Bagian 6 : Kuil dan Yanyian

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Kiyo memanggil Fujin dan Eri untuk bertemu denganya di tempat kerjanya yang tidak lain di pinggiran tepat di bawah pohon.

" Ada apa tuan ? " Tanya Fujin

" Kalian berdua duduklah, dimana kalian suka " ujar Kiyo

Fujin dan Eri pun duduk di atas tongkayu.

" Sekarang apakah kalian tidak ingin membangun kuil dewa yang kalian sembah ? " Tanya Kiyo

" Tuan " Eri

" Ada apa ? " Kiyo

" Soal patung kayu di tengah aula istana itu seorang dewi ? " Tanya Eri

[ eh, dia menanyakannya juga, god job Eri] Fujin

" Patung itu bukan, patung dewi " Kiyo tersenyum

Keduanya sontak kaget, mereka mengira selama ini patung wanita cantik di aula istana itu adalah patung seorang dewi.

" Tuan, terus siapa dia ? " Tanya Fujin

" Dia itu Dryad " Kiyo dengan santainya

" DRYAD !?, Maksud tuan dia peri hutan !? " Eri

" Itu benar " Kiyo

Fujin dan Eri pun mendekat saling berbisik tepat di depan Kiyo

" Apa yang kalian bisikan ? " Kiyo menyipitkan kedua matanya

" Tuan, bisa ceritakan lebih lanjut ? " pinta Fujin

[ Jika aku bilang awalnya datang ke dunia ini, maka mereka akan menyebutku sebagia seseorang dari dunia lain, dan pertanyaan akan terus menyerang ku, akhirnya mereka akan tau bahwa dulunya aku adalah manusia, dan itu akan jadi masalah besar ] Kiyo terdiam

" Tuan ? " Eri

" Eh. Maaf, Saat aku terbangun dari tidur panjang ku, Dryad ini yang pertama kali membantu ku, dan bangunan istana itu serta danau, itu berkat bantuan Dryad yang bernama Anya " Kiyo dengan nada sedikit sedih

" Ini pasti ada cerita cintanya " Bisik Fujin kepada Eri

Eri pun menganggukan kepalanya

" Tuan, berhubungan dengan Dryad yang bernama Anya ini selanjutnya gimana ? " Eri penasaran

" Aku memintanya tinggal bersama ku " Kiyo

" Apa dia menerimanya ? " Fujin

" Awalnya tidak, tapi aku terus menyakinkanya dan akhirnya dia setuju, tapi.. " Kiyo

" Tapi ? " Fujin

" Dia mati dan tubuhnya menjadi patung kayu " Kiyo

" Dulu ada orang yang bercerita bahwa peri hutan itu tidak bersahabat " Fujin

" Mereka suka menarik laki laki dan menjadikan makanan untuknya " Eri

" Tapi bagaimana bisa, seorang peri hutan rela mengorbankan nyawanya " Fujin

" Mengorbankan nyawanya ? " Kiyo

" Iya tuan, coba tuan pikir. Bagaimana bisa saat ia di ambang ke matian, tidak meminta mana sedikitpun dari Tuan, saya rasa jika Dryad ini meminta sedikit mana Tuan pasti memberikanya kan " Eri

" Aku tidak tau " Kiyo

" Tapi memang sulit, tuan adalah raja ras Iblis saat ini, dan memiliki kekuatan maha dasyat, bagaimana bisa Dryad itu berani meminta " Fujin

" Jangan salah, aku rasa ada motive lain, ini perasaan ku sebagai perempuan, aku rasa Dryad itu mencintai tuan, makanya ia tidak mau memakan tuan dan ia pun berkorban " Eri

Tiba tiba air mata Kiyo membasahi pipinya.

" Tuan maafkan kami " Fujin merasa tidak enak

" Tidak apa " Kiyo sambil menyapu air matanya

Kiyo pun tersenyum kembali

" Hari hari bersamanya sangatlah menyenangkan, dia sangat periang, kami menghabiskan waktu waktu yang tersisa dengan canda dan tawa " Kiyo

" Dia adalah palhawan dari kerajaan Avalon. Fujin kita harus membuat patungnya di tengah tengah kota " Eri

" Tapi bagaimana dengan air mancurnya " Fujin

" Rombak air mancurnya " Eri

" Aku akan memerintahkan mereka untuk membuat patung Dryad disana " Fujin

" Kita kembali ke topic kita sebelumnya, disini aku mengijinkan jika kalian menyembah dewa kalian " Kiyo

" Tuan benarkah ? " Eri

" Ya benar, tapi ingat aku tidak ingin ada hall hall yang dapat memecah belah kita " Kiyo

" Kami mengerti " Fujin

" Lalu ada permintaan lagi dari ku " Kiyo

" Kami mendengarkan anda tuan " Eri

" Buatkan aku kuil untuk dewi Metria " Kiyo

" Dewi kuno Metria, tuan apa anda yakin ? " Eri

" Kenapa memangnya ? " Kiyo

" Kami rasa tidak perlu membuat kuil lain, karena kami juga pengikut dewi Metria " Eri

" Itu benar ras kami juga menyembah dewi Metria " Fujin

" Berarti tidak ada masalah dalam ke agamaan " Kiyo

" Iya tuan " Eri

" Kalo begitu maaf aku telah mengganggu kalian bekerja, silahkan kembali bekerja " Kiyo
Eri dan Fujin pun berdiri lalu memberikan hormatnya

[ Aku membutuhkan seseorang untuk membantuku, tapi mereka sedang asik bekerja, jika aku meminta orang lagi, mereka saja masih kekurangan orang dalam bekerja ] Kiyo
Baru saja berbicara di dalam hati, seorang perempuan dari bangsa Nekomata datang menghampiri Kiyo.

" Tuan "

" Ada apa ? " Kiyo dengna ramahnya

" Saya Ovelia " Ovelia dengan nada malu

" Memangnya ada apa hingga menemui ku ? " Kiyo

" Saya ini tidak pandai menggunakan sihir dan menggunakan senjata, satu satunya yang saya punya dan saya sangat yakin. Bahwa wajah saya dan tubuh saya di atas rata rata " Ovelia

Dengan cepat kedua mata Kiyo langsung melakukan penilaian dan apa yang di katakana Ovelia sangatlah tepat.

" Kamu sangat cantik Ovelia " Kiyo

" Saya juga ingin membantu, tapi saya tidak memiliki ke ahlian khusus, mungkin saya bisa berguna saat di tempat tidur " Ovelia

[ apa wanita ini gila ? ] Kiyo

" Bagaimana tuan ? " Ovelia

" Kebetulan, aku juga membutuhkan mu " Kiyo
Wajah Ovelia merah padam

" Iya Tuan " Ovelia

" Kamu siap membantu ku dalam mengerjakan berbagai macam hall, kadang hingga larut malam " Kiyo

" Saya bisa begadang untuk menemani tuan, tapi .... " Ovelia

" tapi ? " kiyo

" Saya belum pernah melakukannya dia tas tempat tidur, jadi ini pertama kali bagi saya, saya harap tuan bersabar terhadap saya.." Ovelia

" Eh ? " kiyo

" Saya akan belajar dengan wanita dewasa yang lain, bagaimana cara membahagiakan laki-laki dalam memuaskan hasratnya " Ovelia

" Tunggu- tunggu dulu Ovelia " kiyo

" Tuan bisa membawa ku sekarang jika tidak mau disini, walau disini cukup sepi " Ovelia

" Ovelia ! " Kiyo

" Ya tuan ! " Ovelia terkejut

" Lupakan soal urusan tempat tidur, aku ingin kamu membantu ku dalam bekerja " Kiyo
Ovelia semakin malu. Ternyata ia salah paham

" Sudah-sudah. Aku membutuhkan kamu untuk menyalin dokumen yang telah aku buat, bagaimana pekerjaan yang mudah bukan ? " Kiyo

" Baik tuan " Ovelia

Kiyo pun mulai mengajarkan Ovelia bagaimana cara menyalin dokumen yang telah di buat oleh kiyo. Sekali kali dalam bekerja Kiyo teriangat akan senyuman Anya. Tiba tiba saja Kiyo ingin menyanyi. Ia pun meminum segelas air putih, dan mulai berdiri.

Suara yanyian Kiyo, membuat Ovelia menghentikan dokumenya

[ Tuan, menyanyi ] Kiyo

Angin pun berhembus dengan pelan, menggoyangkan ranting ranting pepohonan, Karena pendengaran Nekomata dan Srigala Hutan yang tajam, mereka dapat mendengar suara yanyian dari Kiyo. Semua orang disana, menikmati suara yanyian yang merdu dari kiyo.

[ Bahasa yang tidak dapat aku mengerti. Tapi entah kenapa rasanya menyakitkan ] Ame

Fujin dan Keika pun berhenti sejenak dan duduk

" Suara Tuan " Keika

" Iya, suara Tuan Kiyo. Aku mengerti dari bahasa ini sedikit, dan ini bahasa ras Hight Human " Fujin

" Apa artinya ? " Keika

" Aku tidak dapat, mengartikan satu persatu, tapi dalam liriknya menggambarkan ke rinduan yang 
sangat dalam " Fujin

Eri yang agak jauh dari Kiyo pun menoleh ke tempat Kiyo berada.

[ Lagunya.. menusuk hingga ke hati ] Rie

Kiyo pun selesai menyanyikan lagunya.

" Tuan " Ovelia

" Maaf, aku jadi mengganggu mu " Kiyo tersenyum dan kembali duduk di kursinya

" Yanyian tuan. Sangat indahm, darimana tuan bisa menyanyi seindah itu ? " Ovelia

" Terimakasih, Lagu yang aku yanyikan ini. Aku pelajari dari seseorang , aku sangat menyukai lagu 
ini " Kiyo

" Aku tidak mengerti tentang bahasa dalam lagu itu, tapi... aku merasakan lagunya sangat menusuk hingga ke hati, seperti seseorang yang merindukan seseorang " Ovelia

" Sebenarnya lagu ini, tidak memiliki arti sedikitpun. Tapi itulah hebatnya si pembuat lagu yang aku yanyikan, dapat membawa perasaan orang yang menyanyikanya serta orang yang mendengarkanya " Kiyo

" Aku mendengar soal Anya, patung kayu di aula istana dari teman teman, apakah lagu itu untuk dia ?
" Ovelia

" ............. " Kiyo terdiam

" Maaf, Tuan " Ovelia

" Tidak apa, sebaiknya kita bekerja lagi " Kiyo

Yanyian tersebut teriang-iang di kepala Ovelia, lagu tersebut sangatlah idah. Ovelia pun mengacak acak rambutnya dengan kedua tanganya sambil berteriak. Kiyo terkejut melihat Ovelia.

" Tuan! " Ovelia dengan tatapan tajam

" Tolong yanyikan satu lagu lagi, saya mohon! " Ovelia

" Lagu " Kiyo

" Iya tuan, saya rasa lagu yang tuan yanyikan, dapat menghibur semua orang yang ada disini " Ovelia

" Bukankah jarak kita agak jauh dari mereka ? " Kiyo

" Ras Srigala dan Nekomata memiliki kemampuan pendengaran yang tajam jadi, mereka bisa 
mendengar suara tuan " balas Ovelia

" Setelah aku menyanyikan satu lagu. Apakah kamu akan bekerja kembali ? " Kiyo

" Pasti tuan, jadi tolonglah yanyikan satu lagi " Kiyo

" Terimakasih Tuan " Ovelia

Kiyo pun bangkit dari tempat duduknya, dan memulai untuk menyanyikan sebuah lagu. Kali ini yang di dengar oleh mereka semua bukanlah lagu yang sedih, entah kenapa lagunya membawa semangat yang berapi api.

" Tuan menyanyi lagi " Fujin

" Benar tuan menyanyi lagi " Keika

Lagu yang di yanyikan oleh Kiyo, malah dapat memberikan pengaruh ke setiap orang yang mendengarnya, seperti lagu yang berisi akan sihir. Eri beranggapan yang sama bahwa lagu yang di yanyikan oleh Kiyo. Memiliki kekuatan tersendiri.

Setelah selesai, Ovelia pun bertepuk tangan.

" Nah, saatnya bekerja " Kiyo

" Sekali lagi tuan " pinta Ovelia

" Bekerja " Kiyo

" Saya mohon " Ovelia dengan nada memelas

" Bodo amat " Kiyo

Dengan serius Kiyo kembali mengerjakan pekerjaanya, ia terus menulis sambil menggambar yang tidak begitu di pahami oleh Ovelia. Bahkan kertas hitung-hitungan yang ada di dekatnya dan semua kerta yang menumpuk menandakan ke seriusanya dalam bekerja.

Matahari mulai naik sejajar diatas kepala, Ovelia hendak meminta Kiyo untuk beristirahat, tapi Ovelia mengurungkan niatnya, karena Kiyo sedang berkonsentrasi penuh dengan pekerjaanya. Reijin datang membawa makanan untuk Kiyo dan Ovelia.

" Tuan makan siang anda " Reijin meletakan makan siang di atas mejanya

" Terimakasih Reijin " Kiyo

Reijin pun melihat Ovelia, yang memandangi dirinya. Reijin meminta Ovelia mendekatinya, dan jarak sedikit jauh dari kiyo berada.

" Ada apa nona Reijin " Tanya Ovelia

" Dengar baik baik, kamu orang yang akan selalu di dekat tuan Kiyo, jadi jangan ragu untuk mengajaknya berbicara dan ini harus di ingat " Reijin

" Apa itu Nona Reijin ? " Tanya Ovelia

" Marahi dia jika melakukan hall hall yang bisa membuat kesehatanya terganggu " Reijin

" Seperti apa ? " Ovelia

" Nah perhatikan, dia belum menyentuh makan siangnya bukan " Reijin

" Iya, tuan belum menyentuhnya sama sekali " Ovelia

" Tegur dia " Reijin

" Tapi aku tidak berani " Ovelia

" Lihat ini " Reijin

Reijin pun berjalan menghampiri Kiyo

" Tuan ! " Ovelia

Kiyo pun terkejut, dan melihat Reijin berdiri di sampingnya sambil menatapnya dengan tajam

" Re..Reijin " Kiyo

" Makan Siang " Reijin

Mata Kiyo pun melihat ke piring dan mangkuk sayur di atas mejanya

" Oh iya aku lupa, terimakasih sudah mengingatkan ku " Kiyo
Reijin pun menganggukan kepalanya

[ cara Reijin benar benar seperti seorang ibu ] Kiyo

" Ovelia " Panggil Reijin

Ovelia pun datang menghampiri Reijin

" Tuan Kiyo. Ovelia akan mengawasi kesehatan anda, pola hidup anda, dan akan di laporkan ke saya 

" Reijin

" Aku mengerti ! " Kiyo sedikit merinding

Reijin pun meninggalkan mereka berdua

" Aku tidak tau, Nona Reijin bisa segalak itu " Ovelia

" Mohon bantuanya Ovelia ! " Reijin

[ Eh tuan Kiyo. Dia langsung makan siang, berarti nona Ovelia sangatlah kuat, tapi juga menyeramkan ] Ovelia

" Ovelia, kenapa kamu diam saja, makanan mu hampir dingin " Kiyo

" Saya lupa Tuan " Ovelia kembali ke mejanya dan mulai makan siang
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded