Bagian 16 : Pasukan Khusus Romantia

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Guang sendirian di ruangan strategis ia memandangi peta dengan sihirnya peta peta tersebut berubah menjadi hologram. Ini lah salah satu kemampuan perpustakawan. Laporan laporan datang silih berganti dari strategi yang sedang ia lakukan. Para pengrajin kayu dan penyihir Alchemist membantu dalam membuat alat alat sihir yang akan mendukung dalam penyerangan musim dingin ini.
Ini awal dari musim dingin, tentara kekaisaran Odea pasti berhenti karena jalan menuju Kekaisaran Romantia akan di tutupi oleh salju yang sangat tebal. Untuk itu tidak ada waktu lagi dalam menjalankan penyergapan.
"Di laut jarak lima kilo meter dari garis pantai kekaisaran Romantia, terdapat armada laut tentara kekaisaran Odea" prajurit
"Mereka mencoba menyerang kita dari laut, dan tidak mau menunggu sampai musim dingin selesai" guang menyeringai
"mereka benar benar gigih" prajurit
"Ada berapa kapal ?" tanya guang
"Ada dua puluh kapal kecil, dan sepuluh kapal besar, kemudian 5 kapal terbang" prajurit
"sampaikan pesan ku kepada Joe untuk segera bersiap" Guang
"Siap!" prajurit
Tidak lama prajurit keluar ruangan, kaisar Romantia pun datang bertemu dengan guang
"Aku dengar mereka telah tiba?" Kaisar Romantia
"Seperti yang mulia dengar, mereka menyerang lewat laut kita, karena kondisi laut yang sangat berombak, jadi mereka mengirimkan sedikit armada mereka" Guang
"Bisa jelaskan lebih lanjut ?" Kaisar Romantia
"Sebenarnya mereka sedang mencoba unit pasukan armada laut kita, dan memeriksa lebih lanjut tentang ke adaan perairan kita saat ini" Guang
"Apa kamu menurunkan pasukan khusus kita ?" kaisar Romantia
"itu terlalu terburu buru yang mulia, kita cukup lawan mereka dengan armada laut dan udara kita, saat kita mengetahui keberadaan armada utama mereka baru kita serang habis habisan" Guang
"Sekarang aku mengerti, jadi ini Strategi pengusiran ?" Kaisar Romantia
"hampir tepat, tapi jika mereka terperangkap dalam strategi ini bukan lagi sebuah pengusiran melainkan pembantaian" Guang dengan senyum penuh arti
Seketika guang menunjukan senyumanya yang bisa membuat orang salah paham, Kaisar Romantia sangat menyukai orang orang yang memiliki senyuman seperti itu, dan ia pun tertawa terbahak bahak, kaisar romantia selalu menunggu penjelasan serta strategi baru dari Guang yang sangat menarik serta tidak pernah di gunakan di dunia ini.
"Tuan Joe ada pesan dari tuan guang" prajurit menyerahkan secarik kertas
Joe pun segera membaca secarik kertas yang di berikan kepadanya. Disana terdapat beberapa arahan dengan bahasa sandi. Setelah membaca pesan tesebut, Joe memanggil lima orang yang ia tunjuk sebagai kapten setiap devisi.
"Musuh saat ini mencoba menyerang kita dari laut, kita harus segera menyerang mereka, pertama Yue" Joe
"Siap"
"Bawa siapkan unit perahu dan arahkan kepada kapal musuh" Joe
"Baik tuan!" Yue pun balik kanan dan segera bergegas
"Tomoe" Joe
"Siap tuan" Tomoe
"Meriam sihir kordinat 44-090-AC, tembakan jika kamu melihat asap berwarna putih tebal" Joe
"Di mengerti tuan" Tomoe
"Yuna, awasi pergerakan musuh dan siapkan pasukan mu" Joe
"Saya mengerti" Yuna
"Revan, siapkan pasukan khusus, jika melihat bendera warna merah dari ku, serang mereka, dan tetap bersiaga karena ini akan di gunakan saat ke adaan semakin memburuk" Joe
"Siap tuan" Revan
Joe pun mengambil kudanya dan ia bergegas menuju bukit di dekat teluk, karena disana adalah tempat yang strategis dapat melihat ke arah laut luas.
Beberapa saat kemudian Joe tiba di bukit sebagai tempat markas komando pasukan yang ia pimpin, dengan teropong ia melihat ke arah pasukan yang ia perintahkan. Dan kapal musuh terlihat, benar yang di katakan oleh guang, mereka hanya mengirimkan pasukan kecil. Lima belas perahu tadi pun menuju kapal perang tentara kekaisaran Odea.
Kapal perang kekaisaran odea tidak menyerang mereka. Dan hanya diam. Joe terus mengamati setiap pergerakan musuh. Deburan ombak yang sangat kencang, angin juga sangat mendukung. Joe langsung mengibarkan bendera sebagia sandi mundur, karena ia melihat tentara kekaisaran Odea mundur. Tapi Joe masih belum memberikan perintah untuk kembali, morse siaga pun di kibarkan, kapal tersebut memutar, Joe masih mengibarkan bendera siaga. Saat itu ternyata di luar dugaan, tembakan meriam di lontarkan musuh.
Ledakan di lautan pun terjadi, ternyata mereka mengirimkan armada laut ke 3 kekaisaran Odea, itu adalah armada terbesar mereka. Joe segara ke papan yang terdapat peta laut. Ia memeriksa dengan seksama sambil melihat pergerakan kapal musuh. Setelah yakin Joe memerintahkan mengirimkan banyak kapal perahu. Setiap perahu terdapat satu orang yang akan siap membakar perahu mereka sendiri.
Setelah mendekat perahu pun di bakar.
"mereka terpancing" ujar Joe
bendera berwarna merah darah pun di kibarkan, tentara kekaisaran Romantia yang melihat asap putih tebal seperti kabut yang pekat, meriam sihir di tembakan. Secara starategis itu adalah tindakan bodoh menembakan meriam ke wilayah berkabut, karena tidak dapat membaca target dengan benar. Tapi itu adalah peralihan, kini pasukan khusus yang di bentuk untuk serangan laut pun muncul, sebagia pembuktian strategi gila. Bahwa musuh tidak akan mengetahui cara ini. Tentara dengan baju jirah dan senjata lengkap mulai berselancar dengan memanfaatkan angin dan ombak.
Mereka pun memecah diri menjadi dua, dan mengepung dari sisi kiri dan kanan. Dengan kabut asap tersebut, bukanlah halangan buat mereka, karena mereka sudah di latih dengan sangat keras, dan bahkan mereka sanggup menyerahkan nyawa mereka. Tanpa harus bimbang.
Serangan pertama pun di mulai, armada ke 2 yang tepat di belakang mereka mengamati dan mereka tidak mengetahui apa yang terjadi. Satu persatu, prajurit kekaisaran romantia yang menggunakan papan selancar, menempelkan bom sihir ke lambung lambung kapal musuh. Setelah selesai mereka merapal mantra untuk meledakan bom sihir tersebut.
Ledakan ledakan beruntun terjadi. Menghilangkan kabut dan hanya tersisa reruntuhan kapal kapal kekaisaran Romantia yang satu persatu tenggelam. Dalam mengamankan garis belakang ini, mereka tidak ada waktu untuk mundur, satu satunya adalah terus maju menghancurkan seluruh musuh walau sejauh mata mereka memandang.
Di balik baju jirah merkea terdapat bom yang sudah mereka pasang sendiri, untuk ke adaan semakin memburuk, dari pada menjadi tahanan perang lebih baik meledakan diri dan tidak akan melewati siksaan hingga mati.
Bendera warna biru pun di kibarkan, kapal armada perang angkatan laut kekaisaran Romantia mulai bergerak, dan mereka menggunakan type alteri, meriam menembakan peluru asap untuk meloloskan pasukan papan selancar. Dengan tombak yang mereka bawa, mereka lemparkan satu persatu ke arah musuh. Tentara kekaisaran Romantia tidak memiliki cara mengatasi serangan seperti ini.
Mereka sangat sulit untuk menjadi sasaran karena kecepatan dan pergerakan yang acak, mereka menyerang seperti lebah yang menyengat saat melindungi sarang mereka. Dengan kekuatan sihir angin membuat tombak pendek yang mereka lemparkan semakin kuat di tambah arah angin laut yang berhembus kencang.
Guang mendapat kabar bahwa saat ini armada ke 3 angkatan laut kekaisaran Romantia telah di hancurkan. Kaisar yang ada di dekat guang sangat senang mendengar kabar tersebut, kini mereka sedang melawan prajurit kekaisaran odea aramda ke 2. Setiap jendral dan laksamana angkatan laut kekaisaran Odea ke bingungan dengan strategi pertempuran ini. Tentara tentara kekaisaran Odea yang masih selamat, team pembersih pun membunuh mereka. Di alutan. Darah yang tercampur ke air laut menarik ikan ikan predator, mereka di serang oleh ikan ikan yang jumblahnya sangat banyak.
Ini memang sangat kejam, tapi mau tidak mau ini adalah perperangan, untuk mengurangi prajurit musuh dan mencegah tentara yang selamat bergabung dengan pasukan utama mereka hingga menjadi kuat, di tambah kekaisaran Romantia telah menunjukan tehnik berperang baru dimana mereka akan memiliki waktu untuk mencari cara menghadapi tehnik perang ini, dan Joe tidak akan membiarkan hall tersebut, tak apa jika dirinya di anggap manusia paling sadis bahkan penjahat perang, yang penting saat ini mempertahankan kekaisaran Romantia.
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded