Tinggal dua hari lagi
acara pernikahan yang akan di laksanakan di aula istana, seorang ras
Manusia yang akan menikahi ras Human, ras nenek moyang bangsa Human,
Pernikahan Guang dan Iona di dukung oleh kekaisaran bukan karena tidak
ada sebab, karena di pastikan kekaisaran akan semakin kuat dengan adanya
ras nenek moyang di kerajaan mereka. Dan menjadikan kerajaan sebagai
Ras nomer mersatu di benua erunia pada dunia Utopia. Tapi putra mahkota
khawatir dengan hall tersebut, bisa saja para ras nenek moyang
memberontak terhadap kekaisaran di tambah mereka memiliki kekuataan di
atas ras yang ada.
Bahkan mereka memiliki
kemampuan yang istimewa tentunya salah satunya di berkati oleh dewa dan
dewi. Malam ini adalah malam yang indah, suansa sangat sepi sekali,
hingga suara teriakan dan aduan besi terdengar.
"mungkin mereka sedang latihan seperti biasa"
Guang tidak menaruh curiga sedikitpun
Di kediaman bangsawan El
Morik, Pelayan rumah menggendor pintu, salah seorang membuka pintu.
Semua keluarga El Morik terbangun dari tidur mereka.
"Gawat, gawat!"
Ujar Saltu seorang
pelayan di kediaman El Morik yang barusan melihat tentara putra mahkota
yang di pimpin oleh Hero memasuki rumah bangsawan satu persatu
"ada apa Saltu?"
"Tuan Mort, putra mahkota bersama para Hero di istana telah memberontak, para bangsawan di eksekusi di halaman rumah mereka"
"yang benar saja?"
"Benar tuan, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri"
Iona tertegun mendengar berita tersebut
"Iona"
"Ayah... apa yang hrus kita lakukan"
Tanya Iona
"Saat seperti ini,
seluruh pintu gerbang untuk keluar masuk kota ini pasti sudah di tutup,
apa lagi para Hero berada di pihak putra mahkota"
Mort El Morik dengan nada khawatir
"Tidak mungkin"
"Putri Iona, hamba melihat dengan mata kepala saya sendiri"
"Bagaimana perpustakaan ?"
"Hamba tidak tau"
Sahut pelayan itu
"Iona"
Panggil Mort
"ya ayah"
Iona dengan nada ke bingungan
"Dengar ayah baik baik,
ayah dan ibu kamu adalah anak kami satu satunya, sedangkan kamu tau ayah
ini seorang petarung yang hebat, begitu juga ibu mu, jadi jangan
khawatir, kamu pergi lah dan temui calon suami mu"
"Tapi ayah, mereka adalah orang orang dari ras nenek moyang kita"
"Jangan khawatir, sekali lagi ayah ulangi, jangan khawatir"
"Nona jangan khawatir, kami ada disini bersama tuan"
Ujar kepala pelayan
"Iona, tidak ada waktu lagi, pergi lah"
"Baik ayah, aku akan pergi"
Iona dengan raut wajah sedih
Iona pun pergi lewat halaman belakangnya
"Semua gunakan perlengkapan tempur kalian"
Perintah kepala kelaurga Mort
Semua pelan pun sibuk
"Sebagai perempuan, aku akan mempertahankan rumah ini"
Merry istri dari Mort
"Tenang saja sayang,kali ini aku akan bersama mu"
Mort tersenyum sambil membelai rambut istrinya
Mereka pun melengkapi
diri dengan senjata, dan Merry mengambil tongkatnya yang ada di dalam
kamarnya. Iona pun berlari melewati gang gang sempit untuk menuju
perpustakaan. Dan apa yang di katakana oleh Saltu ternyata benar.
Iona melihat ke kiri dan
kekanan, untuk memastikan bahwa ke adaan telah aman. Kemudian mayat
yang tergeletak yang menggunakan seragam imperial kerajaan ia tarik, dan
ia lucuti serta ia kenakan.
"Maafkan aku"
Iona mendokan mayat wanita tersebut
Setelah ia kenakan, Iona
sedikit merasa sesak bagian dadanya. Ia pun mulai bergerak karena tidak
ada waktu untuk mencari pakaian yang aman. Iona pun tiba di
perpustakaan tanpa ada halangan sedikitpun. Iona pun masuk dari pintu
samping perpustakaan. Dan ia langsung menuju ke tempat Guang yang sedang
membaca buku.
Guang mendengar suara langkah kaki, yang sangat cepat, dan suara langkah kaki tersebut terdengar sangat keras.
"Siapa malam malam begini datang ke perpustakaan?"
Guang pun mengambil sebuah belati dari atas mejanya
"Guang!!"
Suara yang memanggil namanya terdengar sangat tidak asing
"Guang buka pintu, ini aku Iona"
Mendengar itu Iona, Guang pun sadar, dan ia langsung membuka pintu yang ia kunci.
"Iona ada apa dengan mu!?"
"Guang kau harus pergi sekarang"
"ada apa Iona"
"Putra mahkota bersama Hero telah memberontak"
"Tidak mungkin"
"Tidak ada waktu lagi untuk berfikir"
Tidak lama tentara sudah
berdatangan dari segala arah, dan mereka mulai mendobrak pintu, Iona
pun berlari dan melihat keluar dari jendela, dan ia melihat ke luar lagi
dari jendela yang lain.
"Tidak ada jalan keluar lagi"
Iona merasa putus asa
"Iona"
Panggil Guang
Iona pun menatap wajah
Guang, dan ia pun menarik tangan guang masuk ke dalam ruangannya, dan
mengunci dengan rapat. Iona mengambil belati yang ada di pingangnya, dan
ia goreskan ke jarinya.
"Iona apa yang kamu lakukan ?"
"Aku akan menyelamatkan mu"
"Tidak, aku akan bersama mu"
Iona pun tersenyum dan ia pun mulai menulis sebuah hexagram dengan darahnya. Setelah selesai, ia pun berdiri, dan memeluk Guang.
"Dengar aku sangat mencintai mu"
Iona dengan nada sepenuh hatinya
"Aku juga sangat mencintai mu"
Balas Guang
"Jadi aku mohon kamu tetaplah di dalam lingkaran itu"
Iona meminta Guang masuk ke dalam lingkaran hexagram yang di buat oleh Iona
"tidak, aku ingin kita bersama masuk ke dalam lingkaran hexagram tersebut"
"Lingkaran itu tidak akan berguna sayang ku, jika tidak ada yang mengaktivekanya"
"Apa maksudmu Iona"
Suara ledakan keras pun
terdengar, Iona melepaskan pelukannya, dan ia melihat ke bawah. Tentara
sudah masuk mereka membawa penerangan dan mulai naik ke tangga.
"Guang mereka sudah naik, sebentar lagi mereka akan tiba disini"
"bagaimana cara menggunakan sihir ini, biar aku yang mengaktivekan sihirnya"
"Ingat kamu belum bisa menggunakan sihir"
Balas Iona sambil meteskan air matanya
"Tidak, aku tidak ingin berpisah dengan mu Iona"
Guang dengan nada keras
Iona pun langsung menampar pipi Guang dengan sangat keras.
"Jika kamu rindu aku, maka ingatlah tamparan itu, suami ku"
Iona dengan nada lirih
Dan mendorong tubuh
Guang ke dalam lingkaran sihir yang ia tulis dengan darah. Dan Iona pun
menyelentikan jarinya. Sebuah penghalang tipis pun terbentuk. Guang
tidak bisa keluar dari lingkaran sihir itu. Karena ada penghalang yang
tak terlihat.
"Iona jangan lakukan ini kepada ku!"
"Aku akan menahan mereka disini, mantra itu akan segela active"
Tentara pun tiba, Iona
melakukan perlawanan dengna merapal mantra sihir, namun sihir iona
berhasil di tepis, dan ia di tendang dengan sangat keras. Guang tidak
dapat melihat bebih jauh karena di halangi oleh tembok, dan hanya pintu
yang terbuka yang dapat ia lihat. Suara Iona yang merintih ke sakitan
pun terdengar dengan sangat jelas di telinga Guang.
"HENTIKAN!!!!!!!!!"
Terik Guang
Dan salah seoarang yang ia kenal, Kaguro menyeret Iona dengan cara menjambak rambutnya.
"Aku bunuh kalian, aku bunuh kalian!"
Guang mengamuk sambil menampar dinding tak terlihat tersebut
Sedangkan Iona pun tersenyum di hadapan Guang, ia tidak ingin menunjukan wajah yang sedih.
"Kaguro aku mohon, biarkan Istri ku hidup"
Guang bersujud
Iona pun menggelengkan kepalanya
"membiarkan dia hidup? Yang benar saja"
Kaguro tertawa terbahak bahak seperti menonton acara lawakan di televisi
Lingkaran sihir tadi pun menyala, dan perlahan tubuh guang mulai transparan.
"Tidak tidak, aku tidak ingin pergi, Iona aku akan bersama mu"
Guang sambil menangis tersendu sendu
"Aku mencintai mu"
Balas Iona
"berisik!"
Kaguro pun menendang
Iona, walau ia merasakan kesakitan Iona tetap memasak raut senyum di
wajahnya, dan dengan pedangnya Kaguro menusuk tubuh Iona. Darah segar
pun turut keluar dari mulut Iona.
"Guang... aku mohon hiduplah..., aku ingin kau bagia"
Iona dengan nada terbata bata
"Iona.. aku hanya ingin bersama mu"
"sayang, aku bersyukur telah bertemu dengan mu, terimakasih untuk semuanya, aku mencintai mu"
Nafas Iona pun berhenti, Keluarga Mort pun di bunuh oleh Hero dan kediaman mereka di bakar.
"K-A-G-U-R-O aku akan menuntut balas"
Guang dengan tatapan kebenciannya
"Datanglah Guang"
Kaguro menantang Guang
Sihir teleport pun
berhasil, dan membawa tubuh guang jauh dari kekaisaran. Dalam ketidak
sadaranya Guang melihat kenangan kenangan masalalu, bersama Iona.
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded