Bagian 20 : Imperial Army Dan Pasukan Tak Di Duga

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Di istana kekaisaran Odea, putri Yuna memanggil kepercayaanya, dan menanyakan berapa jumblah imperial army saat ini.
"Semua berjumlah 5000 tentara yang mulia" Avan
"Avan pimpinlah 4000 tentara Imperial dan Tentara kebebasan untuk menyakinkan tentara kita untuk mundur" Yuna memberikan perintah
"tapi anda sendirian disini" Avan khawatir
"Tidak masalah, ada Hani disini yang melindungi ku, di tambah rakyat, dan 1000 tentara imperial" Yuna
"Tapi yang mulia" Avan
"Tidak ada tapi, ini perintah Avan" Yuna dengan tegas
"Baik yang mulia" Avan memberikan hormat
"Hani" Yuna sambil duduk di istananya
"Hamba disini yang mulia" Hani
"Aku percayakan nyawa ku kepada mu" Yuna tersenyum dengan hangatnya
"Hamba akan melindungi anda dengan nyawa hamba" Hani
Avan pun mengumpulkan 4000 imperial army, yang selama ini di sebut sebut sebagai tentara hiyasan ibukota, di tambah 3000 tentara pendukung Yuna, Avan meminta mereka menggunakan baju jirah yang ringan karena wilayah bersalju akan membuat masalah.
Sementara itu, para penyihir kekaisaran odea menggunakan sihir api, untuk mencairkan medan perang, dan mereka berhasil.
"Entah aku harus berterimakasih atau tidak kepada mereka, karena membersihkan sekitar benteng kita dengan sihir api" ucap Sora
"Kalo aku pribadi, akan berterimakasih kepada mereka" Mikaru
"kawan. Jaga diri mu baik baik" Joe
"Tentu saja" Mikaru
Mereka bersalaman dengan sangat erat. Serangan pertama dari kekaisaran Odea di mulai, dengan pelontar api. Tentara yang menggunakan pelindung yang tebal berbaris dan membentuk formasi mereka mulai bergerak dengan pelan tapi pasti.
"Dengar tentara kesatria kekaisaran Romantia, perang ini akan di catat dalam buku sejarah, perperangan ini akan di kenal oleh semua orang, bagaimananya gagahnya kita, kuatnya kita melawan tentara kekaisaran Odea" Sora
Mendengar hall tersebut, ada yang tertawa, ada yang tersenyum, mereka terlihat senang, ketegangan mereka pun mulai menurun, Sora berhasil mengusir rasa takut mereka. Dan mereka semakin bersemangat. Suara ledakan pun terdengar, semua tentara kekaisaran Romantia pun melakukan perlawanan di bawah 3 komando orang orang yang di percayakan untuk memimpin mereka.
Bom mulai di lemparkan oleh tentara kekaisaran Romantia, untuk menghancurkan formasi dari tentara kekaisaran Odea yang mendekat, begitu juga sihir yang di gunakan, dalam pertempuran ini, sudah dapat di pastikan bahwa, kalah jumblah pasti mengalahkan tentara kekaisaran Romantia, namun mereka sudah sepakat, setidaknya mengurangi tentara kekaisaran Romantia. Melihat perlawanan yang sengit tersebut Kaguro memerintahkan pasukanya untuk mundur, dan ia tidak menyangka bahwa tentara kekaisaran Romantia memberikan perlawanan yang sangat hebat serta sengit.
"Mereka mundur!" Joe
Semua tentara di dalam benteng pertahanan yang mereka buat, bersorak sorak, melihat tentara kekaisaran Odea mundur.
"Jangan lengah, mereka pasti akan menyerang lagi, karena tadi hanyalah pasukan kecil yang mereka kirimkan" Mikaru
"Itu benar" Joe
"Obati prajurit yang terluka, mayat mayat rekan kita segera bawa ke tengah tengah benteng, dan susun mereka disana, kita harus bergerak cepat, karena mereka akan menyerang lagi" Sora dengan nada lantang
Tentara yang lain pun mulai bergerak sesuai komando dari Sora. Saat Joe melihat ke atas
"semua berlindung!!!!!!!!" Joe menggunakan sihir pelindung
Para penyihir secara bersamaan menggunakan sihir pelindung mana, mereka menyerang dengan panah, di saat semua orang lengah.
"Kembali ke posisi kalian!" Sora
"Mikaru siap untuk menyerang!" Mikaru
Dan pelontar api dari kekaisaran Odea mulai di gunakan kembali, untuk menghantam benteng mereka. Pasukan kekaisaran Odea mulai gergerak kembali, kali ini mereka membawa alat, penghancur pintu yang di jaga oleh para tentara.
"serang tentara yang mencoba mendobrak pintu benteng pertahanan kita!" mikaru
Pemanah pun melepaskan anak panahnya, meriam sihir pun di tembakan, pasukan kekaisaran Odea tercerai berai, alat tersebut rusak, serangan selanjutnya dari tentara kekaisaran Odea di mulai kembali, dengan meriam sihir, saat di tembaki dengan meriam sihir, salah satu pelurunya mengenai pintu benteng kekaisaran Romantia. Tentara kekaisaran Odea bersorak, dan mereka mulai bergerak.
"Siapkan pedang kalian!" Mikaru
Mikaru bersama tentara berpedang, berkuda, dan yang menggunakan tombak, keluar dari benteng dan membuat formasi. Sementara itu Joe memimpin beberapa orang untuk segera memperbaiki pintu, dan sisi kiri benteng juga hancur karena meriam sihir. Perisai sihir tidak dapat menahan dengan baik. Para penyihir tentara kekaisaran Romantia sudah sangat kelelahan.
"Tahan!!" Aba aba dari Mikaru
"Resimen 21 ikuti aku, pertahankan benteng kiri bersama ku" Joe
Mereka pun bergerak, dari sisi kiri tentara kekaisaran Odea mulai datang, dan dihadang oleh pasukan yang di pimpin oleh Joe. Pertempuran jarak dekat tidak dapat di hindari lagi, satu persatu tentara berjatuhan. Sora yang melihat hall tersebut, sadar ini tidak akan dapat bertahan lama lagi. Di tengah tengah ke putus asaan ini tiba tiba, suara music terdengar dan mengejutkan semua orang. Bendera bendera dengan warna biru menyilang. Suara tersebut perlahan semakin jelas dan terdengar sangat keras. Pasukan berkuda, dengan membawa senapan muncul.
Mikaru melihat seorang wanita yang kepalanya di balut dengan perban, dia adalah fatima dari kerajaan Alazis. Begitu juga suara tabuhan drum, Sora yang mengetahui hall tersebut, tersenyum dan air matanya jatuh membasahi pipinya. Tentara yang datang tersebut sudah membentuk formasi tempur, suara tembakan senapan terdengar secara bergantian, menyerang dari sisi kanan tentara kekaisaran Odea.
Di samping tentara Alazis, muncul suku Celtic yang di kenal sebagai suku bar bar, mereka datang dengan pakaian baju besi yang tebal, tubuh yang tinggi. Kaguro terkejut dengan ke datangan tentara tentara tersebut. Pertempuran berhenti untuk sementara. Kemudian bangsa Camelot. Bangsa bangsa pengembara yang tinggal berpindah pindah, mereka datang bersama Fatima jendral dari kerajaan Alazis.
Dari sisi kiri medan perang, suara tabuhan drum terdengar, dan suara yanyian mereka dari suku Lakota, dengan bulu burung yang di selipkan pada ikat kepala mereka. Dari kerajaan jauh tanah yang selalu di selimuti salju, tentara kekaisaran Slavia. Kaguro melihat jumblah tentara yang datang, kenapa ia tidak menyadari hall tersebut.
Dengan berlambangkan beruang putih dan coklat itulah kekaisaran Slavia. Mereka adalah bangsa petarung, menggunakan senjata senjata yang berat. Mereka siap untuk bertempur, kemudian bendera aliasi raja raja pun di kibarkan.
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded