Bagian 14 : Queen Of My Heart

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Clavera terjatuh ke tanah dengan keras, kemudian pasukan half angel yang di panggil lewat terompet oleh Kaguro, menembakan anak panah mereka lagi, ledakan pun terjadi hingga debu debu menghalangi pandangan dari semua orang yang melihatnya. Dari pekatnya debu tersebut, Clavera dengan cepat melesat dan menghantam half angel yang menghadangnya.
"Yumeka siapa dia sebenarnya ?" tanya Kaguro dengan mata berbinar binar
"Dia manusia yang telah menerima darah dark fairy, itu adalah laghaim" Yumeka
"Berarti ini sangat berbahaya buat kita ?" tanya Kaguro
"Tidak, dia tidak akan mampu bertahan lebih lama lagi" Yumeka
"Kenapa ?" Kaguro
"Karena, untuk berubah menjadi Laghaim menghancurkan dirinya sendiri dan itu tidak akan berlangsung dengan lama" Yumeka
Luka yang ada pada tubuh Clavera tidaknya tertutup dan tetap terbuka, walau begitu ia tidak merasakan rasa sakit pada tubuhnya, karena di keroyok oleh pasukan yang banyak, tangan kiri Clavera putus jatuh ke tanah, tapi Clavera tetap melawan dan terus melawan.
"bunuh, bunuh, bunuh....argggg!" Clavera dengan nada berat
Walau tubuhnya gemetar, clavera menyadari ia tidak dapat menahan lebih lama lagi. Ia pun mendarat di atas tanah.
"berikan aku waktu sedikit lagi" Clavera berharap
Ia melihat tangan kirinya yang sudah tidak ada lagi, di samping nakanya pedang yang ia tancapkan untuk membantunya berdiri, ia cabut kembali. Dengan sihir api ia membakar tubuhnya sendiri, pendarahan pada dirinya terhenti.
"Setidaknya ini dapat menambah sedikit waktu pada diri ku" Clavera dengan nada pelan
Clavera pun melompat kembali dan terbang mencoba menembus seluruh pertahanan half angel untuk menghancurkan babylonia. Berkali kali ia terhempas jatuh ke tanah dengan sangat keras, bahkan Clavera benar benar tidak merasakan bagian mana yang patah atau remuk. Tapi darah Dark Fairy yang mengalir dalam nadinya terus memacu tubuhnya.
Walau ia tau tubuhnya sedang berteriak karena tidak mampu lagi menahan dari kekuatan darah dark Fairy ini, tapi Clavera terus memaksa dirinya hingga batas yang tidak dapat di pikirkan oleh akal sehat. Mantra mantra sihir yang di ucapkan oleh calvera pun membentuk tulisan tulisan di udara, dan menempel pada tubuhnya. Kemudian melakukan sihir penyembuhan secara berkala. Clavera bangkit kembali, menyerang Half angel, walau bagaimana pun ia harus tetap bergerak. Hero Hero dan tentara Romantia yang menyaksikan Clavera bertempur, mereka tidak bergeming, suara tawa dan teriakan tidak lagi terdengar, mereka tetap memperhatikan pejuang seorang perempuan tersebut. Begitu juga Kaguro.
"Aku penasaran... apa yang sebenarnya ia pertahankan ? apa yang dia yakini ? untuk apa dia bertarung hingga seperti itu?" Kaguro
"Padahal dia tau, bahwa perang ini tidak mungkin mereka menangkan" Yumeka
Clavera berdiri lagi setelah jatuh ke sekian kalinya, saat anak panah menghujaninya, dengan kecepatan gerakanya menangkis semua serangan tersebut. Matahari akan segera terbenam, Clavera sudah hampir tidak dapat melanjutkan ini lagi.
"teman teman ku... aku sudah bertarung sejauh ini, aku sudah mengurangi kekuatan mereka, aku telah menutup gerbang tentara tengkorak, aku membunuh banyak pasukan yang aku pahami mereka adalah half angel, aku percayakan pada kalian" Clavera
Roh roh dari mayat mayat aliansi raja jara, keluar dari tubuh mereka, dan mengelilingi tubuh Clavera, di tengah perjalanan Cha dan Chi terhenti.
"apakah kau melihatnya ?" Cha
"Aku melihatnya dengan sangat jelas" Chi meneteskan air matanya
"Jadi bagaimana ?" tanya Cha
"Kita menuju romantia, dan bergabung dengan mereka" Chi
"Itu pilihan yang paling bijak" Cha
Di medan perang ibukota kerajaan Rising Sun, Clavera pun berlutut dan menusukan pedangnya ke tanah, ia memeluk pedangnya, sebagai tumpuan berat tubuhnya. Perlahan darah dark fairy pun menghilang dari tubuhnya seperti abu yang di tiup oleh angin, wujud asli dari Clavera pun terlihat. Para hero yang ada di benteng Babylonia tidak dapat menunjukan rasa simpatinya, mereka hanya menundukan kepala.
Sedangkan tentara kekaisaran romantia yang berada di belakang benteng terbang Babylonia, mereka pun memberikan penghormatan, dengan cara melepas helm mereka. Terutama prajurit wanita, mereka sangat bersimpati, dia seperti cerminan sebagai seorang pejuang. Hingga pertanyaan yang sama pun muncul dalam diri tentara kekaisaran Odea.
"Sebenarnya kita berperang untuk siapa ? dan Untuk apa ?"
"Dia jendral musuh, seorang manusia setengah elf yang selama ini di anggap rendah dan di buang oleh bangsanya sendiri karena dia setengah elf, tapi tidak ada seorang setengah elf yang berjuang hingga seperti ini, untuk melindungi ras ras yang merendahkanya"
"Aku mengetahui namanya adalah Clavera, dia dari republic galaxy, salah satu pasukan dari aliansi raja raja, orang yang di takuti di hutan kematian, dan banyak julukan untuk dirinya, setelah melihat cara ia bertarung aku mengetahui ia orang yang memiliki kesetiaan yang luar biasa, berpendirian teguh, serta orang yang baik"
"Tiada yang pantas membenci seorang ratu bukan, lihat ia memeluk pedangnya, sampai akhir kematianya dia masih saja memeluknya seolah olah ia memberitahu kepada kita, walau ia mati, ia tetap memegang kepercayaanya, untuk apa dia bertarung dan untuk siapa dia bertempur"
"Dia adalah ratu di dalam hati ku"
"Tidak hanya dalam hati mu, dalam hati ku juga"
Para prajurit pun berdatangan ingin melihat lebih dekat, dan mereka terkejut, dimana Clavera mati dalam memeluk pedangnya sambil tersenyum puas.
"Entah kenapa banyak kata kata hanya dengan melihat dirinya"
"Dia seperti berkata keada ku, aku melindungi"
"Aku menjaga rumah ku"
"Aku mencintai orang orang yang aku cintai"
"Inilah janji ku, inilah pengorbanan ku, inilah kekuatan ku"
"Kata kata yang kalian sebutkan dan aku dengar, benar benar menyentuh hati ku, Nona pejuang ratu penguasa hati ku, anda benar benar luar biasa walau ada luka di wajah anda, anda masih sangat cantik"
Setiap prajurit yang melihat dan melewatinya memberikan hormat, dan meletakan benda benda yang penting bagi diri mereka, di mata prajurit kekaisaran odea, Clavera bagaikan seorang dewi, ia lebih pantas menjadi dewi ke 13. Pada pedang yang di peluk oleh Clavera sebuah tulisan terlihat.
"hidup lah"
Air mata mereka menetes, sambil bergerak menuju kekaisaran Romantia.
"Jika aku selamat dalam perperangan ini, aku akan menceritakan kepada anak cucu ku, dan mereka juga akan menceriakan ke generasi ke genarasi, bahwa ada seorang wanita yang berperang sangat luar biasa"
"Aku juga akan menceritakan kepada anak cucu ku"
"kalo begitu aku akan menulis buku tentang dirinya, bertualang mencari orang orang yang mengetahui seperti apa dirinya"
"musuh kita semua, adalah orang orang yang luar biasa, mereka adalah kesatria sesungguhnya"
Percakapan percakapan para tentara kekaisaran Odea pun berlangusng hingga mereka tiba di tempat untuk berkemah.

Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded