Setelah di obati, bekas
luka di wajah Sora pun terlihat, di sebelah kanan wajahnya dengan jelas,
dan bekas luka tersebut tidak dapat di tutupi lagi. Semua orang
mengagumi Sora dengan keteguhan hatinya, serta harga dirinya. Ia tidak
mau berlutut tapi dia membuktikan kesungguhan yang lebih dari berlutut,
bagi seorang wanita wajah itu cahaya.
Sora dan pengawalnya di berikan kamar untuk beristirahat, Sora memandangi cermin, dan ia pun tersenyum.
"Demi rakyat aku rela
memberikan apapun" Sora dengan meneteskan air matanya saat ia memotong
rambutnya dengan pedang miliknya yang sangat tajam tersebut.
Ke esokan harinya, Guang dan Joe tiba di benteng batu, saat itu ia mengetahui bahwa pasukan akan menuju Romantia.
"Musuh kita adalah kekaisaran Odea yah" ujar Joe
"Apa!?" guang mencengkram kerah Joe
"kenapa lu, woi sadar woi" Joe melepaskan cengkraman dari Guang
"Maaf, Joe" Guang
"Kekaisaran Odea aku akan membalas kalian" Joe kesal
"Ya aku juga memiliki dendam terhadap mereka" Guang
"Aku rasa bukan lu aja Guang, semua orang di galaxy ini juga sangat membenci kekaisaran Odea" Joe dengan nada tegas
"Emak pasti rebut kalo tau ini" Guang
"Bukan rebut lagi, dia pasti akan meminta di garis depan" Joe tersenyum masam
"Soalnya emak kan, dendam banget sama kekaisaran Odea" Joe
Sambil membawa kuda mereka menuju kandang kuda
"Eh Joe, emang lu jatuh cinta benaran sama wanita dari Romantia itu?" Tanya Guang
"Itu benaran kok, lihat aja dia cantik kan, dan tubuhnya juga sangat indah" Joe
"benar sih, tapi tunggu dulu, lu cinta tau nafsu si?" Tanya Guang
"Bego aja kalo ada orang yang lihat dia gak nafsu" Joe dengan singkat
"Gak heran itu elu" Guang
"Sialan" Joe
Mereka berdua pun tertawa.
Di kandang kuda Joe
mendengar cerita dari orang orang bahwa, utusan dari Romantia jendral
Kiri Sora sampai menggores wajahnya dengan belati untuk membuktikan ke
sungguhannya.
Mendengar cerita tersebut, Joe terdiam sejenak, Begitu juga Guang.
"Joe haruskah kau menemuinya ?" Tanya Guang
"Entahlah" Joe
"ya udah, gw mau melapor dulu" ujar Guang
"aku juga, mau mencari udara segar dulu" Joe
Mereka berdua pun
berpisah, hari masih pagi, Joe merasakan badanya sangat lelah, Di
hadapanya Joe melihat Sora, ia sangat mengetahui dari pakaian yang di
kenakan Sora. Namun ia menggunakan penutup kepala.
"Sora?" tegur Joe
Sora pun tersenyum dan
Joe melihat penutup kepala yang menutup wajah bagian kananya. Dalam hati
Joe berkata, mungkin yang ia dengar di kandang kuda cerita tentang Sora
yang menggores wajahnya itu benar.
"Apa kamu tidak apa apa Sora?" Tanya Joe
"Iya tidak apa" Sora tersenyum lagi
"Lagi apa?" Joe
"Hanya melihat pemandangan di sekitar benteng ini" Sora
"Begitu yah" Joe mendekatkan dirinya hingga ia berada di samping Sora
Angin pun bertiup
kencang, dan penutup kepala tadi pun terlepas, sora langsung menarik
kain tersebut agar luka di wajahnya tidak terlihat oleh Joe, namun Joe
menangkap tangan Sora. Kain yang menutupi lukanya di bawa angin.
Sora menundukan
wajahnya, ia tidak berani memperlihatkan wajahnya kepada Joe. Tangan
Kanan Joe memegang dagu Sora dengan lembut, dan ia melihat wajah Sora
disana ada bekas luka yang sangat jelas.
"Pasinya kamu tidak tertairk lagi dengan ku bukan" Sora
"........."Joe
"Wajah ku, sudah rusak" Sora
"Cantik" Joe
Kedua mata Sora membesar, mendengar kata kata tersebut dari Joe.
"Cantik dari mana apa kamu ingin menghina ku?" Sora kesal
"Tidak, aku serius, kamu masih cantik" Joe tersenyum
"yang benar saja" balas Sora
"Aku bersumpah" Joe tersenyum
Baru kali ini ada laki
laki yang tersenyum menatap dirinya, dan laki laki yang berdiri di
hadapanya ini sangat berani, selama ini orang orang kan menundukan
kepalanya, tapi bagi orang orang di benteng batu ini. Mereka tidak segan
segan berdiri dengan tegak di hadapan Sora.
Sungguh orang orang yang
sangat berani, namun dari semuanya sora menganggap Joe paling berani.
Ia tidak segan segan mengatakan kata kata seperti yang sudah sudah ia
ucapkan.
"Aku menginginkan mu" Joe dengan nada serius
"Eh..." Sora
"Apa kurang jelas?" Joe malu malu
Mereka pun terdiam,
tidak berkata apa apa, Sora pun melihat pemandangan di sekitar benteng
lagi. Joe mengambil rokok dari sakunya, dengan santai Joe mengisap
rokoknya.
"Jika perang berakhir maukah kau menjadi istri ku?" Joe berbicara tanpa berfikir
"................" Sora pun terdiam
Saat Joe hendak meninggalkan Sora, tiba tiba langkah Joe terhenti, Sora menarik menarik bagian belakang baju Joe.
"Apakah yang kamu katakana itu sungguh sungguh ?" Tanya Sora
"Ya aku sungguh sungguh" Joe
"Aku tidak bisa memasak" Sora
"Aku masih menginginkan mu" Joe
"Aku hanya tau cara bertempur" Sora
"Aku masih menginginkan mu" Joe
"Aku banyak kekurangan" Sora
"Aku juga" Joe
"Setelah perang berakhir, kamu serius akan melamar ku kan" Sora
"Aku sangat serius" Joe
"Aku sangat senang mendengarnya" Sora tersenyum
"Kenapa tidak sekarang saja kita menikah ?" Tanya Joe
"Aku takut" Sora
"Takut kenapa ?" Joe
"Aku takut, jika nanti di medan perang aku tidak bisa memenuhi janji pernikahan bersama mu" Sora
"Itu masuk akal, tapi aku pastikan aku akan selalu disisi mu bahkan nanti di medan perang" Joe
Joe meraih tangan Sora, dan ia genggam dengan erat.
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded