Bagian 7 : Fatima Jendral Oasis Alazis Kingdom

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
"Dia masih hidup!" Chi
"Ternyata dia wanita yang sangat kuat, padahal dia cantik, kulitnya juga mulus, hei bagaimana rasanya saat menunggu kematian ?" Cha
Luka dalam yang sangat parah di derita oleh Mirai,dengan nada lemah sambil melihat dua wanita cantik yang ada di hadapanya yang tidak lain adalah orang yang telah menyerang kerajaan Rising Sun.
"Penghakiman dari laut, darat, dan langit akan segera datang, tidak ada yang bisa membebaskan diri dari dosa yang mengalir dari dalam pembuluh darah kalian, suara gemuruh laut yang membawa awan hitam akan berkumpul, bahkan angin memanggil badai, kata kata misterius membuat seringai orang orang yang telah mati karena kalian, perjamuan terakhir akan terulang lagi dan lagi, sayap suci kalian akan di seret ke dalam neraka, dosa yang mencemari sayap kalian dengan berbagai dosa, jangan menangis hancurkan semua ilusi yang hanya datang 1 kali dalam ke matian mu, luka adalah janji yang selalu terukir di dalam hati, dan teraduk dalam warna merah tua, kalian berdua mungkin tanpa ampun, aku akan menunggu kalian berdua di depan pintu akhirat, dan jawablah pertanyaan ku, bagai mana kerasnya hukuman dari langit ? saat kalian berada dalam ketidak putus asaan" Mirai
Mirai menutup matanya, nafasnya terhenti, dan jantungnya berhenti berdetak, Cha dan Chi terdiam sesaat mereka memikirkan apa maksud dari kata katanya tersebut. Tapi saat ini Benteng Utara telah di kuasai oleh kekaisaran Odea, tubuh Mirai perlahan mengering dan menjadi debu. Sihir pengorbanan yang sangat mengerikan.
Cha dan Chi pergi meninggalkan tempat tersebut, dan menyuruh seluruh tentaranya untuk segera beristirahat, karena besok harus segera menuju ke pertahanan terakhir musuh kekaisaran Odea. Ken merasakan ke pergian sahabatnya dari kecil, air mata Ken jatuh begitu saja, daun daun berguguran saat di tiup oleh angin yang lembut, seolah olah mereka mengerti akan perasaan yang ken rasakan.Firasat yang ia rasakan ini benar adanya, Mirai telah meninggal dunia.
"berapa banyak manusia yang mati akibat perperangan ini, aku sungguh tidak mengerti, harus berapa nyawa yang di korbankan untuk memenuhi ambisi mereka ? apa hingga tidak ada lagi yang hidup ?" Ken dengan nada pelan
Semua tentara melihat ke arah ken, dan mereka mengetaui serta sudah dapat di pastikan Mirai mengorbankan nyawanya. Ken menghentikan kuda yang di naikinya, ia pun mengambil liontin di balik baju jirahnya yang ia genggam dengan era.
"Oh dewa dan dewi, jika kalian ada aku mohon, aku memohon kepada mu, buatlah kami menang dalam usaha kami melawan kekaisaran Odea, aku juga memohon kepada mu, pastikan tempatkan mirai di surga mu yang paling indah" Ken berdoa dalam hatinya
Tentara kekaisaran Odea yang di pimpin oleh sodari kembar tersebut mendirikan perkemahan, di benteng utara.
"kak Cha, apakah kamu mengetaui siapa nama wanita yang mati itu?" Tanya Chi
"Aku mendengar dari prajurit namanya adalah Mirai seorang Onmyouji dari kerajaan Rising Sun" Cha
"Ternyata dia seorang penyihir, baru kali ini aku melihat orang yang mati dengan tersenyum dan ia tidak takut saat melihat kita" Chi
Cha pun berjalan dan ia menarik perhatian semua tentara kekaisaran Odea yang ia pimpin.
"Dengar kalian para babi!, Mulai saat ini aku mengakui Mirai dari kerajaan Rising Sun sebagai kesatria wanita yang hebat" Cha dengan nada lantang
Seluruh prajurit pun terkejut mendengar kata kata dari mulut Mirai, dimana ia pertama kali mengakui lawanya sebagai seorang kesatria
"Kami tidak akan mengijinkan siapapun yang menghina atau mengejek nama kesatria yang kami akui dia adalah pahlawan dari kerajaan Rising Sun, dengar itu baik baik" Chi menambahkan
Kemudian Cha dan Chi pergi ke tenda mereka. Di dalam tenda Cha memikirkan setiap kata demi kata yang di ucapkan oleh mirai. Begitu juga Chi yang memiliki pemikiran yang sama dengan Cha.
Entah kenapa setiap kata kata dari Mirai membuat mereka menjadi tidak tegas, apa yang sebenarnya terjadi dengan diri mereka berdua, hingga mereka terlihat seperti orang yang berduka, seolah olah mereka kehilangan seseorang yang sangat berharga. Cha melihat ke cermin, entah kenapa perasaan tidak nyaman Cha seperti ke hilangan seseorang, apakah ini sihir yang di gunakan oleh Mirai. Tidak mungkin jika sihir yang mengorbankan dirinya sendiri hanya memiliki effect pelindung. Cha keluar dari tendanya ia melihat tentara kekaisaran Romantia yang ia pimpin.
"Chi dimana kamu" Cha melihat ke segala arah
Cha tidak melihat Chi, ini sangat jarang Chi hilang dari pandangannya. Cha melangkahkan kakinya mencari sodari kembarnya.
Di kapal komando Shiva, armada gabungan aliansi raja raja, akan memasuki wilayah langit kerajaan Rising Sun, jika terus berada di atas langit paling tinggi seperti ini, anginya sangat kuat dan kapal lain akan mendapat masalah, Jendral Orslow meminta bawahanya untuk meminta ijin kepada kerajaan Rising Sun, tapi tidak ada sinyal sihir dari kerajaan Rising Sun, Seorang petugas bawahan karim melaporkan bahwa kerajaan Rising Sun saat ini menderita kekalahan perang dengan kekaisaran Odea, seluruh benteng pertahanan milik kerajaan Rising Sun telah jatuh, dan tinggal ibukota.
"Kekaisaran Odea, siapa yang memimpin pasukan ini?" Tanya Jeane
"Yang kami ketahui, dia seorang perempuan kembar, dan ia seorang Hero" petugas pengintai
"Cha dan Chi" Guang angkat bicara
"Tuan Guang anda mengetahui tentang mereka berdua?" Tanya Orslow
"Mereka wanita yang baik, tapi...." Guang
"tapi?" Jeane
"Saat menjadi Hero, mereka berubah, menjadi wanita tamak, dan gila" Guang
"Bagaimana jika kita membantu Rising Sun ?" Tanya Xiao pao
"Aku rasa itu hall yang tepat, melihat ke adaanya saat ini, wilayah Rising Sun ini akan menjadi jalan mereka menuju kekaisaran Romantia" ujar Sora
"Pasukan kerajaan Alazis akan membantu kerajaan Rising Sun" karim menyeringai
"Tapi kita tidak bisa untuk membantu mereka, karena misi kita harus cepat menuju kekaisaran Romantia" Jeane
"Saat ini ada jendral muda didikan ku, aku ingin mengetes dirinya dengan membawa 3000 tentara kerajaan Alazis" Karim
"3000 tentara.... Kita mengalami dilemma disini, soalnya Rising Sun memiliki para tentara yang kuat, aku rasa mereka akan mengadakan pertempuran habis habisan" Xiao Pao
"Mau menolong tapi, kita harus menjaga formasi ini" Jeane
"Tuan guang, apakah anda mengetahui lebih lanjut tentang sodari kembar ini?" Tanya Karim
"Setau ku mereka pengguna sihir, dan type sihir mereka adalah Undead" Guang
"berapa jumblah tentara kekaisaran Odea disana ?" Tanya Xiao pao
"mereka berjumblah 5000 yang di bagi menjadi pasukan pasukan kecil" petugas pengintai
"Percaya diri juga, aku kaui mereka berdua dapat menahlukan kerajaan Rising Sun dengan jumblah tentara seperti itu" Jeane
"Jadi bagaimana ?" Tanya karim lagi
"Maksud anda tuan karim ?" Xiao pao
"Aku ingin mengirimkan 3000 tentara yang di pimpin oleh Fatima" Karim
"Ternyata kerajaan Karim juga memiliki jendral wanita juga" Jendral Orslow santai
"Aku tidak masalah" Jeane
"Aku juga" Jendral Orslow
"Xiao Pao?" Karim
"Baiklah" Xiao Pao
Karim memanggilFatima, dan Fatima pun segera datang ke ruangan tempat para jendral utamaberkumpul, pintu besar ruangan itu pun terbuka, wanita dengan mata berwarnakuning emas ke gelapan, dengan rambut merah, dia kesatria oasis dari kerajaanAlazis. 

"Salam" Fatima dengan nada lembut
"Salam Fatima, ada tugas untuk mu, untuk membantu kerajaan Rising Sun, bawa pasukan mu sekarang, dan tunjukan kepada ku hasil latihan dan pelajaran yang telah kau terima" Karim
"Baik jendral karim, saya akan memimpin pasukan saya" Fatima sambil memberikan hormat
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded