"Zyna!!!!!" suara yang keras memanggilnya.
Di balik kericuhan
perang melawan perompak, Zyna melihat seseorang yang telah merawatnya
selama ini dalam keadaan yang sangat menyedihkan. Kemudian Zyna melihat
isi tiap penjara, semua adalah ras Lycanthrope tergeletak lemas dengan
badan penuh luka.
"Kakak Ken...?" Zyna dengan nada sedih dan tak mampu menahan air matanya.
"Zyna... Bunuhlah kami." pinta Ken.
Semua kawanan prompak di benteng tersebut telah mati, Zyna membuka semua pintu penjara tersebut.
"Tidak!!" Zyna meneteskan air matanya.
Zyna pun berteriak sekuat tenaganya, suara teriakan Zyna membuat semua hewan buas berdatangan, hingga macan putih pun hadir.
"Aku mohon Zyna, kamu
adalah wanita terkuat di antara kami. Kamu adalah manusia yang kami
besarkan, kamu sudah tumbuh dewasa sekarang, melihatmu pun kami sudah
bahagia." Ken dengan nada terbata-bata dan tersenyum menutupi rasa
sakitnya.
Sihir penerangan mulai
Zyna gunakan, semua penjara tersebut berisi akan Ras Lycanthrope. Mereka
dalam keadaan kritis dan ada pula yang sudah menjadi mayat.
"Aku tidak bisa kak melakukannya kak Ken," Zyna mendekati Ken dan berlutut di depan Ken.
"Zyna ingat, jika seorang Lycanthrope sudah mencicipi darah manusia apa yang terjadi?" ujar Ken.
"...................."Zyna pun mencoba menikam rantai yang membelenggu tubuh Ken.
Tapi Ken malah melindungi rantai sihir tersebut dengan tangannya. Hingga belati tadi menancap di tangan Ken.
"Kak..." Zyna meluapkan tangisnya di depan Ken.
"Zyna... Kami mohon." ujar suara dari anggota Lycanthrope yang ada di penjara.
Tidak lama taring mereka memanjang, bulan mulai terlihat. Ken pun berdiri menatap Zyna.
"Kami akan menyerang manusia, jadi bunuhlah kami, jika tidak kami bisa menyerangmu juga Zyna. Ambillah anak panahmu." ujar Ken.
Zyna pun berlari
meninggalkan penjara tersebut, ia memunguti anak panah yang ada di luar.
Setelah mendapatkan anak panah tersebut, Zyna pun kembali ke penjara
tempat Ras Lycanthrope berada. Zyna membuka semua pintu dan mengikat
mereka di setiap tiang yang terbuat dari perak yang membuat kekuatan
Lycanthrope sedikit melemah. Zyna tidak berbicara sedikitpun, membawa
semua keluarganya keluar dari penjara dan mengikatnya.
Setelah mengikat mereka
di tiang, perubahan ras Lycanthrope melambat. Kaki mereka sudah mulai
berlubah, namun kesadaran mereka masih ada. Zyna menyalakan api untuk
menerangi sekitar. Zyna pun mengambil air bersih dan ia isikan ke dalam
dua ember yang ia temukan di sekitar penjara. Anak panah tadi pun ia
bersihkan dari bekas darah dan ia letakkan ke ember kedua yang berisi
air bersih juga. Tangan Zyna mengambil sebuah kain dari kantong kecil
yang ada di pinggangnya dan ia ikatkan ke kepalanya.
"Zyna hiduplah kembali ke ras mu." ujar Ken.
"Zyna jadilah wanita yang kuat yah..." Emely tersenyum.
"Zyna pilih laki-laki yang baik, jangan sembarangan seperti aku. Hehe..." Tom tersenyum sambil meneteskan air mata.
"Raihlah kebahagiaanmu Zyna." ujar Lein teman dekat Zyna.
"Cari teman yang banyak Zyna, anggaplah mereka adalah keluargamu sendiri." Evin dengan sisa tenaganya.
"Jangan sering sering menangis yah Zyna..." ujar Xa tak mampu menahan air matanya.
"Sekali-kali pulang lah, ibumu menunggu di gunung taring." ujar Ramos, paman dekat rumah Zyna.
Masing-masing
menyampakaikan pesan mereka kepada Zyna, Zyna menguatkan hatinya, dan ia
harus menjadi orang yang bijak, jangan sampai kelemahanya menjadikan
dirinya tidak bijak.
"LYCANTHROPE RO MANYA!!!!!!" artinya untuk Kesucian dan kehormatan Lycanthrope.
"RONKON SOJO!!!!!" balas semua ras Lycanthrope.
Zyna pun mulai menarik
busur dengan anak panahnya dan mengeksekusi satu persatu anggota
keluarganya itu. Setiap gerakan yang ia lakukan seperti dikuliti
hidup-hidup, Zyna langsung menembakan anak panahnya di jantung setiap
keluarganya di tempat tersebut. Semua hewan buas yang ada pun meraung,
menandakan ke sedihan mereka. Air mata Zyna menetes tanpa henti. Setelah
selesai Zyna pun mengambil gelang yang terikat dipergelangan tangan
keluarganya.
Setiap melepas gelang
tersebut, ingatan-ingatan masa kecil Zyna bersama mereka terlintas satu
persatu. Kemudian Zyna membakar mayat mereka. Zyna tidak mau
berlama-lama berada disana, karena rasanya sangat menyakitkan. Zyna
berjalan kembali ke desa Elim dengan sisa tenaga dan rasa pedih yang
menyelimutinya. Keesokan paginya Zyna tiba di desa Elim, dan ia
melaporkan bahwa semua perompak telah di musnahkan. Zyna dengan penuh
senyum dan sangat ceria menutupi sakit yang ia derita. Zyna tidak ingin
berlama-lama ia pun langsung menuju Guild Umbrella di kota Mneme tanpa
beristirahat.
Setelah dua hari
perjalanan terus menerus, Zyna datang dan melapor bahwa Quest sudah ia
laksanakan. Zyna pun langsung menuju kamarnya. Intt melihat ada yang
salah dengan temannya, ia pun masuk ke dalam kamar Zyna. Di sana Intt
melihat Zyna yang duduk di pojok kasurnya dengan tubuh gemetar, Intt
menghampirinya kemudian memeluk Zyna. Zyna memeluk Intt sangat erat,
suasana menjadi sangat hening.
"Zyna.. Ada apa?" tanya Intt dengan nada pelan.
Tiba-tiba Zyna pun menangis.
"Intt.. Aku membunuh keluargaku." Zyna sambil menangis dan menatap wajah Intt.
"Menangislah, aku tahu
semua pasti ada alasanya dan aku percaya kamu melakukanya bukan atas
kehendakmu sendiri." Intt dengan nada lirih.
Anggota Umbrella yang lain mendengar dari belakang pintu kamar Zyna.
"Maafkan aku, maafkan aku, maaf..." Zyna mengulanginya berkali-kali sambil terus meneteskan air matanya.
Zyna terus menangis
dalam pelukan Intt. Intt sambil mengusap rambut Zyna mencoba
menenangkannya. Semua orang yang mendengar tangisan Zyna mengerti apa
yang telah ia alami. Hiroki pun pergi ke dapur, mulai memasak, karena
memang yang dapat ia lakukan untuk menghibur temannya dengan cara
memasak.
Cadfael dan Ghost Girl
adalah teman dari kecil. Mereka dididik dibawah pasukan khusus kerajaan
Eos. Semenjak kecil mereka hanya diajarkan teknik-teknik membunuh. Dalam
kerajaan Eos mereka disebut Erase. Setelah kematian raja Eos IV, kini
dinobatkanlah putra mahkota bernama Uruk. Ia diberi gelar King Of Uruk
Alexandros V. Setelah penobatanya, ia pun mulai merubah susunan para
pejabat dalam tubuh pemerintahan. Orang-orang yang menentang perintahnya
tidak segan-segan ia untuk membunuh mereka. Walau terjadi pergolakan di
dalam tubuh pemerintah, masyarakat tidak ada yang tahu akan hal
tersebut.
Dari para Erase, Cadfael
dan Ghost girl adalah yang terbaik dari yang terbaik. Mereka mampu
membunuh musuh dalam hitungan detik. Raja Uruk pun mulai memerintahkan
Erase untuk mengawasi para bangsawan serta ketua guild. Yang mengejutkan
bahwa sang raja mengeluarkan perintah untuk menekan populasi para ras,
kecuali manusia, yang dilakukan secara rahasia. Awalnya banyak yang
menentang akan keputusan raja tersebut, namun dengan kekuasaanya hal
tersebut dapat diatasi oleh Erase atas perintah Raja Uruk.
Shiro dan Yuke pun
pulang dan tiba di kota Ignea. Mereka membeli beberapa perlengkapan dan
mencari berita terbaru apa yang sedang terjadi. Yuke sekarang lebih
banyak diam karena ia memikirkan tentang apa yang telah dilakukan Shiro
terhadap dirinya. Setelah membeli beberapa keperluan, Shiro dan Yuke
pulang dengan perencanaan anak-anak akan di bawa ke guild Umbrella.
Karena Guild Umbrella juga menampung anak korban perang lewat Informasi
yang mereka dapatkan di pasar Ignea.
Karena informasi sekecil
apapun di pasar sangat mudah untuk mencarinya. Kerajaan Eos mulai
melakukan kebijakan perekonomian dan memperketat penjagaan di
perbatasan, serta keluar masuk orang-orang yang melintasi perbatasan.
Erase kini mengambil peran penting menggantikan Paladin untuk menjaga
keluarga kerajaan. Karena Erase berhubungan langsung dengan raja, maka
raja dapat dengan mudah menghubungi mereka tanpa perantara.
Raja pun mengganti nama
pasukan khusus Erase menjadi Xiel. Kemudian raja Uruk menambahkan
beberapa wewenang dan memasukkan dalam struktur militer kerajaan. Kini
raja dikelilingi oleh orang-orang Xiel daripada para Paladin. Paladin
sekarang bertugas untuk menjaga tiap pintu istana. Dalam kebijakannya
anggota Xiel disisipkan kedalam berbagai kesatuan militer sebagai
mata-mata. Anggota Xiel juga berbaur dengan masyarakat di kota Ignea
untuk menyelidiki apabila ada pemberontak di dalam kerajaan.
Cadfael bersama
Ghostgirl dipanggil oleh Raja Uruk untuk segara menghadap. Dalam rapat
terbatas tersebut, sang raja meminta Xiel untuk menyelidiki Kota Mneme
satu-satunya kota yang diperintah oleh guild karena mendapat otonomi
khusus saat raja Alexandros IV.
Di Guild Umbrella, Zyna
menceritakan apa yang terjadi. Intt mendengarkan semua apa yang
diceritakan oleh Zyna. Intt tidak dapat berkomentar sedikitpun ia hanya
bisa menjadi pendengar yang baik untuk Zyna. Zyna pun meminta ijin untuk
pulang ke desanya ditemani oleh Intt.
Beberapa hari kemudian Yuke dan Shiro tiba di rumah mereka.
"Tumben sepi." ujar Shiro kepada Yuke yang berjalan di sebelahnya.
"Kenapa Shiro?" sahut Yuke.
"Biasanya saat aku pulang mereka akan datang menyambutku." Shiro sambil membuka pintu rumah.
Pintu pun terbuka dengan
lebar, Shiro dan Yuke melihat darah dimana-mana. Shiro dan Yuke
tersentak lalu bergegas masuk. Shiro memanggil nama-nama anak asuhannya,
namun yang ia temui adalah mayat-mayat anak asuhannya dan
potongan-potongan tubuh. Air mata Shiro pun menetes tak kuasa menahan
tangisnya.
"Shiro...." panggil Yuke.
Shiro mengumpulkan
mayat-mayat anak asuhannya kemudian ia susun di halaman. Yuke membantu
Shiro mengangkat mayat-mayat anak asuhan Shiro.
"Aku akan menuntut balas." Shiro dengan tatapan mata tajam.
Setelah semua mayat
terkumpul, Shiro mengusap kepala mereka dan menutup mata mereka yang
terbuka. Shiro dibantu Yuke menggali kuburan untuk mayat-mayat anak
asuhannya. Hari mulai semakin gelap, rasa lelah tidak dirasakan oleh
Shiro. Ia menguburkan mayat asuhanya satu persatu dan ia berikan batu
nisan yang ia ukir dengan sihir dari ujung jarinya. Kurang lebih jam
satu dini hari, Shiro pun membakar rumahnya. Shiro mengajak Yuke untuk
pergi ke Guild Umbrella.
Dalam perjalanan Shiro tertidur dalam kereta kuda karena kelelahan.
"Dia menyimpan kesediahannya sendiri." Yuke sambil melihat Shiro tertidur.
Keesokan paginya mereka
pun tiba di kota Mneme. Yuke dan Shiro menghadap ketua Guild Umbrella,
mereka pun disambut dengan hangat.
"Intt dan Zyna mau berangkat?" tanya Hiroki.
"Iya, kami akan berangkat teman-teman." balas Intt sambil tersenyum.
Intt melihat Shiro mereka saling bertemu pandang.
"Syoga?" Intt dengan nada serius.
"Liecester dan Sheapin." balas Shiro.
"Ada apa ini, apakah kalian saling kenal?" tanya Kuroku.
"Setidaknya sebagai pemilik codex," Zyna tersenyum ramah.
Shiro agak merasa gelisah di dalam ruangan guild ini.
"Shiro apa kau merasakanya?" tanya Yuke berbisik ke Shiro.
"Ya, ini adalah mistres." Shiro melihat ke atas tangga.
"Tunggu dulu maksudmu mistres?" Intt menjadi penasaran.
Percakapan mereka pun berubah menjadi sangat serius. Shiro beralan menaiki anak tangga, Shiro pun melihat Vivid yang tertidur.
"Tunggu, apa yang kamu lakukan Shiro?" tanya Kuroku.
"Kuro, biarkan Shiro" ujar Intt.
"Baiklah," Kuroku mundur lalu mengamati gerak-gerik Shiro.
Shiro mengamati aura yang mengelilingi Vivid.
"Apa maksud kalian mistres?" tanya Kuroku penasaran.
"Mistres adalah salah
satu kepribadian yang terpecah. Pada umumnya kita mengenal manusia
memiliki sifat baik dan jahat, dan mistres itu adalah kemunculan dari
kejahatan atau kebaikan dari seseorang yang tidak sengaja mengeluarkan
mistres." penjelasan singkat Yuke.
"Namun mistres juga yang
aku ketahui adalah kepribadian yang bertolak belakang dengan sifat
dasarnya, saat jiwa seorang penyihir disegel dengan waktu lama, maka
mistres akan terlahir." tambah Intt.
"Para pengguna codex,
aku pengguna Syoga Codex, Kanzaki Shiro, dengan ini aku minta bantuan
kalian dan Intt apa yang kau ketahui tentang Anima dan Mistik menurut
codex Sherphin?" tanya Shiro.
Intt terdiam sebentar.
"Zyna, kalo menurut
codexmu? Dan Yuke menurut penglihatanmu? Beri tahu aku. Dan Intt?"
Shirou duduk di sebuah bangku yang ada di dalam kamar tempat Vivid
beraring.
"Anima adalah tubuh dari Psikis." ujar Intt.
"Anima adalah energi yang menggerakan tubuh, banyak nama tentang Anima." Zyna dengan raut wajah serius.
"Anima juga bisa disebut
dengan 'Ki', ada juga yang menyebutnya tenaga dalam. Jika digabungkan
Anima dan Psikis sama saja kinerja luar dan dalam manusia." ujar Yuke.
Hiroki melihat
teman-temannya sangat serius, ia pun turun ke bawah dan menuju dapur
untuk membuat cemilan dan teh hangat. Kuroku mengambilkan tempat duduk
untuk Zyna, Intt, dan Yuke. Kuroku menyimak semua pembicaraan mereka.
"Wajar codex kalian tidak menjelaskan lebih jauh tentang Anima dan Psikis." ujar Shiro.
"Begitulah," ujar Intt.
"Baik, melihat kondisi
dari vivid, aura psikisnya kosong, sedangkan aura animanya masih ada.
Aku tadi sudah mencoba menghubungkan anima dan psikisnya, kini psikis
Vivid sudah ada walau sangat sedikit atau lemah," Shiro menatap Vivid.
"Jadi apakah ada cara?" tanya Hiroki.
"Ada, tapi hanya pengguna codex Syoga." balas Zyna.
"Begini, aku akan mulai
dari Energi atau Aura Mistis yang menggerakan manusia dan mahluk hidup
yang pada umumnya disebut Roh. Roh punya dua energi yang berbeda dan itu
disebut Psikis dan Anima. Psikis adalah energi yang menggerakan
pikiran, dalam artian psikis juga mempengaruhi penggunaan sihir orang
tersebut." Shiro dengan raut wajah menyakinkan.
"Berarti Anima adalah
energi yang menggerakan tubuh, dan orang orang menyebutnya dengan tenaga
dalam. Itu benar kan?" Kuroku dengan nada serius.
"Benar sekali... Tunggu
dlu berarti saat orang kehilangan kesadarannya, dia tidak bisa lagi
bergerak tapi pikiranya masih utuh?" Zyna mengerti maksud Shiro.
"Berarti dalam keadaan
tidak sadarkan diri itu berarti Anima dan Psikis itu terpisah?" Intt
menerima cangkir teh dan piring cemilan dari Hiroki begitu juga yang
lain.
"Ya, dalam kata lain psikis dan anima keluar dari tubuh dan terjebak dalam kegelapan." Yuke menggaruk kepalanya.
"Dalam kasus ini, Vivid
kehilangan psikisnya?" balas Intt sambil melihat ke arah Shiro yang
menyimak dan membenarkan pembicaraan.
"Betul sekali Intt, tahu
kenapa? Itu karena informasi yang mengalir dalam tubuh, yang merasakan
cahaya kehidupan tidak stabil. Bahayanya dalam kondisi sekarang nyawa
vivid tinggal 13 jam, karena pemecahan anima dan psikisnya sudah
terjadi." Shiro menjelaskan kembali.
"Proses ini disebut dengan Pemecahan Anima." sahut Yuke.
"Apa dalam codex Sherapin ini disebut Revive, Lost Ark Sherapin?" Intt terkejut.
"Betul, revive adalah lost ark dari codex Sherapin milikmu." Shiro tersenyum.
"Jadi bagaimana dalam kasus ini?" Kuroku penasaran.
"Revive adalah teknik
sihir terlarang makanya digolongkan sebagai Lost Ark. Dan sihir ini
berfungsi sebagai sihir pembangkit. Jadi saat ada orang yang sekarat,
pemecahan anima bisa dihentikan, dan orang itu dipastikan akan hidup.
Proses perpecahan anima itu saat psikis dan anima keluar dari tubuh dan
pecah di udara dengan lost ark revive, anima dan psikis yang terpecah
tadi bisa direkonstruksi ulang. Dan informasi yang dibutuhkan untuk
proses rekonstruksi berasal dari sisa-sisa di tubuh orang yang koma itu.
Untuk mempercepat maka lost ark revive memberikan energi anima dan
psikisnya kepada orang yang mengalami koma untuk merekontruksi ulang
anima dan Psisikis yang hilang." Shiro bangkit dari tempat duduknya.
"Kenapa tidak digunakan saja lost ark revive?" ujar Kuroku.
Zyna pun menoleh ke arah Kuroku.
"Kamu tahu kenapa disebut Lost Ark?" tanya Zyna.
"Maaf aku tidak tahu." balas Kuroku.
"Jika Intt menggunakan
lost ark revivenya, itu akan memperpendek usianya dan ia sudah
menggunakan satu kali lost ark kepada Vivid." ujar Zyna.
"Intt benarkah?" tanya Hiroki.
"Betul Hiroki, aku tidak tahan saat melihat kesedihan yang dialami Kuroku. Jadi, aku menggunakan lost ark milikku." ujar Intt.
"Intt, gunakan lost ark revive." pinta Shiro.
"Yang benar saja?!" Zyna protes.
"Dengar baik-baik Intt, Esika era mora itu adalah Lost Ark Revive kan?" Shiro dengan nada menyakinkan.
"Kau pastinya pengguna Syoga?" ujar Intt.
Zyna terkejut dengan kata-kata yang keluar dari mulut intt.
"Shiro kamu,,, pemilik codex syoga?" Zyna merasa tidak percaya.
"Ya, dan aku lanjutkan Esika Era Mora, Ilya imatia, ikasa tora, Ilya!!" Shiro melengkapi mantra revive.
Yuke dan Zyna bangkit
dari tepat duduknya, Yuke pun mengambil belatinya dan menggoreskan
kepada telunjuknya, kemudian ia menggambar hexagram dan pentagram pada
dada Vivid.
"Itu benar, Lost Ark Revive." Zyna melihat pentagram dan hexagram.
"Kau tidak akan kehilangan umurmu." Shiro dengan nada mantap.
"Baiklah." ujar Intt.
Intt pun berdiri dan
melihat pentagram yang digambar dengan darah oleh Yuke, dan ia pun
mengeluarkan tongkatnya, dan ia hentakan ke lantai, hingga ruangan
menjadi dingin.
"Semua mundur." pinta Yuke.
"Esika Era Mora, Ilya Imatia, Ikasa Tora, Ilya!!" Intt mengucapkan mantra lost ark revive.
Semua orang di ruangan
tersebut melihat kepingan ingatan dari Vivid. Kuroku menyadari ternayta
dia telah jatuh cinta dengan mistres Vivid. Tulisan-tulisan mantra mulai
terlihat di udara, tubuh Intt dan Vivid diselimuti aura keemasan.
"Bawa Vivid ke halaman bekalang, cepat." perintah Intt.
Lost Ark Sherapin pun
telah di gunakan, Kuroku menggendong tubuh Vivid dan membawanya ke
belakang rumah guild umbrella. Vivid pun diletakan di atas rumput.
Tulisan pentagram di dada Vivid pun memudar dan kini di tempat Vivid
berbaring, terlihat Hexagram dan Pentagram.
"Zyna giliran mu." ujar Shiro.
"Aku mengerti." balas Zyna.
Zyna menancapkan busur panahnya di setiap ujung pentagram.
"Apa yang dilakukan Zyna?" tanya Kuroku.
"Itu mengunci pentagram." sahut Yuke.
"Astaga, apakah ini kekuatan pemegang codex? Mereka mampu membuat aturan baru dalam kehidupan." gumam Hiroki dalam hatinya.
Zyna pun telah selesai mengunci pentagram dan hexagram.
"Ronkon Soujou!!!" Zyna dengan nada lantang.
Anak panah yang ia
gunakan mengunci pentagram dan hexagram tersebut menyala. Shiro melihat
ke arah Yuke, Yuke mengerti apa yang hendak dilakukan Shiro.
"Jangan berhenti Zyna dan Intt." pinta Yuke.
"Baik." Zyna dan Intt dengan nada serentak.
Shiro menghentakan tongkatnya dan aura api mengelilingi tubuhnya.
"Xalia, evertia, kasifika, elmora, estonia, bikania, zakiel!!!!!!" Shiro menggunakan lost ark Syoga.
"Ilya, kami estia!!!" Yuke memberikan energinya kepada Vivid.
Lost ark Dark Soul pun
telah digunakan. Tulisan mantra-mantra yang terlukis di udara Yuke baca,
dan kemudian Yuke mendekat ke telinga Vivid lalu ia membisikkan
kata-kata itu. Vivid pun terbangun dengan cara terkejut.
"Berhasil!!" ujar Shiro.
Vivid melihat ke kiri dan ke kanannya, ia merasakan kekuatanya kembali.
"Yuke sekarang!!" Shiro memberikan aba-aba.
"Viel kasa emerta!!" Yuke menahan Vivid dengan kekuatan dari mantranya.
"Shiro apa yang kamu lakukan?!" tanya Kuroku.
"Lihat saja nanti." ujar Shiro.
Raut wajah Vivid berubah marah.
"Aku akan menghancurkan dunia ini." Vivid dengan nada tajam.
"Bagaimana caranya sedangkan tubuhmu masih terbelenggu?" Shiro dengan nada santai.
"Kurang ajar, kalian membangkitkanku tapi kalian membelengguku." Vivid dengan nada marah.
"Penyihir api, Elvasa,
kami bisa saja menyegelmu lebih kuat lagi, karena ada 3 pengguna Codex
di sini. Dan seorang pengguna God Eyes. Sekarang apa kau masih mau
melawan?" ancam Shiro.
Semua orang di sana terdiam.
"Kau mengetahui namaku yang sebenarnya, jangan-jangan kau.... Kanzaki!!!" Vivid dengan suara lantang.
"Oh... mulutmu masih busuk saat memanggil nama orang lain hah?" balas Shiro.
"Kau!!!! Aku pastikan kau akan ku bunuh dengan tanganku sendiri!! Lepaskan ikatanku!!" Vivid meronta.
"DIAM!!!!!!!!" bentak Shiro.
Saat shiro membentak semua orang terkejut, tatapan Shiro berubah menjadi tatapan membunuh.
"Atas nama Umbrella
Guild, guild kuno yang mewarisi 4 Soul Asgard, atas nama Edvasa, sebagai
anggota guild Umbrella, dengan peraturan yang dilindungi Vahalla, aku
memberikan kontrak kepada penyihir bergelar Elvasa, atas namaku sebagai
pemilik gelar Edvasa, Vivid Elvasa harus tunduk kepada peraturan guild!"
Shiro dengan nada lantang.
"Kau memaksaku Kanzaki Shiro Edvasa?!" Vivid mengeluarkan keringat dingin.
"Atau kau akan mati selamanya?" Ancam Shiro lagi.
"Keh................." Vivid terdiam.
"SETUJU ATAU TIDAK HAH!!!" bentak Shiro kembali.
".....Aku setuju." dengan suara kecil.
"Aku tidak dengar!!" ujar Shiro.
"AKU SETUJU!!!" balas Vivid.
Sihir kontrak pun terbuat, dengan sihir kontrak Umbrella.
"Dia menggunakan sihir kontrak." ujar Kuroku dalam hati.
"Kuroku" panggil Shiro.
"Ya?" sahut Kuroku.
"Lanjutkan, karena kau ketua guild Umbrella." Shiro tersenyum.
Kuroku pun berjalan menghampiri Vivid, kenangan-kenangan itu pun terlintas kembali.
"Walau yang aku temui
adalah mistres dari mu, tentu saja itu berbeda dengan dirimu yang
sekarang. Vivid yang dulu sudah tiada. Vivid Elvasa aku Ketua guild
Umbrella, menyetujui Kontrak ini. Dan... JADILAH SEORANG MANUSIA!!!"
Kuroku dengan nada tegas.
Hati Vivid tersentuh
saat ia mendengar kata "Jadilah Seorang Manusia". Vivid teringat apa
yang selama ini ia lakukan. Sihir belenggu milik Yuke pun menghilang,
Vivid melihat kedua telapak tanganya.
"Dengan tangan ini aku banyak menghilangkan nyawa? Benarkah ini aku?" Vivid dengan nada sendu.
"................." semua orang terdiam.
"Dengan tangan ini, sihir ini, aku merampas kebahagian dan hidup mereka." Vivid menangis.
"Jadilah seorang manusia" ujar Kuroku.
"Aku membunuh saudara dan keluarga serta guruku sendiri."
"Jadilah manusia, Vivid." Yuke tersenyum.
"Tapi aku, apakah aku masih bisa diampuni?"
Mulai sekarang, jadilah manusia yang baik." Zyna tersenyum.
"Tapi bahkan, tanganku ini, aku sudah membunuh 10 penyihir suci, termasuk ayahmu Shiro." Vivid menengok ke arah Shiro.
"Aku ampuni, dan jadilah manusia yang baik Vivid." Shiro tersenyum.
"Dengan tangan ini aku membuat berbagai macam dosa."
"Jadilah manusia yang baik mulai sekarang." sahut Hiroki dengan senyum.
"Aku manusia kan? Sungguh?" tanya Vivid.
"Manusia bisa berbuat
salah, ia memaafkan, manusia bisa menangis, manusia bisa tersenyum,
manusia memiliki rasa penyesalan, karena Vivid Elvasa adalah manusia.
Kau menjadi keluarga kami mulai sekarang." Kuroku tersenyum.
Setelah kejadian
tersebut, Vivid lebih banyak menghabiskan waktunya dalam dojo guild
Umbrella. Ia selalu melakukan meditasi, tindakannya tersebut
menggambarkan akan penyesalannya selama ini.
"Nii san!!!" panggil Shiro.
"Ada apa Shiro?" Yuke sedang bersantai di lobi guild.
"Sepertinya aku akan mengambil quest." Shiro menunjukkan lembaran questnya.
"Alvater?" tanya Yuke.
"Ya, Kota Alvater, kota yang di kelilingi oleh laut." Shiro tersenyum.
"Kamu terlihat bersemangat Shiro," Yuke meminum bir miliknya.
"Soalnya... Sudah saatnya, ada seseorang yang ingin aku temui di sana. Kebetulan kotanya sama dengan quest ini." ujar Shiro.
"Kapan berangkat?" tanya Yuke.
"Nanti sore." Shiro meninggalkan Yuke.
Yuke pun berfikir untuk
mengambil quest. Yuke berjalan meninggalkan mejanya dan melihat lembaran
quest yang ada di papan quest guild.
"Ketua, quest yang makai otot apa?" Yuke menoleh ke meja bartender.
"Menolong petani." balas Kuroku.
"Kau pasti bercanda." balas Yuke dengan nada bercanda sedikit kesal.
"Ambil quest Sucubus aja." Hiroki berbisik dari jauh.
"Sucubus?" balas Yuke.
"Yo... Sucubus" sahut Hiroki.
"Sucubus neee?" Yuke dengan wajah memerah.
"Sucubus!!" Hiroki merangkul Yuke.
"Entah kenapa aku melihat dua laki-laki jones dan bodoh di sini." gumam Kuroku.
Hiroki dan Yuke pun menoleh kepada Kuroku.
"Sucubus!!!" Yuke dan Hiroki serempak.
"Ini quest sucubus,
jangan mati lemas kalian dan jangan lupa pulang." Kuroku dengan berat
hati memberikan lembaran quest Sucubus itu.
Setelah Intt dan Zyna
bersiap-siap untuk ke gunung serigala, Zyna mengadakan ritual suci agar
mereka di lindungi. Di depan rumah guild, Zyna mulai merapal mantranya.
"Prajanaparamita hrdayam
sutra, om mano bhagavatyai arya prajanaparamitayai, arya avalokitesvaro
bodhisattvo gambhiram, prajanaparamita caryam Caramano vyavalokayati
sma." dengan nada yang sangat menyentuh.
Penduduk di sekitar
rumah guild Umbrella mendengar Zyna yang merapal mantra. Penduduk tidak
mengerti Zyna menggunakan bahasa apa dalam mantranya, namun itu
terdengar seperti sebuah alunan musik yang menenangkan hati. Setiap
mantra yang dirapalkan Zyna membuat hati pendengarnya menjadi tenang.
"Panca-skandhas tams ca
svabhava sunyan pasyati sma. iha sariputra rupam sunyata sunyataiva
rupam, rupan na prthak sunyata sunyataya na prthag rupam, yad rupam sa
sunyata ya sunyata tad rupam. evam eva vedana samjna samskara vijnanam."
Zyna terus merapal mantranya.
Intt mengambil seruling
dari tas miliknya, karena Intt mengerti setiap alunan mantra Zyna. Intt
mulai meniup serulingnya hingga susana semaking hangat. Zyna pun
selesai, merapal mantranya.
"Ayo kak Intt kita berangkat." ajak Zyna.
"Oke, ayo kita berangkat." balas Intt.
"Kak Intt nanti kalau aku merapal mantra jangan ajak aku bicara yah." Zyna meminta kepada Intt.
"Roger, hehe. Tapi boleh kan aku mengiringi dengan alat musikku?" tanya Intt dengan senyum manjanya.
"Boleh banget, seperti tadi sangat enak alunanya." Zyna tertawa kecil.
Mereka pun pergi meninggalkan rumah guild Umbrella.
Nb :
Mantra yang diucapkan oleh Zyna
Cadfael memerintahkan
Dark Ruby untuk mengikuti Zyna dan Intt, sedangkan Yuke dan Hiroku
dimata-matai oleh Ghost Girl, Cadfael tetap tinggal dengan menyamar
membuka toko roti yang tidak jauh dari rumah guild Umbrella. Setiap
gerak-gerik Umbrella dilaporkan langsung ke raja Eos.
Umbrella saat ini
dianggap sebagai guild yang berpontesi melakukan pemberontakan, ditambah
rakyat kota Mneme sangat menyayangi Umbrella. Mereka adalah pelindung
kota Mneme, kebijakan yang diambil untuk warga pun tidak memberatkan.
"Intt..." panggil Zyna.
"Ada apa Zyna?" balas Intt dengan nada santai.
"Sepertinya ini takdir." Zyna tersenyum simpul.
"Maksudnya?" Intt masih belum paham.
"Itu, pengguna codex di guild kita ada 3 orang," Zyna tersenyum.
"Nanti aja kita bicarakan, di sini banyak orang yang mendengar." tegur Intt pelan.
"Oke deh," Zyna pun melihat ke sisi kanan.
Perjalanan Yuke dan
Hiroki diliputi dengan pemikiran mesum mereka. Mereka tidak menaiki
kereta kuda karena menuju tempat sucubus itu harus ditempuh dengan
berjalan kaki.
"Wanita sekseh montok." ujar Hiroki.
"Kulit bersih, wajah cantik." balas Yuke.
Mereka berdua terlihat
sangat senang, orang-orang yang turut mendaki gunung bersama Yuke serta
Hiroki tidak habis pikir melihat tingkah mereka berdua. Mereka terlihat
biasa biasa saja, tidak ada rasa lelahnya.
Kapal pun sudah siap untuk berangkat, Shiro bergegas naik ke atas kapal. Suara burung pelikan terdengar dengan jelas.
"Sudah lima tahun aku tidak ke Alvater, aku harap dia di sana baik-baik saja." dalam hati Shiro sambil melihat pemandangan laut.
Yuke dan Hiroku pun tiba di hutan Valdanir, hutan yang dipenuhi dengan rawa-rawa dan monster yang buas.
"Yuke gimana?' tanya Hiroki.
"Tunggu." Yuke menggunakan god eyesnya untuk mencari pintu masuk ke Dream Land.
Dream Land adalah sebutan untuk wilayah kekuasaan sucubus.
"Aku menemukan jalanya, ayo masuk." ajak Yuke sambil melepaskan pedang dari tempatnya.
"Sepertinya kita akan berpesta. Demi sucubus. Hehehe..." ujar Hiroki.
"Hemm! Demi sucubus!" sahut Yuke.
Baru saja berlari dua
puluh meter, mereka sudah dihadang Chimera. Orang-orang yang berkemah
tidak jauh dari hutan Valdanir mendengar suara teriakan dua orang laki
laki, dan suara binatang buas, mereka ketakutan karena suara tersebut
terdengar sangat menyakitkan.
"Menarik!! Olah raga sebelum ketemu dengan sucubus chan." Hiroki dengan semangat berapi-api.
"Setidaknya kita tidak akan perjaka lagi." Yuke sambil tertawa kecil.
"Kau bercanda." sahut Hiroki.
Binatang buas di hutan
Valdanir ketakutan dengan sosok Hiroki dan Yuke. Mereka enggan untuk
mendekati kedua manusia tersebut, karena para chimera menyebut Hiroki
dan Yuke adalah monster sesungguhnya. Ratusan Chimera mereka bantai
dengan sadis. Mereka pun memutuskan untuk istirahat dengan berjaga
secara bergantian setiap lima jam sekali. Api dinyalakan sebagai tanda
ada manusia dan sedang beristirahat. Para chimera kehilangan nafsu
memburu Yuke dan Hiroki.
Keesokan paginya, Hiroki
dan Yuke melanjutkan perjalanan. Saat berjalan Yuke melihat sebuah buku
tertempel di pohon, dilindungi oleh akar-akar tebal.
"Sedang apa Yuke?" tanya Hiroki.
"Tunggu sebentar," pinta Yuke sambil mengambil belatinya.
Ia memotong akar-akar
tebal dan lembut seperti busa tersebut. Ia pun mengambil buku yang ada
di pohon tersebut dan mulai membersihkan sampulnya.
"Ini, Melleous Maleficarum." ujar Yuke dengan mata berbinar-binar.
"Melleous Maleficarum?" Hiroki bingung.
"Ini kitab suci para sucubus." ujar Yuke.
"Kita bahas sambil berjalan saja." balas sambil jalan pinta Hiroki.
"Baiklah," Yuke menyarungkan belatinya lagi.
Buku Melleous
Maleficarum adalah kitab suci kaum Incubus dan Sucubus. Dalam buku
tersebut menceritakan tentang sejarah Incubus dan Sucubus.
"Jadi apa isinya?" tanya Hiroki.
"Kalsu bagi manusia, isi
kitab suci Melleous Maleficarum adalah petunjuk hubungan badan wanita
dan laki laki." jelas Yuke singkat.
"Mana-mana?" Hiroki mencoba melihat isi buku itu.
"Gimana?" tanya Yuke.
"Aku tidak bisa membaca hurufnya." balas Hiroki kecewa.
Tidak terasa mereka pun
tiba di kota Vanalis. Mereka menemukan sebuah kota yang besar dan
sebagian besar semuanya wanita. Hiroki dan Yuke bersifat normal seperti
orang-orang pada umumnya. Semua mata memperhatikan Hiroki dan Yuke
dengan tatapan nafsu. Beberapa wanita cantik sudah mulai menunjukan
gelagat godaan kepada Yuke dan Hiroki.
"Maaf nona," sapa Yuke kepada pedagang buah.
"Ada apa tuan?" tanya wanita tersebut.
"Penginapan dimana ya?" tanya Yuke sambil tersenyum.
"Di depan jalan ini, ada rumah besar di sana penginapan." wanita tersebut dengan senyum yang ramah.
"Terima kasih." ujar Yuke.
Yuke pun berjalan diikuti Hiroki.
"Apa mereka itu Sucubus?" bisik Hiroki.
"Iya, sabar aja, kita sudah di surga." ujar Yuke.
Dalam perjalanan Hiroki
dan Yuke menuju penginapan, mereka tidak melihat seorang wanita jelek
satu pun. Begitu juga wanita yang sudah tua atau nenek-nenek. Semua
kira-kira berkisar umur 12 tahun hingga 35 tahun. Hiroki dan Yuke pun
menemukan penginapan dengan halaman ditumbuhi dengan warna-warni bunga
yang harum serta tertata dengan rapi.
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded