Di depan sana, tentara
kekaisaran Odea di belakangnya terdapat benteng terbang babylonia. Jika
di pikir baik baik, menyerang mereka langsung di depan benteng terbang
itu adalah hall yang konyol. Benteng tersebut bisa saja membunuh tentara
aliansi raja raja dengan beberapa kali serangan. Tapi semua sudah di
ambang batas akan ke sabaran, mati tidak mati semua akan sama, dari pada
tunduk dengan kekaisaran Odea lebih baik mati itulah yang mereka
tanamkan dalam hati masing masing aliansi raja raja.
Avan sangat khwatir
dalam perjalanya menuju medan perang bersama imperial army yang ia bawa.
Di tambah karena hujan salju ini menghambat jalannya mereka, kuda kuda
juga tidak dapat bertahan lama karena mereka cepat lelah. Gerobak yang
membawa bahan makanan serta senjata tidak dapat bergerak cepat. Ya
setidaknya dengan adanya cristall api ini dapat meringankan perjalanan
pasukan Imperial Army Kekaisaran Odea untuk menghentikan perperangan.
"Serang!" Fatima memberikan perintah
Bendera berwarna Hitam
mulai di kibarkan sebagai tanda penyerangan telah di mulai, para tentara
mulai maju ke depan dengan membawa perisai yang tebal dimana telah di
mantra mantrai oleh para ahli sihir, untuk menangkal sihir yang
menyerang perisai mereka. Barisan tersebut seperti benteng dengan tiga
lapis.
"Yumeka cairan medan perang" perintah kaguro
"baik yang mulia" Yumeka
Dengan sihirnya, meriam
babylonia nemembakan senjatanya yang mencairkan medan perang, hingga
benar benar bersih dari salju yang menghambat pergerakan. Prajurit
kekaisaran Odea menembakan panah mereka ke arah pasukan aliansi raja
raja.
"Lindungi diri kalian!" Fatima
Para tentara yang
membawa perisai menyusun formasi sedemikian rupa dengan perisainya agar
anak panah musuh tidak mengenai dirinya serta rekan rekanya. Penyihir
yang di garis belakang turut membantu dengan membuat perisai mana.
Meriam sihir pun di tembakan sebagai balasan.
"Maju secara perlahan!" Mikaru dengan nada lantang
Prajurit pun maju secara
perlahan. Kaguro memerintahkan Yumeka menggunakan babylonia untuk
menembakan meriam sihir ke arah tentara aliansi raja raja. Serangan
besar pun terjadi menghancurkan formasi sebelah kiri aliansi raja raja.
Kekuatan yang mahadasyat tersebut membuat tentara Kekaisara Odea
semangat dan bersorak, mereka pun mulai bergerak menyerang sisi kiri
pasukan Aliansi raja raja.
"Kak sudah saatnya" Chi
"Iya, kita gunakan sihir terakhir kita, setidaknya ini dapat mengurangi dosa ku" Cha
"Aku juga kak Cha" Chi
"Jiwa yang tersesat dengarlah perintah ku" Cha
"Jiwa yang tak terpuaskan jawablah perintah ku" Chi
"Kamia dalah tuan mu, penguasa dari jiwa jiwa yang tersesat" Cha
"patuhilah semua kehendak suci yang di berikan kepada kalian" Chi
"Bangunlah, jiwa jiwa yang tidak tau arah jalan pulang" Cha
"Disinilah kesempatan kalian untuk membasuh janji yang tak terpenuhi saat dimedan perang" Chi
"Matrea Istronigus!" Cha dan Chi secara bersamaan
Yumeka terkejut karena
ia merasakan kekuatan sihir yang sangat kuat, kekuatan ini sepertinya ia
mengenalinya, saat Yumeka sadar, semuanya pun terlambat, Cha dan Chi
terjatuh ke tanah yang di selimuti salju. Tubuh mereka sangat dingin,
mengorbankan jiwa mereka sendiri untuk sihir terakhir yang di anggap
tabu oleh para necomancer.
Garis belakang tentara
kekaisaran Odea, pun di kejutkan dengan serangan serangan dari prajurit
necromancer yang berbau busuk, serta prajurit tulang benulang, begitu
juga di benteng Babylonia, prajurit prajurit masalalu yang ada di dalam
benteng babylonia pun turut bangkit. Dan membuat keributan di dalam
benteng babylonia.
Sebelum serangan kejutan
yang membuat formasi garis belakang kekaisaran Odea kacau, pertempuran
ini sangatlah sulit, karena belum apa apa sudah ke hilangan prajurit
yang sangat besar. Ini adalah kesempata. Kedua belah pihak memutuskan
untuk serangan penuh. Energy sihir benteng Babylonia tergangu karena
pasukan necromancer tersebut, menghancurkan beberapa cristall sihir yang
menggerakan benteng Babylonia. Yumeka dan kaguro saling bertatapan.
Mereka pun mulai bergerak menyerang prajurit necromancer tersebut.
Walau pemanggilnya sudah
mati prajurit Necromancer sihirnya tidak dapat di batalkan. Hingga
musuh yang mereka incar mati. Awan mendung terlihat, hujan salju mulai
turun kembali.
Di istana Kekaisaran
Odea, Yuna kedatangan lima orang penyihir tingkat suci, para penyihir
tersebut awalnya ingin mengucapkan selamat namun, Yuna menanyakan
tentang pemanggilan para Hero ini, dan bagaimana caranya untuk
memulangkan mereka, karena cerita cara mengembalikan para hero masih
belum yakin. Lima orang penyihir suci tadi pun menggelengkan kepalanya,
melihat reaksi tersebut Yuna mencari Solusi, pertemuan untuk mengucapkan
selamat tadi berubah. Yuna menjelaskan dengan sangat baik apa tujuanya.
Salah seorang penyihir
suci menyarankan untuk menggunakan sihir ulangan. Perdebatan antar para
penyihir suci terjadi, Yuna juga turut ikut beragumen dengan masalah
yang saat ini telah terjadi. Jika memang sihir mengulang memiliki hasil
yang sama, maka itu tidak perlu di lakukan. Yuna pun memohon bagaimana
caranya agar semua ini tidak pernah terjadi.
Orang yang paling tua
dari lima penyihir tersebut mengatakan bahwa ada sihir yang dapat
menghentikan semua ini. Tapi sihir tersebut di anggap tabu.
"Tuan penyihir suci, apa maksud anda ?" tanya Yuna serius
"Maksud saya, dengan menemui 12 dewa dan dewi" Penyihir Suci
"Bagaimana caranya ?" Yuna
"Kita bisa melakukan ritual suci tapi itu tidaklah mudah" Penyihir suci
"katakan apa itu?" Yuna
"Pengorbanan nyawa sebagai bayaranya" penyihir suci
"Aku tidak tahan melihat
nasip orang orang seperti ini, aku juga tidak mau mereka menderita,
jika memang untuk merubah semua ini, aku rela untuk menyerahkan nyawa
ku" Yuna
"yang mulia, anda tidak boleh seperti itu" Penyihir
"Tidak apa, saya bersedia" Yuna
"Anda tidak perlu mengorbankan nyawa anda" Penyihir
"Maksud anda?" tanya Yuna
"Saya ini sudah sangat
tua, dan sudah bosan dengan hidup di dunia ini, saya akan mengantarkan
anda kepada 12 dewa dan dewi" penyihir suci
"benarkah ?" Yuna
"Itu benar" penyihir suci
Empat orang penyihir
suci lainya ke beratan dengan usulan dari tetua, mereka menangis karena
kata kata tersebut, Yuna diam saja, saat itu tiba tiba mereka berhenti
bersedih, dan membulatkan tekat akan mengikuti ketua mereka. Satu orang
penyihir suci tidak akan mampu dan nanti akan menjadi sia sia saja. Jadi
untuk itu membutuhkan nyawa yang lebih banyak yang memiliki kekuatan
spirit besar. Untuk itu mereka pun mengatakan ikrar di antara mereka.
Hari ini adalah hari
yang tepat untuk melaksanakan ritual tersebut, Yuna pun di minta oleh
para penyihir suci untuk menutup halaman istana, karena ritual akan di
laksanakan. Pada hari ini, dimana alam dewa dan manusia sangatlah dekat.
Untuk itu mereka berharap agar Kaisar Yuna dapat menyakinkan 12 dewa
dan dewi.
THE LAST ORDER VOL.2 .....................FIND........................
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded