Di bukit, yang hanya di
terangi sedikit cahaya Iona dan Guang menunggu untuk hujan di langit
malam. Api unggun di depan tenda menjadi sumber utama penerangan di
tempat mereka berdua berada.
"mala mini kita akan menginap disini aja"
Ajak Guang
"Aku juga sudah menyiapkan makan malam"
Iona tersenyum simpul
Senyuman khas dari Iona,
yang selalu membuat Guang tergila gila kepadanya.Iona adalah wanita
yang mampu membuat Guang jatuh cinta berkali kali kepada dirinya, di
mata guang Iona adalah jelmaan seorang bidadari. Sebuah batu besar di
depan perapian, Guang dan Iona duduk bersebelahan.
"Kalo menurut buku perbintangan, maka sebentar lagi hujan di langit malam akan segera terjadi"
"Kejadian setiap lima tahun sekali"
"Iya Iona, melihat lokasi ini tadi sore, bagus untuk menjadi rumah"
"Jauh dari keramaian ?"
"Benar, tempat yang sangat tenang"
"Aku pijir juga begitu, Guang"
Iona meyendarkan kepalanya di bahu guang
Tidak lama satu persatu bintang jatuh di langit, dan membentu seperti hujan.
"Lihat hujan di langit malam"
Iona menunjuk ke langit sambil berkata dengan nada gembira
Guang pun terkesima dengan pemandangan tersebut, tapi ia lebih banyak melihat ke Iona.
"Kau adalah yang membuat dunia ini membuat sangat indah"
Gumam Guang dalam hatinya sambil melihat Iona
Kemudian guang melihat
lagi ke langit malam, yang di penuhi bintang jatuh. Iona pun perlahan
berdiri, dan ia menarik nafas dalam dalam dan menghembuskan secara
perlahan. Iona pun mulai menyanyi. Guang terkejut mendengar suara Iona
yang dimana selama ini ia tidak pernah tau, Bahwa Iona memiliki suara
yang Indah.
Setiap lyrics yang di
yanyikan oleh Iona, menceriakan tempat lading rumput yang luas, dimana
anak anak bermain dengan riang gembira, yang di awasi oleh ibu. Seorang
ayah datang dari ladang, dan anak anaknya datang menghampiri ayahnya dan
mereka menyambut dengan senyuman.
Tempat yang di dambakan,
tempat yang nyaman, tempat seperti surga yang ada di dunia. Tanah yang
subur di berkati oleh dewa, hewan ternak yang gemuk serta
sehat.Siapapun manusia atau ras lain pasti sangat mendambakan tempat
seperti itu. Tinggal bersama orang orang di sekitarnya.
Setelah selesai
bernyanyi Iona pun tersenyum ke arah Guang, dan guang membalas senyuman
Iona, Iona pun duduk kembali dan menyendarkan kepalanya ke pundak Guang.
Rambut Iona yang lembut
dan berbau harum, guang bersyukur memiliki seorang kekasih seperti Iona.
Setiap Guang di jahili atau di perlakukan tidak adil, Iona pun membela
guang, dan ia tidak perduli apa yang terjadi dengan dirinya.
"Guang"
"ada apa?"
"Aku mencintai mu"
"Aku juga"
Kata kata tersebut,
bukanlah sebuah mantra yang dapat seseorang jatuh cinta dengan mudah,
tapi saat di ucapkan dengan sepenuh hati maka kata kata itu akan berubah
seperti mantra sihir, yang dapat menguasai jiwa dan raga manusia. Kata
kata yang sangat luar biasa. Memiliki kekuatan yang tidak terhingga.
"Iona maukah kau menikah dengan ku?"
Guang dengan nada terbata bata
Mendengar hall tersebut, Iona pun menangis, Guang memperhatikan Iona yang tiba tiba meneteskan air matanya.
"Ini sungguhan kan ? bukan mimpi kan ?"
Tanya Iona
"Aku sungguhan"
"Tapi kamu ingin bertualang, jika menikah dengan ku, aku akan menghambat mimpi mu"
"Tidak, kita besa bertualang bersama"
"Jika memang seperti itu ke inginan mu, aku akan mengikuti mu"
"Seminggu lagi, beri waktu aku seminggu lagi"
Iona pun menganggukan
kepalanya tanda ia setuju. Berita tentang rencana pernikahan Guang dan
Iona pun tersebar. Orang orang terlihat senang, akhirnya seorang
bangsawan bisa menikah dengan seorang pahlawan yang di panggil oleh
kekaisaran dari dunia lain.
Walau Guang tidak hebat
seperti pahlawan yang lain, Tapi ia tetap memiliki status yang sama.
Kaisar juga sangat senang dengan adanya Guang, bahkan Guang telah
membawa hall yang baru dalam system penyusunan dokumen, perubahan
perhitungan yang mempermudah kekaisaran dalam arit matematika.
Ucapan selamat terus
berdatangan kepada Guang dan Iona. Kaisar pun menghadiahkan kado
pernikahan lebih awal, yaitu bangunan rumah yang berada di luar ibu
kota, atas ke inginan Guang dan Iona. Yaitu tempat mereka melihat
bintang.
Sementara itu teman teman Guang tidak menyukai kabar tersebut.
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded