Keesokan harinya, Clan
Srigala Hutan melanjutkan membangun tempat permukiman. Kiyo melihat
beberapa wanita dari Ras Srigala Hutan dan Nekomata berdoa di depan
patung Anya.
" Sejak kapan mereka menjadikan Anya sebagai patung dewi ? " Kiyo
Ame datang menghampiri Kiyo
" Selamat pagi Tuan " Ame
" Selamat pagi " Balas Kiyo
" Tuan saya menginginkan ladang " Ame
" Ladang ? " Kiyo
" Benar tuan, ladang untuk budidaya tanaman obat obatan " Ame
Kiyo tertawa kecil
" Tuan ? " Ame bingung bagian mana yang lucu
" Maaf, Maaf Ame " Kiyo
" Tidak apa tuan " Ame
" Sekarang ikut aku " Pinta Kiyo
Ame pun mengikuti Kiyo, di depan pintu keluar dari istana, Eri menghentikan Kiyo.
" Eri ? " Kiyo
" Tuan. Adakah yang bisa kami bantu ? " Eri dengan nada tegas
" Coba datang ke Fujin, mereka butuh bantuan orang yang banyak " Kiyo
" Baik, Tuan " Eri
Eri pun memanggil
seluruh laki laki, dan Wanita muda yang ada dalam Clannya. Kiyo dan Ame
pun menuju ke tempat wilayah yang masih kosong.
" Tuan bisakah kami menggunakan tempat ini ? " Tanya Ame
" Jangan tempat ini, karena di lokasi ini adalah tempat yang akan dibangun sebuah gedung penting " Kiyo
Mereka berdua berjalan agak jauh, dimana Kiyo sambil membuka kertas yang berisi denah pembangunan kota.
" Bagaimana tempat ini ? " Tawar Kiyo
" Tempat ini cukup bagus, tapi akses menuju ke istana agak lumayan jauh " Ame
" Jangan khawatir soal
itu, penyimpanan tidak semua di istana, nanti akan di buat Rumah sakit ,
dan tempat khusus menyimpan ramuan jadi, serta bahan mentah " Kiyo
" Salah satu orang yang
tuan berikan buku ke ahlian, dapat membuat alat alat medis yang unik,
dan dia juga menjelaskan ke kami bagiamana cara penggunaanya " Ame
dengan nada sangat senang
" Itu tujuan ku. Kamu
beritahu ke Fujin bahwa wilayah ini akan di bangun untuk Rumah sakit,
dan tempat penyimpanan obat obatan " Kiyo
" Tuan ada permintaan lagi dari saya " Ame
" Apa itu ? " Kiyo
" Bolehkah kami mengatur sendiri untuk bangunan rumah sakit dan gudang obat obatanya ? " Ame
" Silahkan, aku tidak keberatan " Kiyo
[ Aku tidak menyangka mereka dapat berkembang sejauh ini ] Kiyo kagum
Fujin yang sedang membantu bekerja menggali tanah untuk membuat trowongan yang nantinya di gunakan sebagai saluran pembuangan.
" Fujin ! " panggil Keika
" Ada apa Keika ? " Fujin menghentikan kerjaanya sementara waktu
" Clan Nekomata menuju ke mari " Keika
Fujin pun naik ke atas, dan benar clan Nekomata datang menghampiri mereka.
" Selamat pagi tuan Fujin dan tuan Keika " Eri menyapa dengan nada formal
" Selamat pagi, nona Eri " Fujin
" Aku baru bertemu dengan yang mulia raja, dan beliau menyuruhku untuk menemui anda " Eri
Fujin pun menghela nafas
" Maaf apa ada perkataan saya yang salah ? " Eri
" Tidak. Tapi jangan terlalu formal, karena terdengar seperti gimana gitu " Fujin tersenyum
" Sesuai ke inginan mu " Eri
" Jadi ada apa Eri ? " Tanya Fujin
" Tuan bilang, disini banyak ke kurangan orang, jadi kami datang untuk membantu " Eri
" Kami sangat tertolong " Keika tersenyum lebar
" Dari semua orang-orang ku, memiliki ke ahlian beragam seperti kalian, tolong berikan kami pekerjaan. " Eri
" Itu mudah, kamu pasti
sudah melihat orang-orang disini apa yang sedang di kerjakan, tolong
pilihlah orang-orang mu untuk membantu kami, karena kamu yang lebih tau
tentang ke mampuan masing masing anggota clan mu " Fujin
Eri pun langsung
memanggil beberapa nama meminta membantu di beberapa lokasi. Dari
kejuhan di bawah pohon tempat Kiyo bekerja, di bantu oleh dua orang yang
ia berikan buku kemampuan dalam tata kota.
Hari demi hari
pembangunan terus berlanjut, mereka bahu membahu dalam membuat rumah,
bahkan Ada orang-orang yang mulai mencetak batu bata. Membuat saluran
air bawah tanah, dan selokan. Lalu mereka juga membentuk team perawatan
serta pengawasan. Selain itu Eri juga memperkuat pengawasan ke amanan
wilayah. Dalam pembangunan tempat ini tidak hanya menggunakan kekuatan
fisik. Melainkan mereka juga menggunakan kekuatan sihir yang mereka
miliki.
Saat mengawasi
orang-orang bekerja, Eri melihat anak anak yang sedang bermain, mereka
bermain dengna orang-orang yang berbeda ras dari mereka. Begitu juga ras
Nekomata dan ras Srigala Hutan saling bekerjasama. Ini seperti cerita
dalam dongeng.
" Ternyata kamu bisa senyum juga " sapa Keika
" Aku hanya melihat clan ku, dan anak anak yang asik bermain " Eri
" Tuan Kiyo menjanjikan kedamaian di tempat ini " Keika
" Aku berharap ke damaian ini akan selalu terjaga " Eri
" Mengorbankan nyawa untuk mempertahankan negeri ini. Aku sungguh-sungguh tidak keberatan " Keika
" Begitu pula aku " Eri
Permasalahan baru pun
terjadi yaitu air bersih. Kiyo mendapatkan laporan tersebut dari Ame.
Masalahnya tidak hanya air bersih, melainkan air untuk mengairi ladang.
Sumber air memang sangat penting, tidak mungkin menggunakan air danau
karena tidak akan bisa memenuhi pasokanya. Kiyo pun memutar otaknya.
" Mesin Air ! " Kiyo
Ia pun mengambil kertas,
dengan pengetahuan yang ada di dalam otaknya, Kiyo mulai menggambar dan
menulis bagaimana cara kerjanya. Dalam peta yang ia buat, ada beberapa
sumber mata air yang tidak jauh dari wilayah kekuasaanya.
" Pertama Air danau,
yang ada di dalam hutan, ada dua air terjun, dan sebuah sumur besar,
dengan alat ini akan membantu distribusi air " Kiyo berbicara sendiri
Orang orang di sekitar
Kiyo, tidak henti hentinya kagum dengan ilmu pengetahuan yang ia miliki.
Bahkan ia dapat menciptakan berbagai macam alat baru yang belum pernah
ada. Kiyo juga mengajarkan berbagai macam material. Selama ini material
di dalam perut bumi yang di anggap berharga hanyalah emas, perak,
perunggu, dan besi. Namun Kiyo memberitahukan tentang yang lain. Hasil
hutan di wilayah ini sangatlah melimpah. Dan itu harus di kelola dengan
baik.
Untuk membuat wilayahnya
agar ramah lingkungan, Kiyo memperkenalkan ilmu baru yang ia berinama
Magitech. Gabungan antara ilmu sihir dan tehnologi. Setiap orang mulai
mempelajari tentang ilmu dari magitech setelah bangunan sekolah di
bangun. Bahkan dalam ilmu hitung Kiyo memperkenalkan bilangan 0 untuk
mempermudah dalam ilmu hitung. Kini mereka mengetahui akan bilangan 0
sebagai ilmu hitung dari arab yang tentunya tidak ada di dunia Etheria.
Pandai besi melaporkan
bahwa pipa besar yang di minta telah selesai, begitu juga alat yang di
sebut pompa air. Pipa besi tersebut di tanam di bawah tanah, lalu di
salurkan ke rumah rumah yang sudah jadi. Untuk mempermudah pemasangan
ada bagian yang di sebut terminal air. Benda tersebut berhasil di
pasang, dan mesin pompa di nyalakan. Alat tersebut harus di awasi oleh
orang yang telah di tugaskan.
Air mancur pertama di
tengah tengah kota di operasikan, area perdagangan, dan alat tukar atau
uang dengan nama Gill. Berupa uang kertas dan uang logam. Cetakan uang
tersebut di simpan langsung oleh Kiyo menunggu orang yang cocok menjadi
mentri ke uangan negaranya. Untuk itu Kiyo berharap dengan mereka gar
ada bibit bibit muda yang unggul untuk menempati posisi tersebut.
Kiyo juga memberikan
misi berbahaya kepada kedua clan tersebut, untuk menyampaikan berita
kepada ras-ras pelarian untuk datang ke wilayahnya. Karena penduduk
sangatlah di perlukan untuk menjalankan roda pemerintahan kerajaanya.
" Sudah tidak terasa setengah tahun sudah, kemajuan pembangunan infrastrucktur kota ini berjalan dengan sangat baik " Kiyo
" itu benar tuan, berkat wawasan anda yang sangat luas, kota ini menjadi kota yang sangat indah " Fujin
Seorang wanita yang di kenal oleh Kiyo datang, duduk di samping Fujin
" Reijin bagaimana anak anak mu ? " Tanya Kiyo
" Mereka sangat sehat, tapi beberapa sangat sulit di atur, mungkin menurun dari sifat ayahnya " Reijin
" Aku senang mendengarnya " Kiyo
" mereka harus seperti ayahnya yang kuat dan pembernai ini " canda Fujin
Mereka pun tertawa
Sementara itu Eri duduk
agak jauh dari mereka, sambil memperhatikan Kiyo dan yang lain, Kiyo
menyadari hall tersebut, karena beberapa cerita yang Kiyo dengar, Eri
sangat tidak nyaman akibat kejadian serangan yang sudah lama terjadi.
" Eri. Bergabunglah dengan kami " pinta Kiyo
Mendengar namanya di panggil, Eri pun menghampiri Kiyo
" Silahkan duduk " Kiyo
" Terimakasih Tuan " Eri
Kiyo pun meminta perhatian kepada seluruh orang yang ada disana
" Dengar baik baik,
masalalu birlah masalalu, dan sekarang adalah sekarang, Aku akan
mengangkat Eri sebagai jendral Kiri dari kerajaan ku, lalu Fujin sebagai
Jendral kanan kerajaan ku " Kiyo dengan nada keras
Semua orang bersorak, dan bahagia
" Tuan... " Eri
" Dengar baik baik, kalian harus bisa bekerja sama dalam menjaga tanah ini " Kiyo
Ras pelarian, hina, pengecut, di tanah ini mereka di anggap seorang yang memiliki hak yang sejajar, tanpa ada perbedaan.
" Lalu, Fujin dan Eri
bukan lagi perwakilan dari ras kalian masing masing, seluruh Suku disini
adalah bangsa dari kerajaan Avalon " Kiyo
Entah kenapa suasana
menjadi haru bercampur bahagia. Eri dan Fujin saling pandang, dan mereka
berdua berdiri. Semua orang yang ada disana ikut berdiri, dan mereka
mundur satu langkah ke belakang, barisan rapi pun terbentuk.
" Hidup yang mulia raja Avalon, Hidup tanah air Avalon " semua orang mengulangi kata kata itu dengan nada penuh semangat
Kiyo pun tersenyum, saat
ini dua ras telah mengakuinya sebagai raja, dan mereka mengucapkan
sumpah setia kepada Kiyo. Malam ini seluruh orang berpesta. Keesokan
paginya, Kiyo bangun pagi pagi sekali. Ia pun menggunakan sihir
miliknya. Gempa pun terjadi seluruh orang keluar dari rumah mereka. Sang
raja Avalon, yaitu Kiyo. Menggunakan sihir miliknya, bebatuan alam dari
bawah tanah keluar membentuk benteng yang mengelilingi seluruh wilayah
kekuasaanya, menara yang di gunakan penjaga untuk mengawasi wilayah
sekitarnya terbentuk. Kiyo juga mengumumkan bahwa ibu kota dari kerajaan
Avalon bernama Afanas. Sesuai dengan nama yang telah Kiyo buat bersama
Anya.
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded