu. Kenapa mereka dianggap layaknya pelacur seperti sekarang
ini? Karena keirian para ras lain terhadap bangsa Sucubus. Tidak ada
satupun bangsa succubus yang tidak memiliki paras cantik, benar? Bangsa
Sucubus musnah saat peperangan waktu dulu. Dalam perang itu ada 2 ras,
perempuan bernama ras Succubus dan laki-laki Incubus. Mereka menjalin
hubungan dengan ras lain hingga melahirkan ras baru beranama Cambion,
dan itu tertulis jelas dalam Malleous Melifacarum kitab suci para
Sucubus dan salinannya yang ada di perpustakaan Avalon." Zia menjelaskan
dengan singkat kepada Yuke.
"Berarti Merry, Noel, dan seluruh orang di kota itu adalah Cambion? Tapi kenapa berpura-pura sebagai Sucubus?" tanya Yuke.
"Karena kami tidak mau
diburu, jadi kami berpura-pura menjadi bangsa Sucubus. Maafkan aku
sayang sudah bohongimu selama ini," Noel memegang erat tangan Yuke.
"Hoo, tak apa buatku." Yuke tersenyum dan membelai rambut Noel.
Peperanganpun pecah.
Perang saudara dan perang antar kerajaan telah dimulai. Hal ini
diakibatkan kerajaan Eos yang mulai mengibarkan bendera perperangan.
Pertemuan di negara Bahrim pun dimulai. Kerajaan Avalon sebagai kerajaan
pertama di dunia juga di undang, Yuke menjadi utusan dari kerajaan
Avalon didampingi oleh Noel.
Pertemuan tersebut
disebut sebagai Konferensi Tingkat Tinggi Kerajaan. Sebuah negara yang
diliputi sebagian besar adalah padang pasir. Yuke dan Noel menjadi
satu-satunya utusan kerajaan tanpa membawa pasukan sebagai pengawal
mereka. Saat itu pintu besar pun dibuka, Noel dan Yuke berjalan dengan
penuh wibawa. Semua mata mengarah kepada Yuke dan Noel.
Orang-orang pun berdiri,
dimana sosok jendral kanan dan kiri kerajaan Avalon menggunakan baju
jirah yang mengkilap dan bersinar. Yuke pun duduk di sebuah kursi yang
sudah di siapkan, sedangkan Noel berdiri di samping Yuke. Pertemuan
tersebut membahas tentang kerajaan Eos yang mulai melakukan invasi
militer ke negara negara tetangga mereka. Pada pertemuan tersebut, Yuke
sebagai kerajaan Avalon menolak bergabung dan mereka meninggalkan tempat
pertemuan tersebut dengan alasan kerajaan Avalon saat ini tidak
tertarik dalam turut campur dalam perperangan. Hal itu dikarenakan
Avalon tidak menyetujui beberapa poin yang dibebankan kepada kerajaan
Avalon yang dinilai tidak masuk akal. Namun Yuke dan Noel pun diminta
tetap untuk tinggal dan mereka mengkoreksi hal-hal yang mereka bahas.
Dalam perdebatan yang panjang, akhirnya kerajaan Avalon pun sepakat dalam aliansi Gurun.
"Sungguh melelahkan." keluh Yuke.
"Namanya kita bernegosiasi, memang melelahkan." hibur Noel.
"Kita harus segera kembali ke kerajaan, karena tetap di sini kita tidak akan aman." Yuke khawatir.
"Benar, penjagaan di sini cukup banyak celah." Noel duduk di kursi.
"Ada ide?" tanya Yuke.
"Kita mencari penginapan saja, dan rubah pakaian kita jangan terlalu mencolok." saran Noel.
"Baiklah, kita segera berangkat." Yuke menerima ide dari Noel.
Setelah perjalanan
selama setengah bulan, Yuke dan Noel pun tiba di kerajaan Avalon. Yuke
memberitahukan hasil dari pertemuan aliansi Gurun. Dua belas anggota
kerajaan yang tergabung dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kerajaan
mengeluarkan poin-poin antara lain:
1. Penghapusan perbudakan;
2. Penyamarataan hak untuk seluruh ras;
3. Mendirikan gedung perwakilan di setiap ibukota yang tergabung dalam aliansi Gurun;
4. Pertukaran ilmu pengetahuan;
5. Menghormati seluruh hukum tiap-tiap negara;
6. Tidak mencampuri hal kemanusiaan dan politik;
7. Mempererat dan menjalin kerjasama perdagangan dengan persyaratan yang disetujui oleh tiap negara;
8. Kerjasama dalam meningkatkan pertahanan dalam negeri;
9. Membentuk pasukan 12 negara yang ditempatkan di Alvater sebagai kerajaan yang berdekatan dengan wilayah kerajaan Eos;
10. Kerajasama lebih lanjut dalam perekonomian antar negara.
Shiro dan Zia terlihat
sangat senang dalam sepuluh peraturan tersebut. Kesepuluh peraturan
tersebut dibuat oleh Noel dari kerajaan Avalon. Shiro memanggil para
mentrinya dan memberitahukan akan keputusan tersebut. Kemudian, Zia
memilih salah seorang bangsawan dari bangsa Cambion.
Noel terharu mendengar
bangsa Cambion dijadikan mentri luar kerajaan Avalon, satu orang lagi
dari bangsa Cambion diangkat derajatnya. Noel meneteskan air matanya,
terharu mendengar kata-kata tersebut.
"Dengar Noel, bangsa
Cambion memiliki hak yang sama di kerajaan Avalon sesuai dengan 20
aturan utama kerajaan Avalon no.2." Zia tersenyum.
Rakyat Avalon pun
terlihat sangat bahagia. Walau mereka mengetahui kerajaan Eos telah
memulai perperangan, namun mereka menyiapkan hati. Perang yang tidak
dapat dihindari, dan mereka akan membela tanah yang mereka cintai ini.
"Noel, ini perintahku sebagai ratu kerajaan Avalon." Zia dengan nada lembutnya.
"Siap yang mulia ratu." Noel memberikan hormat.
"Bentuk tentara
perempuan, dan tentara keamanan yang beranggotakan perempuan. Tempatkan
mereka di wilayah-wilayah seluruh kerajaan Avalon." Zia mengeluarkan
titahnya.
"Baik yang mulia." Noel dengan perasaan bersyukur.
"Selamat." Yuke dengan nada bahagia bercampur haru.
Saat Noel keluar dari istana ditemani Yuke.
"Jendral Noel!" teriak Shiro dari istana.
Noel pun menoleh, dan
Shiro mengangkat tinggi pedang kerajaannya. Suara tabuhan drum dan
terompet terdengar dengan jelas hingga ke seluruh penjuru kota. Bendera
ras Cambion berkibar di samping bendera ras yang lain. Bangsa Cambion
yang melihat bendera mereka, tidak dapat berkata apa-apa, dan suasana
hening sekitika pecah dengan sorakan para rakyat.
Air mata Noel, dan
bangsa Cambion yang lain. Mereka benar-benar merasa diterima di kerajaan
Avalon dan seluruh bangsa di kerajaan Avalon. Dari bangsa Cambion
banyak talenta yang berperan dalam sihir, kedokteran, serta ilmu
pengetahuan lainnya. Salah satunya adalah penerangan kota dengan tenaga
listrik tanpa batas yang mereka ciptakan. Mereka sebut Electric Coi.,
atau mereka biasa menyebutnya EC (Esse) karena susah dalam pelafalannya.
EC mulai digunakan di kerajaan Avalon, sebagai energi yang akan
menggantikan batu sihir secara perlahan.
Sebuah menara yang
tinggi dibuat untuk EC yang akan memberikan tenaganya ke seluruh
kekuasaan kerajaan Avalon. Memungkinkan untuk mengirimkangambar, suara,
dan berbagai macam hal yang selalu mereka pelajari di EC Tower. EC Tower
mengambil energi dari alam dimana para ilmuan menyakini banyak energi
yang secara bebas mengalir di alam semesta ini, dan percobaan EC pun
berhasil.
Cristal penerangan
semakin terang dengan adanya EC. Dan pengisian batu sihir lewat EC
sangat mudah daripada memproduksi ulang. Batu sihir dapat diisi ulang
dengan bantuan EC dengan waktu yang sangat singkat. Dalam hal ini
pemerintah memberikan secara cuma-cuma, karena rakyat yang mendanai
proyek pemerintah dengan pajak mereka. Pemerintah hanya memberikan lahan
untuk mereka yang selalu ingin belajar dan mengembangkan apa yang telah
mereka pelajari.
Kuroku di kota Mneme
mendengar bahwa kerajaan Avalon menjadi kerajaan yang makmur. Tidak
sedikit orang-orang Mneme yang pergi ke kerajaan Avalon untuk memulai
hidup baru. Daripada berada di negeri Eos yang dilanda oleh politik dan
perperangan, kota Mneme yang berdiri sendiri tetap bertahan dan menerima
teknologi dari kerajaan Avalon yang dibawa dari jalur perdagangan.
Dari karya-karya seni
juga berdatangan, gulungan buku bacaan, dan cerita-cerita tetang
kerajaan Avalon. Saat bulan purnama api unggun mulai dinyalakan, upacara
pemberkatan cahaya bulan dilakukan oleh ratu Avalon. Seluruh masyarakat
turut menyaksikan di halaman istana. Ratu Avalon, Zia menggunakan
pakaian serba hitam dengan lonceng di kedua kakinya.
Suara seruling mulai
dimainkan. Langkah pertama dilakukan oleh Zia. Ia menari sambil
mengelilingi pilar yang ada di tengah halaman istana. Tak ada suara dari
bibir penonton selain kata pujian. Orang-orang menikmati tarian dan
indahnya alunan lagu, suara tabuhan alat musik terdengar dengan sangat
jelas mengiringi tarian ratu Avalon, Zia. Shiro duduk di singgasananya,
dan Noel terkesima dengan tarian yang dibawakan oleh Zia.
Warna api yang menerangi
halaman istana berubah menjadi warna biru. Terlihat sangat panas namun
terasa hangat. Kunang-kunang berdatangan entah dari mana menyelimuti
sekitar tubuh Zia.
"Sepertinya aku mengerti kenapa kerajaan Avalon disegani serta ditakuti." gumam Noel dalam hati.
Sementara itu, tentara
angkatan alut kerajaan Eos mulai berlabuh di perbatasan laut kerajaan
Alvater. Jalur perdagangan utara dan selatan ditutup, dikarenakan
ratusan kapal perang kerajaan Alvater berada disana. Yuke yang tahu akan
kondisi itu pun menghadap Shiro
"Shiro, sepertinya kerajaan Eos mulai bergerak. Aku akan menuju kerajaan Alvater." ujar Yuke meminta ijin dari Shiro.
"Yuke, jangan khawatir. Setelah acara ini selesai, aku, Noel, dan Zia akan bersamamu menuju kerajaan Alvater." ujar Shiro.
"Itu sangat riskan, raja harus berada di istana dan tidak boleh ikut turun berperang." Yuke khawatir.
"Jangan takut, Raja dan Ratu Avalon Alpha Omega." Shiro dengan penuh percaya diri mencoba menenangkan Yuke.
Di pusat komando
angkatan laut kerajaan Eos, Laksamana Dio bertemu dengan komandan
angkatan laut untuk membahas strategi penyerangan lebih lanjut.
"Lapor Laksamana,
tentara aliansi gurun benar adanya. Sekitar dua ratus tentara tengah
bersiaga sekarang." Ujar salah satu pasukan pengintai.
"Dua ratus tentara bersiaga di darat buat apa, bagaimana dengan angkatan laut mereka?" tanya Dio.
"Angkatan laut kerajaan
Alvater memiliki 25 kapal besar dilengkapi dengan 10 meriam sihir
menengah dan satu buah meriam besar yang berada di depan kapal. Kapal
kecil berjumlah seratus, dengan enam buah meriam sihir dan senjata utama
mereka." ujar pasukan pengintai.
"Jadi total semua armada laut mereka?" tanya Dio.
"Total semuanya, 70
kapal utama, 320 kapal penyergap, 400 kapal penghancur, dan 150 kapal
pengangkut, 201 kapal torpedo, pasukan naga langit sebanyak 500 Tuan."
pasukan pengintai memberitahukan kekuatan aliansi Gurun yang berada di
kerajaan Alvater.
"Kerajaan Eos tetap unggul dalam jumlah armada. Mereka akan kita sapu bersih." Dio penuh percaya diri.
"Pasukan pengintai apakah ada tanda-tanda kerajaan Avalon?" tanya Laksamana Siska.
"Tidak ada Laksamana
Siska, sejauh ini pasukan pengintai mengabarkan hanya terdapat bendera
kerajaan Avalon, saya curiga bahwa kebangkitan kerajaan Avalon hanyalah
isu belaka." laporan lanjutan dari pasukan pengintai kerajaan Eos.
Dio memandangi peta laut
Alvater dan kondisi alamnya. Ia pun keluar mengambil alat pengukur
bintang. Ia memperhatikan susunan bintang dan menuliskan di atas peta
perang. Komandan pasukan utama aliansi gurun Al-Fatih mulai menerima
laporan bahwa ada 6.000 kapal pasukan kerajaan Eos yang berlabuh di
batas perairan kerajaan Eos dan Alvater. Untuk saat ini Al-Fatih tidak
dapat memerintahkan pasukannya menyerang karena adanya hukum laut.
Armada kerajaan Eos tidak melanggar perbatasan, dan untuk saat ini
saatnya untuk berisaga. Dalam pertempuran ini adalah siapa yang duluan
menyerang maka itulah yang akan menjadi alasan untuk berperang.
Pasukan tentara Avalon
masih dalam perjalanan, dan jendral tertinggi kerajaan Avalon Yuke masih
belum datang. Hal ini membuat keresahan di kalangan pasukan kerajaan
aliansi Gurun yang berada di kerajaan Alvater.
Keesokan paginya, Shiro mengenakan baju zirahnya bersama dengan jendral dan pasukannya bersiap.
"Mana Zia?" tanya Yuke.
"Zia akan tetap berada di istana bersama Noel, kita akan segera berangkat." ujar Shiro.
Tidak lama Zia pun menghampiri mereka.
"Yuke jangan khawatir," Zia datang bersama Noel.
"Bagaimana aku tidak
khawatir, perjalanan kita akan memakan waktu sekitar satu bulan dengan
kapal perang, ditambah kita membawa seratus ribu tentara." Yuke
memperhitungkan dengan detail.
"Zia sekarang saatnya," Shiro tersenyum lebar.
"Sebelum ke sini aku sudah memberikan perintah." Zia menggandeng tangan Shiro.
Tidak lama Yuke melihat
bayangan yang besar, dan ia menoleh ke atas langit. Kapal-kapal besar
dengan meriam sihir yang luar biasa, ditambah kapal tersebut melayang
dengan cukup tinggi.
"Luar biasa!!" Yuke kagum.
Tidak lama seorang
perempuan dengan pakian serba biru turun dari atas kapal yang sangat
tinggi. Dari udara, dan mendarat dengan lembut di atas tanah tepat di
hadapan mereka.
"Laksamana Rika melapor
3000 kapal perang kerajaan Avalon siap diberangkat Tuan." Rika dengan
posisi tegap dengan tangan kanan mengepal yang berada tepat di depan
jantungnya sebagai tanda hormat.
"3000 kapal perang!? Kapan membuatnya?" Yuke heran.
"Avalon memiliki banyak sekali persenjataan yang disimpan dengan rapi serta terawat, jangan khawatir." Zia dengan santainya.
"Luar biasa." Yuke masih saja terkagum-kagum.
Noel melirik ke arah Yuke.
"Kemana mata mu?!" Noel dengan nada kesal.
"Maaf sayang, aku hanya
memperhatikan wajah Laksamana Rika agar aku tidak lupa." Yuke tersenyum
berharap bisa menutupi kecemburuan Noel.
"Oh.. Asal kamu tahu, bangsawan boleh menikah lebih dari satu kali." Noel dengan nada kesal.
"Tenang sayang, aku tidak akan selingkuh." Yuke mencubit kedua pipi Noel, seketika kekesalan Noel pun luluh.
Berita tentang
memanasnya aliansi Gurun dan kerjaan Eos mulai tersebar. Seorang utusan
dari kerajaan Eos datang ke kerajaan Alvater. Utusan dari kerajaan Eos
itu mengantarkan pesan yang di dalamnya, kerajaan Eos meminta kerajaan
Alvater bersama aliansi Gurun untuk menyerah dan akan di ampuni. Namun
Al-Fatih bersama raja Alvater menolak akan permintaan tersebut. Sepulang
utusan kerjaan Eos dan menyampaikan apa yang ia dapatkan dari Alvater,
Laksamana Dio pun tak berpikir dua kali lagi dan ia memerintahkan
tentaranya untuk menyerang. Membuka peperangan, pasukan militer angkatan
laut Eos menembakkan meriam mereka ke wilayah kerajaan Alvater.
Bersambung ke Vol.2 Umbrella : 7 Codex and 103.000 Grimoire
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded