Lima ribu tentara
kekaisaran Odea, di pimpin oleh seorang wanita kembar Cha dan Chi menuju
wilayah kerajaan Ventus, lima ribu tentara kekiasaran Odea, tersebut
adalah jumblah sedikit melawan 8000 tentara kerajaan Ventus, yang di
kenal kerajaan yang selalu membayar pajak perlindungan kepada Kekaisaran
Odea. Pajak yang mereka berikan sangatlah besar, tapi dalam hall ini
pihak kekaisaran mengincar pertambangan serta lahan subur, dan itu dapat
memberikan ke untungan lebih besar lagi dari pada sekedar pajak berupa
uang dan emas.
"Aku ingin punya laki laki berotot yang tubuhnya besar" Cha dengan nada menggoda
"kaka Cha, jangan semua laki laki berotot kamu makan sendiri itu tidak adil" protes Chi
"Tenang saja adik ku sayang, kita akan bergantian" Cha sambil meraba dalam celananya
"Memangnya sudah lapar?" Tanya Chi
"Uhhhh laki laki yang kemaren mati, jadi tidak ada yang memberikan kepuasan untuk ku" Cha
"kakak Cha terlalu berlebihan untuk memakan ke perkasaan mereka" Chi
Perkemahan pun di buat,
sebuah tenda besar Cha dan Chi hanya menggunakan pakaian dalam, dan
memegang tali, dua orang laki laki dengan leher, kaki dan tangan yang di
rantai, di antar masuk ke dalam oleh tentara, mereka di ikat di tempat
tempt yang sudah di siapkan, salah satunya seorang laki laki yang
memiliki kuping anjing dan ekor anjing dari bangsa Beast. Sang adik Chi
sedang asik menikmati seorang laki laki yang di rantai hingga tidak
dapat bergerak di tanah, sambil menggerakan pinggulnya Chi mencekik laki
laki yang ada di bawahnya.
"Ahhh enak banget, uhhhh wajah mu yang menderita melihatnya... sangat nikmat" Chi dengan nada terbata bata
Cha yang melihat ke
lakukan adiknya tertawa kecil. Cha mengambil kayu bulat kecil, dan
memukul kayu tersebut ke laki laki yang ada di hadapanya, sambil tertawa
terbahak bahak.
"suara kesakitan akibat pukulan dari ku, membuat ku semakin merangsang " ujar Cha
Mereka bersenang senang
dengan laki laki yang sudah di bawah ke dalam tenda mereka, saat pagi
hari semua laki laki itu sudah mati, bahkan mereka juga kadang membawa
prajurit yang berakhir tragis. Di kalangan para hero Cha dan Chi di
sebut sodari kembar Sadistic serta Masokis. Mereka gemar melakukan sex
hingga pasanganya mati. Dan tidak terhitung orang orang yang telah kaka
beradik ini bunuh.
Rising Sung Kingdom,
negeri yang di kenal berisi akan para pejuang serta prajurit yang tidak
takut mati, pedang yang mereka buat terkenal akan kekajaman, kekuatan,
dan kekuatanya. Di tembok tembok benteng kerajaan Rising Sun Kingdom.
"melihat bendera Rising Sun Kingdom ini seperti bendera jepang" Cha memperhatikan dari jarak jauh
"Aku merasakan yang sama kak" Chi juga ikut melihat bendera yang berkibar tersebut
Seorang berkuda dengan
menggunakan baju jirah, dari bentuk dan senjata yang di gunakan, dia
benar benar sama dengan seorang samurai. Orang tersebut pun turun dari
kuda.
"Aku Watanabe Ken Panglima utama kerajaan Rising Sun Kingdom" Ken dengan nada beribawa
"Aku Cha pemimpin dari pasukan ini, jadi apa jawaban kalian ?" Cha dengan nada santai
"Jawaban kami, tidak akan tunduk kepada Kekaisaran Odea!" Ken
"Sungguh berani" Chi
"Besok saat matahari terbit kami akan memulai serangan" Cha
Ken memberikan hormat dan ia kembali dengan kudanya menuju benteng pertahanan dari kerajaan Rising Sun.
"Kak Chi, laki laki itu buat ku" Pinta Chi
"Di sana pasti banyak laki laki seperti itu" Cha
Mereka berdua tertawa
nakal, dan pergi ke dalam tenda mereka. Di atas meja terdapat peta
kerajaan Rising Sun, dan mereka mulai menyusun strategi bersama
bawahanya. Ke esokan harinya, Cha dan Chi mendengar suara tabuhan drum,
dengan sihir penglihatan jarak jauhnya, para prajurit bersusun membentuk
barisan di atas tembok pertahanan, mereka adalah para prajurit pemanah.
Suara tabuhan tersebut menarik perhatian seluruh tentara Kekaisaran
Odea.
"Hatori" Ken memanggil seorang ninja kepercayaanya
"Siap" hatori
"bagaimana ke adaan musuh ?" Ken
"dua orang yang memimpin
pasukan ini adalah kaka beradik kembar, mereka orang yang sadis serta
tidak mengenal ampun, banyak rumor mengatakan mereka suka membunuh
tahanan perang laki laki dengan cara kekerasan sexual yang di lakukan
dua perempuan tersebut, mereka memiliki julukan Pembuluh laki laki,
sedangkan tentaranya sangat takut dengan pempimpin mereka" hatori
"Teruskan" Ken
"Pasukan mereka rata
rata pasukan Cavaleri, menggunakan senapan sihir, panah, pedang, tombak,
dan ini data yang sudah aku kumpulkan bersama bawahanku" Hatori
memberikan kertas kepada Ken
"Bagaimana dengan formasi mereka?" Ken
"Mereka tidak memiliki formasi" Hatori
Ken terkejut, bagaimana
bisa mereka tidak memiliki formasi dalam sebuah pertempuran, tapi dapat
menahlukan kerajaan sekitar, itu sangat tidak mungkin. Chi sepertinya
sedang mengatur posisi semua pasukan, dan pasukan ini acak, semua tempat
terbuka, dan sangat mudah di hancurkan, tapi Ken tidak kegabah, sapa
tau itu adalah jebakan. Sedangkan Cha hanya diam saja di atas kudanya.
Baju jirah yang mereka gunakan juga banyak celah, mereka menampakan
pesona mereka.
Ken kembali duduk di
kelilingi oleh para kapten pasukan, di atas meja posisi musuh sudah di
tandai dengan pion warna merah, dan pasukan kerajaan mereka sendiri
dengan warna hitam. Penduduk kota serta desa setempat sudah di evakuasi
menuju hutan suci, hutan yang di anggap sacral oleh kekaisaran Odea
sendiri, Ken beranggapan mereka tidak akan menyerang hutan suci. Tanpa
di duga tentara perjalan kaki dari kekaisaran Odea muncul, dan Hatori
terkejut, sebelumnya ia sudah mengintai musuh, dan tidak ada tentara
pejalan kaki, dimana mereka menyembunyikan tentara tentara itu, hingga
kekuatan mereka sekarang menjadi berkali kali lipat.
"Tuan!" Hatori datang melapor
"Ada apa hatori?" Tanya Ken
"Pasukan bantuan musuh telah tiba" Hatori
"Jumblahnya ?" Ken
"Sekitar 8000 tentara" Hatori
"Tentara kita hanya ada 3000, aku percaya kita bisa mengulur waktu, untuk keluarga kerajaan" Ken
"Tuan! Di sebelah selatan pasukan berkuda, dengan bendera odea menuju ke arah kita" Yatsu
"Tuan!, di wilayah barat, ada kemah pasukan dari kekaisaran Odea" Nii
Ken memperhatikan posisi
mereka semua, dan ia pun memerintahkan tentara untuk merubah formasi,
para penembak di persiapkan. Begitu juga bom yang mereka buat sendiri.
"Mereka benar benar mau menyerang kita dari berbagai sisi" Ken
Benteng ini berada di
atas bukit, dan sekitar mereka memiliki wilayah terbuka, jika masuk maka
hanya ada kematian, Semua prajurit bersiaga, Suara terompet terdengar,
Cha memerintahkan pasukanya untuk menyerang. Pasukan kekaisaran Odea
mulai bergerak, Di depan pasukan dengan membawa perisai, membentuk
formasi, dan terus maju. Mereka memasuki wilayah terbuka di sekitar
benteng kerajaan Rising Sun. Dengan aba aba kapten masing masing yang
menjaga setiap benteng, memberikan perintah menyerang, anak panah pun di
lepaskan secara bersamaan. Melihat panah yang jumblahnya sangat banyak.
Tentara garis depan, kekaisaran odea, membentuk formasi, dengan perisai
mereka, berada di atas kepala. Dan pasukan pemanah berlindung di
bawahnya. Bagian depan meletakan dua perisai sebagai pelindung depan,
dan sisi kiri dan kanan pula, Pasukan pemanah kekaisaran Odea melepaskan
anak panah mereka membalas serangan dari tentara Rising Sun, Chi
memerintahkan Cavaleri mereka bergerak, Ken yang melihat pergerakan
Cavaleri kekaisaran Odea, menyebut tindakan tersebut gila.
Yang mengejutkan para
penunggang kuda tersebut, ternyata membawa senapan sihir, sambil berkuda
mereka menembaki benteng rising Sun.
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded