Bagian 5 : Benteng Utara Rising Sun Kingdom

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
WATANABE KEN MAIN GENERAL OF RISING SUN KINGDOM
WATANABE KEN MAIN GENERAL OF RISING SUN KINGDOM
Dari benteng pertahanan kerajaan Rising Sun melemparkan bom, ledakan akibat bom tersebut terjadi, dan Cavalery musuh mundur lagi setelah menembakan beberapa senapan mereka. Tentara garis depan kekaisaran Odea berhenti, jika di teruskan mereka akan hancur oleh ledakan dari bom milik pasukan Rising Sun, Kemudian para Miko memanggil hewan gaib mereka, menyerang musuh di depan, srigala srigala hitam bermunculan. Pasukan yang membawa perisai tersebut, membuat dalam posisi bertahan, dan siap menyambut ke datangan srigala srigala buas itu, dan pasukan menggunakan tombak berlari dan bersiap di belakang prajurit yang menggunakan perisai. Saat srigala mendekat mereka pun menombak srigala itu, hingga mati. Kemudian para penembak dengan senjata sihir, melumpuhkan srigala yang lain. Para miko menggunakan sihir api mereka, menciptakan ledakan dasyat. Formasi musuh benar benar hancur, Ken terlihat sangat senang.
"Sudah saatnya menggunakan pelontar api" ujar Chi
"Lakukan sekarang Chi" Cha
"Pelontar Api serang!" Chi dengan nada lantang
Parajurit yang bertugas menggunakan pelontar api, melontarkan batu yang di bakar, melihat pelontar Api, Ken tidak dapat berkata apa apa, batu batu besar tersebut menghantam benteng pertahanan mereka, dinding benteng pun hancur, lubang besar terpampang disana.
"Siapkan pedang kalian!" Ken dengan nada lantang
Suara terompet pun berbunyi, tentara kekaisaran Edora yang mendengar sinyal tersebut, kembali mundur, Ken merasa heran apa yang sebenarnya terjadi, dengan tembok yang rubuh tersebut mereka bisa menerobos masuk tapi ini malah mundur.
"Aku rasa mereka sudah cukup ketakutan" Cha mengambil tombak dan mengikatnya dengan bendera putih
"Negosiasi ?" Chi
"enggak, aku hanya main main" Cha
Cha memacu kudanya ke depan, sambil membawa bendera putih. Ken melihat sinyal yang di bawa langsung oleh panglima perang kekaisaran Odea saat ini.
"pengawal ambilkan kuda ku" perintah Ken
Seorang prajurit membawakan kuda, dan Ken naik ke atas kudanya, ia segera memacu kuda menghampiri Cha yang sudah berhenti. Beberapa saat kemudian mereka bertatap muka yang kedua kalinya.
"Bagaimana Ken ? apakah kamu mau menyerah ?" Cha langsung saja
"Kami tidak akan menyerah" ken dengan tegas
"Kalian bisa mati loh" Cha dengan nada merayu
"Tidak apa, setidaknya kami mati secara terhormat" Ken sekali lagi dengan nada tegasnya
"Kau tau...." Cha
"...?" Ken
Tubuh Cha terlihat gemetar, tapi tatapan dan raut wajahnya mengisyaratkan hall lain
"Kau membuat ku merangsang!" Cha dengan nada keras
"Kurang ajar!" Ken mengalihkan kudanya
"Hei... Pria tampan, aku bisa mengampuni asal kau bisa memuaskan hasrat tubuh ku ini" Cha dengan nada nakal
"cuih" Ken meludah dan meninggalkan Ken
"Kurang ajar! Kalian akan ku bunuh semua!" Cha kembali ke pasukanya
Chi melihat saudarinya Cha membuang tombak yang ia pegang, setibanya di dekat Chi
"ada apa kak Cha?" Tanya Chi bingung
Baru pertama kali ini, Chi melihat ke marahan saudari kembarnya ini
"BUNUH MEREKA CHI!" Cha dengan nada kesal
"Semua ?" Chi
"Ya tanpa pengecualian" Cha
Cha turun dari kudanya, dua orang prajurit membawa kursi dan Cha duduk disana dengan santai.
"bawakan aku laki laki gendut itu!" Cha dengan nada membentak
Prajurit pun membawa laki laki yang di minta oleh Cha, dan di hadapan kepada Cha
"Babi berlutut!" bentak Cha
Laki laki gendut tadi pun berlutut. Menuruti ke hendak Cha, cha merasa kesal melihat tubuh gemuk laki laki yang ada di hadapanya, kemudia ia tendang kepala laki laki tersbeut hingga jatuh ke tanah.
"ampuni hamba"
"Babi bisa berbicara ? ingin aku ampuni ? kalo begitu jilat kaki ku" Cha dengan nada datar
Di benteng pertahanan kerajaan Rising Sun, Ken memerintahkan semuanya tetap waspada, yang mereka hadapi adalah orang orang gila, bukan manusia, orang yang tidak perlu di hormati, bahkan darahnya saja sudah seperti najis.
"Hei babi gendut, apa kau menikmatinya ?" Tanya Cha
Laki laki gendut tadi hanya menganggukan kepalanya
Cha kembali menginjak injak tubuh laki laki tersebut, harga dirinya sebagai laki laki sudah tidak ada lagi, padahal sebelumnya ia adalah seorang petarung yang di hormati, tapi saat ia menjadi tahanan perang, Cha terus menyiksanya seperti binatang.
"Jawab aku bangsat!" Cha sangat marah sambil menjambak kepala laki laki gendut itu
"Iya.."
Cha duduk di kursinya, dan membuka celananya
"Kalo begitu, aku sedang berbaik hati dengan mu, sekarang perkosa aku" pinta Cha
".............." Laki laki gendut tidak berani
"Kau berani menantang ku babi ?" Tanya Cha dengan nada mengancam
Laki laki yang penuh dengan luka memar, ia membuka celananya, Cha melihat penisnya yang tidak begitu besar dan tidak begitu pendek.
"apa yang kamu tunggu sialan !?" Cha
Laki laki itu pun menuruti perintah Cha
"Hahahaha enak uhhhh, tampar aku bangsat!" Perintah Cha
Laki laki tadi menampar wajah cha dengan pelan
"Lebih keras bangsat!" Cha membentak
Dan tamparan keras pun di terima oleh cha, hingga bibirnya berdarah
"uhhh enak banget, ayo perkosa aku ahhh" Cha
Chi tidak menghiraukan kakanya yang bermain dengan tahanan perangnya, Chi mengambil tas yang berisi tulang benulang manusia serta hewan, kemudian ia lemparkan ke tanah.
"otuisti mereditabitu sape entam, elu leais tu bituer, les be que, tentaneoem, prabaste tabita kierye vostrasas, kierye biestes die elison, oksamantra, senerena tabiquenikma nae sae tabituer, te quam samanta, te quam serena, tam ba ni qua, tam ba ni more es ta dies" Chi membaca mantra
Dari tulang benulang tadi pun berubh menjadi tentra undead yang terbentuk dari tengkorak, dan mereka mulai bergerak, jumblahnya sangatlah banyak, Ken terkejut melihat pasukan undead yang di panggil oleh Chi.
"Itu Undead kan ?" Ken
"Itu benar, tuan, tehnik sihir rahasia ke 19 sihir gelap tabu, aku tidak tau ada manusia yang menggunakan sihir itu di jaman sekarang ini" Mirai
"Kamu adalah seorang Onmyouji apakah tidak ada cara untuk melawanya ?" Tanya Ken
"Ada, tapi aku ada permintaan" ujar Mirai
"Katakan apa ke inginan mu" Tanya Ken lagi
"Aku mau anda mundur dan menjaga kaisar" Mirai
"Aku tidak akan mundur" balas ken
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded