Bagian 9 : Perburuan

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Di hutan dekat desa, ada terdapat lima orang dari kekaisaran yang sepertinya sedang mengintai desa. Clavera pun bergerak, karena itu adalah wilayah pengawasanya.
"Hari ini kita akan menarI"
Clavera menyeringai
Dalam waktu singkat Clavera pun menemukan kelima orang tersebut , saat melihat Clavera mereka malah berhadapan dengan santainya.
"Siapa kalian!?"
Tanya Clavera dengan nada datar
"Aku adalah Rei seorang Hero, dan mereka adalah bawahan ku"
"Ada apa hingga anjing anjing kekaisaran memasuki wilayah kami"
"Kami tersesat"
Rei sambil tertawa
"Kalian tau ini wilayah kerajaan Verta, di luar wilayah kekaisaran, jadi kalian sudah mengerti apa artinya"
"begitukah ?"
Rei menantang
Clavera pun mencabut pedang patahnya. Dan membuka kuda kuda dalam posisi bertarung. Rei menjadikan tripel stiknya sebuah tongkat, dan memutar mutar tongkatnya kemudian ujungnya ia acungkan kepada Clavera.
"Menarik"
Clavera terlihat senang
"kalian maju semua"
Perintah Rei kepada empat orang bawahanya
Clavera pun maju, dan mulai mengayunkan belatinya dengan tehnik bertrung jarak dekat. Tehnik bertarung Clavera sangat unik, dimana ia hanya berjarak satu jengkal dari targetnya, Sayatan tajam yang membelah perut, dan memotong leher orang orang yang mencoba mendekatinya. Ke empat orang tersebut sangat mudah di tumbangkan oleh Clavera.
Tapi kali ini adalah pertama kalinya, Clavera menghadapi seorang pengguna senjata Tripel Stik.
"Jangan salahkan diri ku jika kau mati cantik"
Rei dengan penuh percaya diri
"Sebaiknya kau berdoa kepada tuhan mu"
Clavera membalas dengan senyuman
Mereka pun saling memulai serangan, gerakan yang lincah dalam menggunakan tongkat, Clavera menghindar terus menerus, dapat di rasakan dari angin bekas ayunan dari tongkat tersebut, sangatlah bertenaga. Bahkan tongkatnya bisa memanjang karena ada rantai di setiap sambungan tongkat tersebut.
Clavera mendapat pukulan telak di perutnya hingga ia mundur dalam beberapa langkah, Clavera merasakan sakitnya yang luar biasa.
"Kenapa sayang ? sakit? , aduh kasihanya"
Ledek Rei
"Aku hanya merasakan gatal sedikit di bagian perut ku"
Clavera menyeringai
Clavera pun mengambil satu buah pedang patah di belakang pinggangnya. Dan ia menggunakan dual pedang patah, kemudian menggunakan skill peningkat status kemampuan.
"Apa ini, tehniknya meningkat"
Rei sedikit khawatir
Serangan bertubi tubi di lancarkan oleh Clavera, Rei mencoba menjaga jarak, dan menyapukan tongkatnya ke arah kaki kanan Clavera, Clavera menyadari hall tersebut, ia pun salto ke belakang, dan Rei menganggap itu kesempatan, dan ia mengincar kepala Clavea, namun serangan Rei di belokan oleh Clavera, Bahu kiri Rei mendapat tendangan dari Clavera. Dan membuat Rei mundur, saat mendarat di batang pohon yang berdiri tepat di belakang Clavera, Calvera menjadikan tumpuan pohon tersebut untuk mendorong semua berat tubuhnya ke depan.
Rei pun berputar, sambil mengayunkan tongkatnya hingga membentuk sapuan keras ke bagian dada.
"Gawat!"
Clavera menerima dengan menangkis serangan tersebut hingga Clavera terhempas membentur pohon dengan keras.
"bagaimana"
Tanya Rei
"waek point"
Clavera dengan nada pelan
Penggabungan tehnik pertama dan kedua, Clavera benar benar mengabaikan rasa sakitnya, dan kali ini serangan dari Clavera semakin cepat. Rei mulai kewalahan dari serangan berbagai sisi dari Clavera.
"Rapid Slashing!"
Clavera menggunakan tehnik pedang bayangan
Dan memotong tangan dari Rei, Rei pun menjerit ke sakitan. Dengan nafas tersengal sengal Clavera pun berdiri sebagia tanda kemenanganya.
"Ampuni aku"
Rei memohon ampun, sambil memegang tangna kananya.
"Tadi datang dengan kesombongan, sekarang kau memohon ampunan atas nyawawa mu"
"Aku mohon"
"bagaimana jika kita sedikit bermain main"
Ujar Clavera
"Biarkan aku pergi"
Rei sambil memegang tanganya yang putus
"Jika kau ingin hidup panjang, maka jawab pertanyaan ku, mengerti ?"
Clavera menusukan belatinya di bahu kanan Rei
"Aaa... Sakit, aku akan menjawab semua pertanyaan mu"
Air mata Rei keluar
"Bagus, apa tujuan mu datang kesini"
"Aku ke sini, di suruh mengikuti Yi wei guang dia dalah penghiyanat kekaisaran"
"Terus apa yang kalian inginkan?"
"Kami hanya ingin dia mati, dan kedepanya dia tidak akan datang lagi"
Rei menangis tersendu sendu
"BOHONG!"
Clavera membentak Reid an menggores pipinya dengan belati miliknya
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded