WATANABE KEN MAIN GENERAL OF RISING SUN KINGDOM
Dari benteng pertahanan
kerajaan Rising Sun melemparkan bom, ledakan akibat bom tersebut
terjadi, dan Cavalery musuh mundur lagi setelah menembakan beberapa
senapan mereka. Tentara garis depan kekaisaran Odea berhenti, jika di
teruskan mereka akan hancur oleh ledakan dari bom milik pasukan Rising
Sun, Kemudian para Miko memanggil hewan gaib mereka, menyerang musuh di
depan, srigala srigala hitam bermunculan. Pasukan yang membawa perisai
tersebut, membuat dalam posisi bertahan, dan siap menyambut ke datangan
srigala srigala buas itu, dan pasukan menggunakan tombak berlari dan
bersiap di belakang prajurit yang menggunakan perisai. Saat srigala
mendekat mereka pun menombak srigala itu, hingga mati. Kemudian para
penembak dengan senjata sihir, melumpuhkan srigala yang lain. Para miko
menggunakan sihir api mereka, menciptakan ledakan dasyat. Formasi musuh
benar benar hancur, Ken terlihat sangat senang.
"Sudah saatnya menggunakan pelontar api" ujar Chi
"Lakukan sekarang Chi" Cha
"Pelontar Api serang!" Chi dengan nada lantang
Parajurit yang bertugas
menggunakan pelontar api, melontarkan batu yang di bakar, melihat
pelontar Api, Ken tidak dapat berkata apa apa, batu batu besar tersebut
menghantam benteng pertahanan mereka, dinding benteng pun hancur, lubang
besar terpampang disana.
"Siapkan pedang kalian!" Ken dengan nada lantang
Suara terompet pun
berbunyi, tentara kekaisaran Edora yang mendengar sinyal tersebut,
kembali mundur, Ken merasa heran apa yang sebenarnya terjadi, dengan
tembok yang rubuh tersebut mereka bisa menerobos masuk tapi ini malah
mundur.
"Aku rasa mereka sudah cukup ketakutan" Cha mengambil tombak dan mengikatnya dengan bendera putih
"Negosiasi ?" Chi
"enggak, aku hanya main main" Cha
Cha memacu kudanya ke
depan, sambil membawa bendera putih. Ken melihat sinyal yang di bawa
langsung oleh panglima perang kekaisaran Odea saat ini.
"pengawal ambilkan kuda ku" perintah Ken
Seorang prajurit
membawakan kuda, dan Ken naik ke atas kudanya, ia segera memacu kuda
menghampiri Cha yang sudah berhenti. Beberapa saat kemudian mereka
bertatap muka yang kedua kalinya.
"Bagaimana Ken ? apakah kamu mau menyerah ?" Cha langsung saja
"Kami tidak akan menyerah" ken dengan tegas
"Kalian bisa mati loh" Cha dengan nada merayu
"Tidak apa, setidaknya kami mati secara terhormat" Ken sekali lagi dengan nada tegasnya
"Kau tau...." Cha
"...?" Ken
Tubuh Cha terlihat gemetar, tapi tatapan dan raut wajahnya mengisyaratkan hall lain
"Kau membuat ku merangsang!" Cha dengan nada keras
"Kurang ajar!" Ken mengalihkan kudanya
"Hei... Pria tampan, aku bisa mengampuni asal kau bisa memuaskan hasrat tubuh ku ini" Cha dengan nada nakal
"cuih" Ken meludah dan meninggalkan Ken
"Kurang ajar! Kalian akan ku bunuh semua!" Cha kembali ke pasukanya
Chi melihat saudarinya Cha membuang tombak yang ia pegang, setibanya di dekat Chi
"ada apa kak Cha?" Tanya Chi bingung
Baru pertama kali ini, Chi melihat ke marahan saudari kembarnya ini
"BUNUH MEREKA CHI!" Cha dengan nada kesal
"Semua ?" Chi
"Ya tanpa pengecualian" Cha
Cha turun dari kudanya, dua orang prajurit membawa kursi dan Cha duduk disana dengan santai.
"bawakan aku laki laki gendut itu!" Cha dengan nada membentak
Prajurit pun membawa laki laki yang di minta oleh Cha, dan di hadapan kepada Cha
"Babi berlutut!" bentak Cha
Laki laki gendut tadi
pun berlutut. Menuruti ke hendak Cha, cha merasa kesal melihat tubuh
gemuk laki laki yang ada di hadapanya, kemudia ia tendang kepala laki
laki tersbeut hingga jatuh ke tanah.
"ampuni hamba"
"Babi bisa berbicara ? ingin aku ampuni ? kalo begitu jilat kaki ku" Cha dengan nada datar
Di benteng pertahanan
kerajaan Rising Sun, Ken memerintahkan semuanya tetap waspada, yang
mereka hadapi adalah orang orang gila, bukan manusia, orang yang tidak
perlu di hormati, bahkan darahnya saja sudah seperti najis.
"Hei babi gendut, apa kau menikmatinya ?" Tanya Cha
Laki laki gendut tadi hanya menganggukan kepalanya
Cha kembali menginjak
injak tubuh laki laki tersebut, harga dirinya sebagai laki laki sudah
tidak ada lagi, padahal sebelumnya ia adalah seorang petarung yang di
hormati, tapi saat ia menjadi tahanan perang, Cha terus menyiksanya
seperti binatang.
"Jawab aku bangsat!" Cha sangat marah sambil menjambak kepala laki laki gendut itu
"Iya.."
Cha duduk di kursinya, dan membuka celananya
"Kalo begitu, aku sedang berbaik hati dengan mu, sekarang perkosa aku" pinta Cha
".............." Laki laki gendut tidak berani
"Kau berani menantang ku babi ?" Tanya Cha dengan nada mengancam
Laki laki yang penuh
dengan luka memar, ia membuka celananya, Cha melihat penisnya yang tidak
begitu besar dan tidak begitu pendek.
"apa yang kamu tunggu sialan !?" Cha
Laki laki itu pun menuruti perintah Cha
"Hahahaha enak uhhhh, tampar aku bangsat!" Perintah Cha
Laki laki tadi menampar wajah cha dengan pelan
"Lebih keras bangsat!" Cha membentak
Dan tamparan keras pun di terima oleh cha, hingga bibirnya berdarah
"uhhh enak banget, ayo perkosa aku ahhh" Cha
Chi tidak menghiraukan
kakanya yang bermain dengan tahanan perangnya, Chi mengambil tas yang
berisi tulang benulang manusia serta hewan, kemudian ia lemparkan ke
tanah.
"otuisti mereditabitu
sape entam, elu leais tu bituer, les be que, tentaneoem, prabaste tabita
kierye vostrasas, kierye biestes die elison, oksamantra, senerena
tabiquenikma nae sae tabituer, te quam samanta, te quam serena, tam ba
ni qua, tam ba ni more es ta dies" Chi membaca mantra
Dari tulang benulang
tadi pun berubh menjadi tentra undead yang terbentuk dari tengkorak, dan
mereka mulai bergerak, jumblahnya sangatlah banyak, Ken terkejut
melihat pasukan undead yang di panggil oleh Chi.
"Itu Undead kan ?" Ken
"Itu benar, tuan, tehnik
sihir rahasia ke 19 sihir gelap tabu, aku tidak tau ada manusia yang
menggunakan sihir itu di jaman sekarang ini" Mirai
"Kamu adalah seorang Onmyouji apakah tidak ada cara untuk melawanya ?" Tanya Ken
"Ada, tapi aku ada permintaan" ujar Mirai
"Katakan apa ke inginan mu" Tanya Ken lagi
"Aku mau anda mundur dan menjaga kaisar" Mirai
"Aku tidak akan mundur" balas ken
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded