Dari benteng terbang
musuh yang terlihat maha kuasa, dan maha penghancur, tentara yang berada
di benteng rising sun tetap terjaga, hingga sinar matahari fajar
bersinar, dengan mata berkaca kaca, mereka tersenyum, mereka tertawa,
Clavera yang ada disana menjadi saksi hidup akhir dari pertempuran ini.
Setiap orang yang ada disana tanpa adanya pidato untuk meningkatkan
moral mereka, mereka tetap bertahan, dan bersiap untuk menghadapi
semuanya.
Clavera melihat Ken
keluar dari tenda tempat ia biasanya memikirkan strategi, namun kali ini
tidak ada lagi strategi setelah melihat ke kuatan musuh, yang adalah
hanya bagaimana melawan dan tidak tunduk terhadap kekaisaran Odea.
Perang ini seperti kekacauan kekuatan mereka sudah mendekati para dewa
dan dewi. Tapi orang orang bodoh di benteng ini, tetap melawan.
"Mungkin inilah tempat aku mati" Clavera dengan nada pelan
Dari sorot mata orang
orang di sekitarnya , terpancar akan sorot mata seorang pejuang. Di
Benteng terbang babylonia, Kaguro memerintahkan Yumeka menggunakan
kemampuan dari benteng terbang Babylonia ini, dengan membuka 7 gerbang
ke matian. Yumeka menuruti perintah yang di berikan kepadanya. Aura
sihir yang sangat kuat pun terpancar, suara sorakan prajurit yang berada
di tempat mereka masing masing, bersorak.
Tulang benulang
berjatuhan saat pintu gerbang yang terdapat pada benteng terbang
babylonia, tumpukan tulang saat menyentuh tanah berubah menjadi pasukan
prajurit tengkorak, prajurit prajurit tengkorak tadi pun berbaris, dan
membentuk formasi, mereka seperti manusia hidup, tidak seperti prajurit
tengkorak sebelumnya yang berjalan kaku dan tidak memiliki formasi.
Pintu gerbang benteng pertahanan rising sun di buka, Ken memimpin tentara Cavalerinya, berbaris di depan.
"Siapkan panah kalian!!!" Teriak Clavera
Kemudian tentara
pengguna perisai berbaris di depan prajurit cavalery, begitu juga
tentara yang menggunakan tombak. Sedangkan para penyihri mulai memanggil
hewan hewan gaib mereka untuk membantu pasukan yang di pimpin oleh ken.
"Tembak!!" Clavera sambil mengayunkan pedangnya ke arah depan
Hujan panah pun
menghujani tentara tengkorak yang masuk dalam jarak jangkau pemanah,
hall yang mengejutkan para tengkorak tersebut menggunakan perisai yang
mereka bawa untuk melindungi tubuhnya yang terbuat dari tulang benulang.
"luar biasa ini sangat luar biasa" kaguro kagum dengan prajurit tengkoraknya
Pajurit yang menggunakan
perisai pun membentuk formasi, siap menunggu prajurit tengkorak
kekaisaran Odea datang, para tengkorak mulai berlari pelan, dan semakin
cepat.
"Siapkan meriam!!" Clavera
Prajurit yang menggunakan meriam pun mempersiapkan diri
"Tembak!" Clavera
Ledakan pun terjadi di
garis depan, menghantam tentara tengkorak tersebut. Untung saja
tengkorak itu tidak hidup lagi, tapi yang jadi masalah jumblah mereka
sangatlah banyak.
"barisan ke dua, dan
ketiga, tembakan panah kalian, setelah barisan pertama menembakan busur
panah mereka, kemudian, setelah mereka memasuki wilayah tembak senapan,
gunakan senapan kalian mengerti!?" Clavera
"HA!" balas semua prajurit sebagai tanda mereka mengerti
Hujan panah pun terus
terjadi. Busur panah pun habis, dan suara letupan senapan terdengar,
secara bergantian, mereka mengingat dengan jelas perintah Clavera,
prajurit tengkorak tadi pun menerjang pasukan perisai tentara aliansi
raja raja. Ken memberikan perintah kepada prajurit cavalerinya membagi
menjadi dua menyerang dari sisi kiri dan kanan.
Suara aduan besi, dan
ledakan karena senjata api serta sihir, para penyihir kelelahan, begitu
juga tentara yang lain, walau tentara penyihir ini kelelahan mereka
mencabut pedang dan bersiap menunggu musuh yang datang. Amunisi yang di
tembakan berkali kali, serta bom, dan meriam, mulai terhenti karena
keterbatasan.
"cabut pedang kalian!!" Teriak Clavera
"ha!!" balas prajurit
"Serang!!" Clavera
Benteng pertahanan
rising sun pun mulai kosong, semua tentara ikut maju ke depan, tanpa di
sadari Clavera berada di tengah tengah pertempuran.
"Yumeka" Kaguro
"saya yang mulia" yumeka
"Lenyapkan benteng rising sun" Kaguro
"Tapi disana tidak ada seorang pun" Yumeka
"Tidak masalah, hancurkan saja" Kaguro
"baiklah" Yumeka
Yumeka kembali dan ia
merapal mantranya kemudian pentagram berwarna biru pun bersinar, meriam
sihir dari benteng terbang babylonia menembakan meriam sihirnya, hingga
benteng kerajaan Rising Sun hancur berkeping keping, semua tentara yang
melihat hall tersebut, terkejut, energi ledakan membuat garis belakang
berterbangan bagaikan kapas yang di tiup angin kencang.
Semangat bertepur mereka
bukanya merosot melainkan semain menjadi jadi, Satu persatu tentara
berjatuhan, Clavera mengambil belatinya luka yang ia terima akibat
sayatan pedang ia rasakan. Ken terjatuh dari kudanya. Dan melanjutkan
menyerang musuh.
Sementara itu kaguro yang melihat pertempuran seperti penonton yang duduk di atas kursi VVIP, tertawa terbahak bahak.
"Lihat lihat mereka akan kalah" kaguro tertawa
Begitu juga Hero Hero
yang lain, Ken menggunakan sihir beladirinya untuk melawan musuh sekali
gus yang mencoba mendekati dirinya. Ia punberteriak sambil mengayunkan
pedangnya, walau tubuhnya sendiri sudah mengalami banyak cedera.
"ambilkan aku tombak!" perintah Kaguro
Salah seorang hero
memberikan tombak kepada Kaguro, Kaguro pun bangkit dari singasananya,
dan ia berjalan, serta melompati pagar pembatas, ia berdiri sambil
memegang erat tombak di tangan kananya, yang ia alirkan energi sihir
petir. Mata Kaguro mengarah kepada Ken. Dengan penuh konsen trasi,
Kaguro melemparkan tombaknya.
Sebua tombak melesat
dengan kecepatan tinggi, Ken menyadari hall tersebut, dalam ke adaan
terdesak seprti ini, ken mencoba menangkis dengan mengalirkan energy
sihirnya ke pedangya. Dan pedangnya pun patah, tombak tersebut menembus
baju jirah yang ia gunakan, ia terluka di bagian dada. Walau dalam ke
adaan seperti itu, Clavera sempat melihat Ken mengangkat tangan yang
memegang pedang setinggi yang ia biasa.
Tenaga clavera semakin
berkurang, untuk mengangkat belati saja rasanya sangat berat, para
tentara aliansi raja raja yang melihat Clavera yang gemetar dan ia
berlutut, serta menancapakan pedangnya ke tanah. Mereka berdatangan,
membuat pertahanan mengelilingi Clavera.
"12 dewa dan dewi, semua
orang yang ada disini menyembah diri kalian, berdoa kepada diri kalian,
walau aku bukanlah seseorang yang menyembah kalian, tapi lihatlah
mereka, nyawa mereka, perang ini, hanya menyisakan kematian, apakah ini
yang kalian inginkan ?" Clavera sambil menangis tersendu sendu
"Dari awal aku datang ke
dunia ini pasti ada alasanya kan, pasti ada sebabnya kan, apakah hanya
untuk mati disini ?, aku sudah melewati berbagai kejadian hidup dan
mati, aku mendapatkan siksaan yang tidak pernah aku dapatkan dalam hidup
ku, itu karena kalian memanggil ku ke dunia ini kan, tolong jawab aku"
Clavera dengan nada lantang sambil menangis
Suara clavera terdengar sangat menyayat hati, orang orang yang melindungi Clavera berjatuhan bersimbah darah.
"Tolonglah kami, aku mohon..." Clavera jatuh ke tanah
Ia benar benar ke habisan tenaganya. Tubuhnya tidak dapat di gerakan, ia melihat orang orang di sekitarnya berjatuhan.
"TOLONGLAH KAMI !!!!!!!!!!" Teriak Clavera
Dua buah tombak menembus
tubuhnya, Cavera pun tersedak oleh darah yang keluar dari mulutnya.
Kemudian ingatan ingatan masalalunya melintas di otaknya, senyuman laki
laki yang pernah ia cintai, dan terutama sebuah buku berdebu yang ia
bersihkan. Dengan jarinya Clavera membuat sebuah simbol. Ia pun menunggu
darah dari lukanya keluar sebanyak mungkin denga harapan menyentuh
simbol tersebut.
Saat padanganya mulai
kabur, tentara tengkorak mendekatinya dan mencincang tubuh clavera. Saat
darah dari tanganya menyentuh simbol yang ia buat bersinar, dan darah
peri hitamnya embali ke dalam tubuh dirina, ledakan energy pun terjadi,
memuat tentara tengkorak yang ada di sekitar Clavera hancur menjadi abu.
Dalam sekejap, tubuh
clavera kembali seperti semula, tapi dia bukanlah seorang Clavera atau
manusia lagi, melainkan iblis. Ialah iblis pencabut nyawa. Dengan
kecepatan yang tidak dapat di ikuti oleh mata, Clavera melesat sambil
menghantam tengkorak tengkorak, dan merapal mantranya. Suara mantra
Clavera menggema, tiba tiba Yumeka jatuh ke lantai.
"Yumeka!" Kaguro
"Dia.... Dia... bangkit...." Yumeka gemetar
"Dia siapa ?" tanya Kaguro
"Si Pencabut nyawa" Yumeka
"Dimana ?" tanya Kaguro
"Dia sedang menghancurkan tentara tengkorak kita" yumeka
"bangkitla Yumeka, lanjutkan pekerjaan mu" kaguro
Yumeka perlahan berdiri,
dengna kaki gemetar, ia merapal mantra, sebuah terompet muncul di
hadapanya, ini adalah salah satu barang sihir dari benteng terbang
Babylonia.
"Terompet pemanggil nyawa" Kaguro
"tolong tiupkan terompet tersebut" pinta Yumeka
Kaguro pun mengikuti
permintaan Yumeka, Terompet tersebut di tiup oleh kaguro dengan sekuat
kuatnya, dari pintu gerbang pun muncul pasukan seperti manusia, tapi
bukan manusia, mereka bersayap, layaknya gambaran sang malaikat. Clavera
melihat ke langit, tentara tentara terseut berdatangan, dari pundak
Clavera mulai bersinar.
Sayap hitam pun muncul,
dan ia melompat ke udara menyerang tentara yang keluar dari benteng
terbang babylonia. Dari sayapnya sendiri mengeluarkan serangan ribuan
jarum yang terbuat dari darah peri hitamnya, menembus tentara musuh yang
kemudian berubah menjadi garam.
Kaguro menyaksikan
pertempuran tersebut, bukanya ia ketakutan, malah ia kegirangan dan
tertawa, belum pernah di dunia ini ia melihat kejadian seperti ini,
Clavera seperti tokoh dalam sebuah anime yang memiliki super power.
Pasukan terus berdatangan, meyerang Clavera secara bersamaan, Mereka
juga menembakan panah sihir.
Comment Now
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded