Bagian 11 : Akar Kebencian

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Seorang mahasiswi farmasi yang telah di kabarkan menghilang di kediamanya, Clavera El Shariel, padahal ia baru baru ini memenangkan berbagai penghargaan tingkat dunia dalam penemuanya. Saat itu Clavera muncul di Benua dengan peradaban yang aneh.
"Ini mimpi kan ?"
Clavera ke bingungan karena, ia tiba tiba berada di sebuah ruangan besar, dengan ornamen seperti abat pertengahan, di depanya ada seorang pendeta yang mengaku sebagai salah satu dari 10 penyihir suci, Ia pun menjelaskan apa yang telah terjadi, termasuk wabah yang sedang berlangsung di istana serta di seluruh wilayah kekaisaran.
Mendengar cerita tersebut, Clavera pun mengerti, bahwa ini bukanlah mimpi, rasa kemanusiaanya sangatlah tinggi, bahkan ia meminta orang orang terpelajar untuk membuat alat alat aneh yang ia minta. Clavera pun meneliti penyakit yang sedang mewabah, faktanya sihir tidak mampu untuk menyembuhkan wabah.
Di ruanganya, Clavera terus membuat obat obatan untuk orang orang yang sakit, agar wabah ini dapat di hentikan, siang malam ia terus bekerja dan bekerja, kadang ia terjatuh karena kelelahan.
"Dokter Clavera apa anda baik baik saja?"
tanya pelayan pribadi Clavera yang di berikan oleh kekaisaran
"Maaf, aku hanya sedikit pusing"
Clavera tersenyum
"Sebaiknya anda beristirahat sebentar"
pinta pelayanya Clavera
"Baiklah, bisakah kau membawakan aku makanan ?"
"Saya akan memberitahukan kepada, tukang masak kekaisaran"
"Terimakasih Dela"
Clavera pun tertidur. 
Dela pun datang membawa makanan, namun clavera sudah tidur sangat nyenyak, Dela pun tersenyum melihat wajah Clavera yang tenang tersebut. namun di waktu yang lain Dela memberitahukan kepada pengawas kekaisaran setiap perkembangan yang di lakukan oleh Clavera. Memang sangat sulit dengan pelaratan yang terbatas seperti ini, Semuahnya harus di lakukan secara manual.
Pagi pun tiba, Clavera membuka matanya, dan ia melompat dari tempat tidur.
"Kira kira mentari hari ini, akankah memberikan berkatnya yang hangat kepada ku atau tidak?"
Ujar Clavera sambil membuka jendelanya
dan ternyata benar.
"Yes!"
Clavera terlihat sangat senang, suara pintu di ketuk pun terdengar
"Selamat pagi Dokter"
Dela dengan senyuman khasnya
"Nah, kebetulan, Dela bisakah kau meminta para pandai besi membuatkan ku gambar seperti ini"
"Nah, kebetulan, Dela bisakah kau meminta para pandai besi membuatkan ku gambar seperti ini"
"bisa anda jelaskan dokter ?"
tanya Della
"ujungnya itu adalah sebuah jarum kecil, yang memiliki lubang di tengahnya untuk menyuntikan cairan, kemudian tabungnya terbuat dari kaca, karena plastik di dunia ini belum ada"
"Plastik ?"
"Tidak usah di pikirkan, nah kemudian ada pendorong yang ujugnya terbuat dari karet agar cairan tidak keluar ke belakang, lalu harus ada angka ukur"
"Angka ukur disini seperti apa?"
"seperti sisi penggaris, tapi dengan satuan ml"
"Saya mengerti, berarti untuk pembuatan benda ini bukan kepandai besi sokter, namun ke ahli alchemis dalam perubahan barang"
"Begitu ya, kalo itu jadi buat setidaknya buatkan aku 10 buah"
"Terus apa lagi dokter ?"
"Aku ini hanya apoteker, jadi jangan panggil saya dokter"
"Baiklah, Apoteker"
"Tapi lucu yah, hmm panggila aja aku Clavera tanpa ada embel embel nona"
"Tidak bisa, nanti hamba akan di hukum oleh kaisar"
"Hmm. ya sudah panggil dengan sebutan sesuka mu"
"Iya dokter Clavera, ada barang lain yang ingin anda inginkan?"
"Oh iya buatkan aku kotak, untuk menyimpan peralatan ku"
"Iya Dokter, saya akan segera memberitahukan kepada Alchemis, dan pihak kekaisaran, kemudian jangan lupa sebentar lagi waktunya sarapan, dan segeralah mandi, karena anda dari kemaren belum mandi"
"Tenang saja"
Clavera tersenyum 
Ilmu ke dokteran dalam peracikan obat di kekaisaran menjadi sangat maju dengan adanya Clavera, Namun kebencian, ke cemburuan, serta iri kepada Clavera muncul. Isu isu untuk menjatuhkan Clavera pun di buat. Tapi Clavera tidak pernah sedikitpun menanggapi isu tersebut, begitu juga Dela ia tau betul apa yang di lakukan oleh Clavera. Karena ia terus mengawasi.
"Akhirnya jadi juga!"
Clavera penuh percaya diri
"Apa yang jadi dokter?"
Tanya Dela
"Obat untuk, wabah cacar"
Clavera menunjukan kepada Dela
"Sekarang kita coba kepada pasient"
"Benar, ayo kita Coba"
Clavera dan Dela pun mulai memberikan obat kepada pasient, pengobatan yang di campur dengan ilmu sihir untuk mempercepat reaksinya, serta alchemis yang menjadi pendukung utama. Penelitian serta uji coba selama berbulan bulan akhirnya terbayar. Hingga Clavera pun di culik, di bawa ke sebuah pulau yang terpisah dari kekaisaran.
tempat itu bernama penjara Udras. Penjara paling sadis dan kejam. Saat Clavera membuka kedua matanya ia sudah berada di dalam pejara. Dan ia pun menoleh ke kanan, berteriak berkali kali meminta ia di lepaskan. Suasana penjara yang sangat sunyi, bahkan Clavera dapat melihat bekas tulang benulang yang masih lengkap dan di rantai di dinding penjara.
Share Tweet Share

Comment Now

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded