Bagian 13 : Disinilah Kami Mati

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Dari benteng terbang musuh yang terlihat maha kuasa, dan maha penghancur, tentara yang berada di benteng rising sun tetap terjaga, hingga sinar matahari fajar bersinar, dengan mata berkaca kaca, mereka tersenyum, mereka tertawa, Clavera yang ada disana menjadi saksi hidup akhir dari pertempuran ini. Setiap orang yang ada disana tanpa adanya pidato untuk meningkatkan moral mereka, mereka tetap bertahan, dan bersiap untuk menghadapi semuanya.
Clavera melihat Ken keluar dari tenda tempat ia biasanya memikirkan strategi, namun kali ini tidak ada lagi strategi setelah melihat ke kuatan musuh, yang adalah hanya bagaimana melawan dan tidak tunduk terhadap kekaisaran Odea. Perang ini seperti kekacauan kekuatan mereka sudah mendekati para dewa dan dewi. Tapi orang orang bodoh di benteng ini, tetap melawan.
"Mungkin inilah tempat aku mati" Clavera dengan nada pelan
Dari sorot mata orang orang di sekitarnya , terpancar akan sorot mata seorang pejuang. Di Benteng terbang babylonia, Kaguro memerintahkan Yumeka menggunakan kemampuan dari benteng terbang Babylonia ini, dengan membuka 7 gerbang ke matian. Yumeka menuruti perintah yang di berikan kepadanya. Aura sihir yang sangat kuat pun terpancar, suara sorakan prajurit yang berada di tempat mereka masing masing, bersorak.
Tulang benulang berjatuhan saat pintu gerbang yang terdapat pada benteng terbang babylonia, tumpukan tulang saat menyentuh tanah berubah menjadi pasukan prajurit tengkorak, prajurit prajurit tengkorak tadi pun berbaris, dan membentuk formasi, mereka seperti manusia hidup, tidak seperti prajurit tengkorak sebelumnya yang berjalan kaku dan tidak memiliki formasi.
Pintu gerbang benteng pertahanan rising sun di buka, Ken memimpin tentara Cavalerinya, berbaris di depan.
"Siapkan panah kalian!!!" Teriak Clavera
Kemudian tentara pengguna perisai berbaris di depan prajurit cavalery, begitu juga tentara yang menggunakan tombak. Sedangkan para penyihri mulai memanggil hewan hewan gaib mereka untuk membantu pasukan yang di pimpin oleh ken.
"Tembak!!" Clavera sambil mengayunkan pedangnya ke arah depan
Hujan panah pun menghujani tentara tengkorak yang masuk dalam jarak jangkau pemanah, hall yang mengejutkan para tengkorak tersebut menggunakan perisai yang mereka bawa untuk melindungi tubuhnya yang terbuat dari tulang benulang.
"luar biasa ini sangat luar biasa" kaguro kagum dengan prajurit tengkoraknya
Pajurit yang menggunakan perisai pun membentuk formasi, siap menunggu prajurit tengkorak kekaisaran Odea datang, para tengkorak mulai berlari pelan, dan semakin cepat.
"Siapkan meriam!!" Clavera
Prajurit yang menggunakan meriam pun mempersiapkan diri
"Tembak!" Clavera
Ledakan pun terjadi di garis depan, menghantam tentara tengkorak tersebut. Untung saja tengkorak itu tidak hidup lagi, tapi yang jadi masalah jumblah mereka sangatlah banyak.
"barisan ke dua, dan ketiga, tembakan panah kalian, setelah barisan pertama menembakan busur panah mereka, kemudian, setelah mereka memasuki wilayah tembak senapan, gunakan senapan kalian mengerti!?" Clavera
"HA!" balas semua prajurit sebagai tanda mereka mengerti
Hujan panah pun terus terjadi. Busur panah pun habis, dan suara letupan senapan terdengar, secara bergantian, mereka mengingat dengan jelas perintah Clavera, prajurit tengkorak tadi pun menerjang pasukan perisai tentara aliansi raja raja. Ken memberikan perintah kepada prajurit cavalerinya membagi menjadi dua menyerang dari sisi kiri dan kanan.
Suara aduan besi, dan ledakan karena senjata api serta sihir, para penyihir kelelahan, begitu juga tentara yang lain, walau tentara penyihir ini kelelahan mereka mencabut pedang dan bersiap menunggu musuh yang datang. Amunisi yang di tembakan berkali kali, serta bom, dan meriam, mulai terhenti karena keterbatasan.
"cabut pedang kalian!!" Teriak Clavera
"ha!!" balas prajurit
"Serang!!" Clavera
Benteng pertahanan rising sun pun mulai kosong, semua tentara ikut maju ke depan, tanpa di sadari Clavera berada di tengah tengah pertempuran.
"Yumeka" Kaguro
"saya yang mulia" yumeka
"Lenyapkan benteng rising sun" Kaguro
"Tapi disana tidak ada seorang pun" Yumeka
"Tidak masalah, hancurkan saja" Kaguro
"baiklah" Yumeka
Yumeka kembali dan ia merapal mantranya kemudian pentagram berwarna biru pun bersinar, meriam sihir dari benteng terbang babylonia menembakan meriam sihirnya, hingga benteng kerajaan Rising Sun hancur berkeping keping, semua tentara yang melihat hall tersebut, terkejut, energi ledakan membuat garis belakang berterbangan bagaikan kapas yang di tiup angin kencang.
Semangat bertepur mereka bukanya merosot melainkan semain menjadi jadi, Satu persatu tentara berjatuhan, Clavera mengambil belatinya luka yang ia terima akibat sayatan pedang ia rasakan. Ken terjatuh dari kudanya. Dan melanjutkan menyerang musuh.
Sementara itu kaguro yang melihat pertempuran seperti penonton yang duduk di atas kursi VVIP, tertawa terbahak bahak.
"Lihat lihat mereka akan kalah" kaguro tertawa
Begitu juga Hero Hero yang lain, Ken menggunakan sihir beladirinya untuk melawan musuh sekali gus yang mencoba mendekati dirinya. Ia punberteriak sambil mengayunkan pedangnya, walau tubuhnya sendiri sudah mengalami banyak cedera.
"ambilkan aku tombak!" perintah Kaguro
Salah seorang hero memberikan tombak kepada Kaguro, Kaguro pun bangkit dari singasananya, dan ia berjalan, serta melompati pagar pembatas, ia berdiri sambil memegang erat tombak di tangan kananya, yang ia alirkan energi sihir petir. Mata Kaguro mengarah kepada Ken. Dengan penuh konsen trasi, Kaguro melemparkan tombaknya.
Sebua tombak melesat dengan kecepatan tinggi, Ken menyadari hall tersebut, dalam ke adaan terdesak seprti ini, ken mencoba menangkis dengan mengalirkan energy sihirnya ke pedangya. Dan pedangnya pun patah, tombak tersebut menembus baju jirah yang ia gunakan, ia terluka di bagian dada. Walau dalam ke adaan seperti itu, Clavera sempat melihat Ken mengangkat tangan yang memegang pedang setinggi yang ia biasa.
Tenaga clavera semakin berkurang, untuk mengangkat belati saja rasanya sangat berat, para tentara aliansi raja raja yang melihat Clavera yang gemetar dan ia berlutut, serta menancapakan pedangnya ke tanah. Mereka berdatangan, membuat pertahanan mengelilingi Clavera.
"12 dewa dan dewi, semua orang yang ada disini menyembah diri kalian, berdoa kepada diri kalian, walau aku bukanlah seseorang yang menyembah kalian, tapi lihatlah mereka, nyawa mereka, perang ini, hanya menyisakan kematian, apakah ini yang kalian inginkan ?" Clavera sambil menangis tersendu sendu
"Dari awal aku datang ke dunia ini pasti ada alasanya kan, pasti ada sebabnya kan, apakah hanya untuk mati disini ?, aku sudah melewati berbagai kejadian hidup dan mati, aku mendapatkan siksaan yang tidak pernah aku dapatkan dalam hidup ku, itu karena kalian memanggil ku ke dunia ini kan, tolong jawab aku" Clavera dengan nada lantang sambil menangis
Suara clavera terdengar sangat menyayat hati, orang orang yang melindungi Clavera berjatuhan bersimbah darah.
"Tolonglah kami, aku mohon..." Clavera jatuh ke tanah
Ia benar benar ke habisan tenaganya. Tubuhnya tidak dapat di gerakan, ia melihat orang orang di sekitarnya berjatuhan.
"TOLONGLAH KAMI !!!!!!!!!!" Teriak Clavera
Dua buah tombak menembus tubuhnya, Cavera pun tersedak oleh darah yang keluar dari mulutnya. Kemudian ingatan ingatan masalalunya melintas di otaknya, senyuman laki laki yang pernah ia cintai, dan terutama sebuah buku berdebu yang ia bersihkan. Dengan jarinya Clavera membuat sebuah simbol. Ia pun menunggu darah dari lukanya keluar sebanyak mungkin denga harapan menyentuh simbol tersebut.
Saat padanganya mulai kabur, tentara tengkorak mendekatinya dan mencincang tubuh clavera. Saat darah dari tanganya menyentuh simbol yang ia buat bersinar, dan darah peri hitamnya embali ke dalam tubuh dirina, ledakan energy pun terjadi, memuat tentara tengkorak yang ada di sekitar Clavera hancur menjadi abu.
Dalam sekejap, tubuh clavera kembali seperti semula, tapi dia bukanlah seorang Clavera atau manusia lagi, melainkan iblis. Ialah iblis pencabut nyawa. Dengan kecepatan yang tidak dapat di ikuti oleh mata, Clavera melesat sambil menghantam tengkorak tengkorak, dan merapal mantranya. Suara mantra Clavera menggema, tiba tiba Yumeka jatuh ke lantai.
"Yumeka!" Kaguro
"Dia.... Dia... bangkit...." Yumeka gemetar
"Dia siapa ?" tanya Kaguro
"Si Pencabut nyawa" Yumeka
"Dimana ?" tanya Kaguro
"Dia sedang menghancurkan tentara tengkorak kita" yumeka
"bangkitla Yumeka, lanjutkan pekerjaan mu" kaguro
Yumeka perlahan berdiri, dengna kaki gemetar, ia merapal mantra, sebuah terompet muncul di hadapanya, ini adalah salah satu barang sihir dari benteng terbang Babylonia.
"Terompet pemanggil nyawa" Kaguro
"tolong tiupkan terompet tersebut" pinta Yumeka
Kaguro pun mengikuti permintaan Yumeka, Terompet tersebut di tiup oleh kaguro dengan sekuat kuatnya, dari pintu gerbang pun muncul pasukan seperti manusia, tapi bukan manusia, mereka bersayap, layaknya gambaran sang malaikat. Clavera melihat ke langit, tentara tentara terseut berdatangan, dari pundak Clavera mulai bersinar.
Sayap hitam pun muncul, dan ia melompat ke udara menyerang tentara yang keluar dari benteng terbang babylonia. Dari sayapnya sendiri mengeluarkan serangan ribuan jarum yang terbuat dari darah peri hitamnya, menembus tentara musuh yang kemudian berubah menjadi garam.
Kaguro menyaksikan pertempuran tersebut, bukanya ia ketakutan, malah ia kegirangan dan tertawa, belum pernah di dunia ini ia melihat kejadian seperti ini, Clavera seperti tokoh dalam sebuah anime yang memiliki super power. Pasukan terus berdatangan, meyerang Clavera secara bersamaan, Mereka juga menembakan panah sihir.
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded